Warga Sumbar Kesulitan Air Bersih Pascabencana, Polisi Siapkan 150 Titik Sumur Bor

Warga Sumbar Kesulitan Air Bersih, Polisi Bakal Bangun Sumur Bor di 150 Titik (Ist)
D'On, PADANG PARIAMAN — Pascabencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat, persoalan air bersih muncul sebagai salah satu krisis paling mendesak yang dihadapi masyarakat. Infrastruktur rusak, sumber air tercemar, dan akses air bersih terputus, memaksa ribuan warga bergantung pada pasokan darurat.
Merespons kondisi tersebut, Polda Sumatera Barat mengambil langkah konkret dengan menyiapkan pembangunan 150 titik sumur bor yang akan difokuskan di wilayah-wilayah terdampak paling parah.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta menegaskan bahwa penyediaan air bersih menjadi prioritas utama dalam fase pemulihan pascabencana, karena menyangkut langsung kebutuhan dasar dan kesehatan masyarakat.
“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan akses air bersih pascabencana di Sumatera Barat,” ujar Gatot kepada awak media, Minggu (21/12/2025).
Fokus Pemulihan Jangka Panjang
Pernyataan tersebut disampaikan Gatot saat meninjau langsung sejumlah lokasi terdampak bencana bersama Bupati Padang Pariaman, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) V, Pelaksana Tugas Kepala BPBD, serta Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Peninjauan ini bukan sekadar seremonial. Menurut Gatot, seluruh program yang disiapkan telah dirancang agar tidak hanya bersifat darurat, tetapi mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
“Program ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada bantuan air bersih dalam jangka waktu lama,” tegasnya.
Kolaborasi Lintas Instansi
Pembangunan sumur bor ini dilaksanakan melalui koordinasi intensif antara Polda Sumbar dan Balai Wilayah Sungai (BWS) V. Dalam skema kerja tersebut, kepolisian menyiapkan seluruh sarana pendukung, mulai dari tandon air, rangka penyangga, hingga mesin pompa, sementara pihak BWS bertanggung jawab pada proses teknis pembangunan sumur bor.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk sinergi lintas instansi yang efektif dalam mempercepat pemulihan pascabencana, khususnya dalam menjawab kebutuhan vital masyarakat.
Sebaran 150 Titik Sumur Bor
Gatot menjelaskan, dari hasil pemetaan lapangan, sebanyak 150 titik telah ditetapkan sebagai lokasi pembangunan sumur bor. Lokasi tersebut tersebar di wilayah yang terdampak langsung bencana dan mengalami gangguan serius pada jaringan air bersih.
“Pembangunan 150 titik penyediaan air bersih ini akan difokuskan di Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, serta Kota Solok,” jelas Gatot.
Wilayah-wilayah tersebut diketahui mengalami kerusakan signifikan pada jaringan perpipaan, sumur warga, serta sumber mata air akibat banjir, longsor, dan pergeseran tanah.
Harapan Warga
Bagi masyarakat terdampak, kehadiran sumur bor ini menjadi harapan besar untuk kembali menjalani kehidupan normal. Selama berminggu-minggu pascabencana, banyak warga harus berjalan jauh atau mengandalkan distribusi air bersih dengan mobil tangki.
Program ini diharapkan tidak hanya memulihkan akses air bersih, tetapi juga menekan risiko penyakit, mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi, serta meningkatkan ketahanan masyarakat menghadapi bencana di masa mendatang.
Dengan langkah nyata ini, Polda Sumbar menegaskan bahwa peran kepolisian tidak berhenti pada aspek keamanan, tetapi juga hadir sebagai bagian dari solusi kemanusiaan di tengah krisis yang dihadapi masyarakat.
(Mond)
#SumateraBarat #PoldaSumbar #BWSSVPadang #BanjirSumbar