Enam dari 34 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar Akhirnya Teridentifikasi, Tangis Keluarga Pecah Usai Hasil DNA Cocok Hampir Sempurna
D'On, PADANG — Harapan yang sempat terkubur bersama tanah makam akhirnya menemukan jalannya. Enam dari total 34 jenazah korban banjir bandang di Provinsi Sumatra Barat yang sebelumnya dimakamkan tanpa identitas, kini berhasil dikenali dan diserahkan kepada pihak keluarga. Proses penyerahan berlangsung pada Senin (15/12/2025), setelah hasil pemeriksaan Disaster Victim Identification (DVI) memastikan kecocokan DNA hampir sempurna antara jenazah dan keluarga korban.
Identifikasi ini dilakukan oleh Tim DVI Polda Sumatra Barat bekerja sama dengan Pusdokkes Mabes Polri, melalui pencocokan data antemortem dan postmortem yang selama berminggu-minggu dikumpulkan dari keluarga korban yang melapor kehilangan anggota keluarganya pasca-banjir bandang.
Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, memimpin langsung prosesi penyerahan jenazah kepada keluarga. Dalam konferensi pers, Gatot menegaskan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan standar ilmiah tertinggi demi memastikan keakuratan dan menghindari kesalahan sekecil apa pun.
“Setelah melalui rangkaian pemeriksaan yang panjang dan teliti, hari ini enam jenazah berhasil teridentifikasi. Hasil DNA menunjukkan tingkat kecocokan mendekati 99 persen. Pihak keluarga juga telah memastikan bahwa jenazah tersebut adalah anggota keluarga mereka,” ujar Gatot dengan nada serius.
Dimakamkan Tanpa Nama, Kini Kembali dengan Identitas
Pelaksana Tugas (Plt) Kabiddokkes Polda Sumbar, AKBP dr. Faisal, menjelaskan bahwa keenam jenazah tersebut sebelumnya terpaksa dimakamkan karena tidak ditemukan identitas apa pun saat dievakuasi dari lokasi bencana.
“Berdasarkan hasil identifikasi dari Pusdokkes Polri, terdapat enam DNA yang cocok antara data antemortem dan postmortem. Keenam jenazah tersebut atas nama Iwan Setiawan Ilham dan Maryunis dari Kabupaten Agam, kemudian Aliyah, Nabila Salsabila, Rizki Muhammad Akbar, serta Adih,” jelas dr. Faisal.
Ia merinci, dari enam jenazah tersebut, lima sebelumnya dimakamkan di Bungus, Kota Padang, sementara satu lainnya dimakamkan di Kabupaten Agam. Proses pengambilan jenazah dilakukan secara hati-hati, dengan tetap menjunjung tinggi aspek kemanusiaan dan penghormatan terhadap keluarga korban.
Hingga Senin sore, empat jenazah telah dijemput oleh pihak keluarga untuk dimakamkan kembali sesuai adat dan kepercayaan masing-masing. Sementara satu jenazah tetap dibiarkan di lokasi makam atas permintaan keluarga, dengan hanya dilakukan penggantian batu nisan agar identitas korban dapat dikenang secara layak. Satu jenazah lainnya masih menunggu kedatangan pihak keluarga.
Puluhan Jenazah Masih Menanti Kepastian
Di balik keberhasilan identifikasi ini, tragedi belum sepenuhnya berakhir. dr. Faisal mengungkapkan bahwa hingga kini masih terdapat 32 jenazah beserta potongan tubuh (body part) yang belum teridentifikasi. Seluruh sampel DNA dari jenazah tersebut telah diambil dan dikirim ke Mabes Polri untuk pemeriksaan lanjutan.
“Kami masih menunggu laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga. DNA jenazah sudah kami kirim, dan proses pencocokan akan terus dilakukan seiring masuknya data antemortem dari keluarga korban,” ujarnya.
Selain itu, terdapat dua jenazah yang berasal dari wilayah Padang Panjang dan ditemukan di kawasan Kayu Tanam, serta empat lainnya berasal dari Kabupaten Agam, yang hingga kini masih belum memiliki identitas pasti.
Negara Hadir, Keputusan Tetap di Tangan Keluarga
dr. Faisal menegaskan, apabila nantinya terdapat kecocokan DNA terhadap jenazah yang telah dimakamkan, seluruh proses lanjutan akan diserahkan sepenuhnya kepada keputusan keluarga.
“Jika keluarga menghendaki jenazah tetap di makam, kami hormati sepenuhnya. Namun jika ingin diambil untuk dimakamkan kembali, kami siap memfasilitasi dengan prosedur yang manusiawi dan bermartabat,” tutupnya.
Tragedi banjir bandang Sumatra Barat bukan hanya meninggalkan luka fisik dan kerusakan infrastruktur, tetapi juga duka mendalam bagi puluhan keluarga yang hingga kini masih menanti kepastian nasib orang-orang tercinta. Proses identifikasi ini menjadi secercah cahaya di tengah gelapnya bencana bahwa meski nyawa tak kembali, nama dan martabat para korban tetap dipulangkan kepada keluarganya.
(T)
#BanjirSumbar #PoldaSumbar #BanjirBandang
