Gudang Kayu di Padang Dilalap Api, Enam Armada Damkar Dikerahkan
Petugas Damkar kota Padang sedang bekerja keras memadamkan kobaran api di sebuah gudang kayu. (foto; ist)
D'On, Padang — Asap pekat membubung tinggi dari Jalan Parak Kerambir No. 3, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Jumat pagi itu. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas warga, teriakan "kebakaran!" memecah ketenangan. Sebuah gudang kayu berukuran sedang milik seorang wiraswasta muda bernama Rubby (23), mendadak menjadi pusat perhatian terbakar hebat, dengan api menjilat dinding dan atap bangunan dalam hitungan menit.
Pukul 10.15 WIB, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang menerima laporan darurat melalui layanan Call Center “Padang Sigap 112”. Dalam hitungan menit, suara sirine mulai menggema di sepanjang gang sempit kawasan Belakang Tangsi. Enam unit armada pemadam kebakaran dikerahkan. Tak kurang dari 70 personel berseragam oranye bersiap menyusuri lorong-lorong padat, tempat bangunan berdempetan dan akses kendaraan besar sangat terbatas.
Detik-Detik Menegangkan
Menurut Kepala Bidang Operasional Damkar Kota Padang, Rinaldi, waktu adalah musuh terbesar pagi itu. Api yang begitu cepat menjalar membuat petugas harus bergerak secepat mungkin. Tim pertama tiba di lokasi pukul 10.20 WIB, dan langsung berjibaku dengan kobaran api yang sudah mengancam bangunan sekitar.
Gudang yang terbakar diketahui menyimpan bahan-bahan mudah terbakar seperti kayu olahan, tripleks, dan serbuk gergaji. Hal ini membuat api cepat membesar dan menimbulkan suhu ekstrem. Salah seorang saksi mata, Sabarya (55), yang tinggal tak jauh dari lokasi, menjadi orang pertama yang melihat asap mencurigakan keluar dari celah atap gudang. “Saya lihat asap tebal keluar, lalu muncul api. Langsung saya telepon 112. Takut merembet ke rumah kami,” ujarnya dengan nada gemetar.
Penyelamatan Aset Miliaran Rupiah
Meski luas area terbakar hanya sekitar 50 meter persegi, potensi kerusakan jauh lebih besar. Gudang tersebut berada di tengah permukiman padat dengan bangunan semi permanen di sekelilingnya. Menurut Rinaldi, ada enam bangunan di sekitar lokasi yang terancam dilalap api, namun berhasil diselamatkan berkat kesigapan petugas. “Kalau terlambat sedikit saja, api bisa menjalar ke rumah-rumah warga. Kami perkirakan aset yang berhasil diselamatkan mencapai Rp1 miliar,” jelasnya.
Kerugian akibat kebakaran sendiri ditaksir mencapai Rp100 juta, terutama dari kerusakan gudang, peralatan kerja, serta bahan-bahan kayu yang habis terbakar. Rubby, sang pemilik gudang, hanya bisa terpaku melihat tempat usahanya hangus dilahap api. “Saya masih syok, tapi bersyukur tidak ada yang terluka,” ucapnya singkat.
Koordinasi Lintas Instansi
Proses pemadaman tak hanya melibatkan Damkar. Personel dari Polri, TNI, Satpol PP, dan petugas PLN juga turun tangan. PLN bahkan terpaksa memutus aliran listrik di sekitar lokasi untuk menghindari korsleting lanjutan. Masyarakat sekitar turut membantu dengan mengatur lalu lintas kendaraan dan memberi akses bagi armada damkar di jalur sempit.
“Kami bekerja dalam kondisi yang cukup menantang. Jalanan sempit, ditambah warga yang panik. Tapi semua pihak bergerak bersama-sama. Ini hasil kerja kolektif yang luar biasa,” ujar salah satu komandan regu pemadam.
Tidak Ada Korban Jiwa, Tapi Peringatan Kembali Ditegaskan
Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Tidak ada pula warga yang harus dievakuasi. Namun, Rinaldi menekankan bahwa kebakaran ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat. “Kawasan padat, bangunan semi permanen, dan penyimpanan bahan mudah terbakar adalah kombinasi yang sangat berisiko. Kami imbau masyarakat untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan tidak menumpuk barang-barang yang mudah terbakar.”
Penyebab Masih Diselidiki
Hingga berita ini diturunkan, penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh aparat terkait. Namun dari pantauan awal, dugaan kuat mengarah pada korsleting listrik, mengingat gudang tidak memiliki sistem pengaman kelistrikan yang memadai.
Sementara itu, suasana di sekitar lokasi kebakaran masih dipenuhi warga yang penasaran, bahkan beberapa terlihat masih trauma dengan kejadian tersebut. Petugas masih melakukan pendinginan untuk mencegah api muncul kembali dari bara yang tersisa.
Jangan Anggap Sepele Bahaya Api
Kebakaran gudang di Belakang Tangsi hari ini bukan sekadar insiden lokal ini adalah alarm keras bagi kawasan-kawasan padat di kota-kota besar. Infrastruktur yang sempit, minimnya sistem pengamanan kebakaran, serta kurangnya kesadaran masyarakat bisa membuat satu percikan kecil berubah menjadi bencana besar.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mengingatkan kembali: “Lebih baik mencegah dengan kewaspadaan daripada kehilangan segalanya dalam sekejap,” tutup Rinaldi.
(Mond)
#Peristiwa #Kebakaran #Padang