Negara Mengantar dengan Duka: Kapolda Sumbar Pimpin Langsung Pemakaman Massal 24 Jenazah Korban Banjir Galodo dan Longsor
D'On, Sumatera Barat - Duka mendalam menyelimuti Sumatera Barat. Rabu (10/12/2025) menjadi hari yang tak akan pernah dilupakan oleh ribuan pasang mata yang memadati Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Padang. Di tengah lautan pelayat yang larut dalam isak tangis, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si, CSFA, tampil bukan sebagai pejabat tinggi negara, melainkan sebagai seorang hamba yang ikut bersujud dalam duka.
Dengan langkah perlahan dan wajah yang tak mampu menyembunyikan kesedihan, Kapolda Gatot memimpin langsung salat jenazah bagi para korban galodo bencana dahsyat berupa banjir bandang dan tanah longsor yang telah merenggut ratusan nyawa dan menghancurkan harapan begitu banyak keluarga di Ranah Minang.
Suasana di dalam masjid benar-benar pilu. Tangisan keluarga korban bercampur dengan lantunan doa. Saf demi saf dipenuhi pelayat yang berdiri dengan tangan terlipat di dada, mengiringi kepergian mereka yang pulang dalam keadaan tragis.
Iring-Iringan 24 Ambulans, Kota Padang Membeku dalam Duka
Usai salat jenazah, Kapolda Gatot kembali menunjukkan keteladanan dan kepeduliannya. Ia memimpin langsung iring-iringan 24 mobil ambulans yang membawa jenazah para korban menuju lokasi pemakaman massal di Bungus.
Puluhan kendaraan pengantar turut mengiringi perjalanan sunyi tersebut. Sepanjang ruas jalan Kota Padang, sirene ambulans meraung pelan, seolah menjadi ratapan panjang bagi ratusan nyawa yang telah pergi. Warga berdiri di tepi jalan, sebagian menundukkan kepala, sebagian lagi meneteskan air mata dalam diam.
Di tengah perjalanan, dengan suara bergetar menahan duka, Kapolda Gatot menyampaikan data terkini dampak bencana galodo yang begitu memprihatinkan:
-
Korban meninggal dunia: 238 jiwa
-
Korban berhasil diidentifikasi: 205 jiwa
-
Korban belum teridentifikasi: 33 jiwa
-
Anggota Polri yang gugur: 25 jiwa
-
Korban dari Kabupaten Agam: 8 jiwa
-
Jenazah yang dimakamkan massal hari ini: 24 jenazah, terdiri dari:
- 6 jenazah laki-laki dewasa
- 3 jenazah perempuan dewasa
- 7 jenazah anak laki-laki
- 4 jenazah anak perempuan
- 4 bagian tubuh (body pack)
-
Asal korban yang dimakamkan massal:
- 17 orang dari Kabupaten Agam
- 6 orang dari Kayu Tanam
- 1 orang dari Padang Panjang
“Ini adalah musibah yang sangat berat bagi kita semua. Kami dari Polda Sumbar akan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana ini,” ujar Kapolda dengan suara lirih, penuh haru.
Tangis Kapolda Pecah di Pemakaman Massal Bungus
Setibanya di lokasi pemakaman massal Bungus, suasana semakin mengguncang batin. Satu per satu peti jenazah diturunkan. Tanah yang basah menjadi saksi bisu perpisahan terakhir.
Di hadapan liang lahat, Irjen Gatot tak kuasa menahan air matanya. Ia menengadahkan tangan, memanjatkan doa dengan suara bergetar:
“Ya Allah, terimalah saudara-saudara kami ini di sisi-Mu. Ampuni segala dosa mereka dan tempatkan mereka di tempat terbaik di sisi-Mu.”
Tak hanya itu, Kapolda juga memohon kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Berikanlah ketabahan, kesabaran, dan kekuatan kepada keluarga yang kini diuji dengan cobaan yang sangat berat ini,” ucapnya.
Dengan penuh kerendahan hati, Kapolda kembali menyampaikan duka cita secara pribadi:
“Sebagai Kapolda Sumbar, dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya kepada para korban, serta kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tuturnya lirih.
Simbol Kehadiran Negara di Tengah Duka Rakyat
Aksi Kapolda Sumbar yang memimpin langsung salat jenazah hingga mengiringi mobil ambulans bukan sekadar simbol kehadiran negara, tetapi juga menjadi cermin empati dan solidaritas Polri kepada masyarakat yang sedang berada di titik terendah kehidupan.
Di tengah derita kehilangan yang tak terbayangkan, masyarakat Sumatera Barat hari itu melihat bahwa mereka tidak sendiri. Negara hadir, berdoa bersama, menangis bersama.
Galodo telah merenggut nyawa ratusan insan anak-anak, orang tua, aparat negara, dan warga biasa namun semangat kebersamaan dan kemanusiaan yang ditunjukkan hari itu menjadi secercah cahaya di tengah kelamnya duka.
Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk bangkit dan melanjutkan hidup, meski dengan luka yang tak mudah sembuh.
(Mond)
#BencanaSumbar #PoldaSumbar #PemakamanMassalKorbanBencanaSumbar

