Sindikat Ganjal ATM Dibongkar: Empat Pelaku Beraksi di Padang, Puluhan Juta Raib dari Rekening Korban
Empat pelaku sindikat pencurian dengan modus ganjal ATM berhasil ditangkap oleh Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang. (Foto: Polresta Padang) |
D'On, Padang — Aksi licik sekelompok pencuri yang memanfaatkan kepanikan nasabah di depan mesin ATM akhirnya kandas di tangan Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang. Setelah berbulan-bulan bersembunyi, sindikat berisi empat orang pria paruh baya itu ditangkap dalam operasi kilat di tiga lokasi berbeda di Kota Padang, Jumat (7/11/2025) sore.
Mereka bukan pelaku baru. Kepada polisi, para tersangka mengaku telah berulang kali menjalankan aksi dengan modus klasik yang tetap mematikan: ganjal ATM dan tukar kartu korban.
Di balik penampilan mereka yang tampak biasa, tersimpan kepiawaian tinggi dalam membaca kepanikan orang lain. Dalam hitungan menit, saldo rekening korban bisa ludes tanpa disadari.
Operasi Penangkapan Berakhir di Tiga Titik Kota
Sore itu, sekitar pukul 16.30 WIB, Tim 1 Klewang yang dipimpin Iptu Adrian Afandi dan Ipda Ryan Fermana bergerak cepat setelah mengantongi identitas para pelaku.
“Empat orang berhasil diamankan di lokasi berbeda. Dua di antaranya di kawasan Indarung, sisanya di Andalas dan By Pass Lubukminturun,” ungkap Iptu Adrian di Mapolresta Padang, Sabtu (8/11/2025).
Mereka yang kini meringkuk di sel tahanan Polresta Padang masing-masing berinisial J (53), H (52), A (49), dan N (45) seluruhnya warga Sumatera Barat yang telah beroperasi lintas kecamatan.
Dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti yang memperlihatkan seberapa terorganisir kelompok ini:
- 59 kartu ATM dari berbagai bank nasional, mulai dari BRI, BNI, BCA, Mandiri, Bank Nagari, CIMB, BTPN, BSI hingga Maybank.
- Dua bilah patahan gergaji besi warna oranye, alat utama untuk mengganjal slot kartu ATM.
- Satu kotak tusuk gigi, digunakan untuk memanipulasi posisi kartu agar macet di mesin.
- Dompet hitam merek Levi’s berisi kumpulan kartu hasil kejahatan.
Barang-barang ini bukan sekadar alat bukti, tapi saksi bisu bagaimana kecerdikan dan kelicikan bisa berjalan beriringan dalam dunia kejahatan jalanan.
Modus Lama yang Tak Pernah Usang
Kepolisian menjelaskan bahwa kelompok ini menggunakan pola kejahatan klasik yang sudah sering muncul di berbagai kota: ganjal slot kartu ATM dengan potongan gergaji besi.
Saat korban mencoba bertransaksi dan kartu tak kunjung keluar, salah satu pelaku yang pura-pura antre di belakang akan mendekat menawarkan bantuan.
“Ketika korban panik, pelaku dengan cepat menukar kartu ATM korban dengan kartu lain yang serupa, sementara salah satu rekan mereka sudah mencatat PIN korban,” kata Iptu Adrian.
Tak lama kemudian, para pelaku berpencar menuju ATM lain untuk menguras saldo korban.
Aksi di Dua Titik: Rp42 Juta Raib
Penyelidikan kepolisian menemukan sedikitnya dua laporan besar yang mengarah pada komplotan ini.
Kasus pertama terjadi 31 Mei 2025 di ATM BNI Dayu Mart, Jalan Raya Ampang, Kecamatan Kuranji.
Seorang nasabah kehilangan saldo hingga Rp30 juta setelah kartunya tertukar tanpa disadari.
Kasus kedua muncul 19 Maret 2025 di Gallery ATM GG Mart, Jalan Aur Duri Indah, Padang Timur.
Dalam hitungan menit, Rp12,3 juta berpindah tangan melalui transaksi ilegal.
“Dua kasus itu menjadi titik awal penyelidikan hingga akhirnya kami berhasil mengungkap jaringan utamanya,” jelas Iptu Adrian.
Para Pelaku: Tenang, Berpengalaman, dan Terorganisir
Meski kini tertangkap, keempat tersangka dikenal sangat tenang saat beraksi.
Mereka tidak menggunakan kekerasan, tetapi memanfaatkan psikologi korban—ketakutan, panik, dan keinginan segera menyelesaikan masalah di depan mesin ATM.
Usia mereka yang tidak muda ternyata menjadi keunggulan tersendiri.
“Korban tidak curiga. Mereka berpikir para pelaku adalah orang baik yang ingin membantu,” kata salah satu penyidik di lapangan.
Imbauan Keras dari Polisi: Jangan Percaya Si ‘Penolong’ di ATM
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat.
Polresta Padang mengimbau warga agar tidak menerima bantuan dari siapa pun di sekitar mesin ATM, berapa pun ramahnya mereka tampak.
“Kalau kartu tersangkut, segera hubungi bank lewat nomor resmi di layar mesin. Jangan pernah serahkan kartu atau sebutkan PIN kepada orang asing,” tegas Iptu Adrian.
Ia juga meminta agar masyarakat melapor segera jika melihat orang mencurigakan yang mondar-mandir di sekitar ATM.
Kini, keempat pelaku beserta barang bukti telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut, sementara penyidik masih menelusuri kemungkinan adanya jaringan lain di luar Kota Padang.
Kejahatan Lama, Wajah Baru
Kasus ini membuktikan, kejahatan tak selalu datang dengan wajah kasar atau senjata tajam.
Kadang, hanya perlu senyum ramah di depan mesin ATM untuk membuat seseorang kehilangan seluruh tabungannya.
Dan sindikat ini, selama berbulan-bulan, telah memanfaatkan celah itu dengan kejam hingga akhirnya langkah mereka terhenti di tangan Tim Klewang.
(Mond)
#Kriminal #KomplotanGanjalATM #PolrestaPadang #Padang #TimKlewang
