Breaking News

Razia Tengah Malam di Lapas Kelas II A Padang: Petugas Geledah Kamar Napi, Barang Terlarang Disita, Kepala Lapas Tegaskan “Tak Ada Ruang untuk Pengkhianat”

Petugas Lapas Kelas IIA Padang Lakukan Razia di Kamar Napi (Dok: Ist)

D'On, Padang
- Suasana malam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang mendadak berubah tegang pada Selasa (21/10) malam. Saat sebagian besar narapidana bersiap beristirahat, pintu-pintu besi mendadak dibuka satu per satu. Dari arah lorong, derap langkah petugas berseragam terdengar mantap menandai dimulainya penggeledahan mendadak di kamar hunian napi.

Langkah itu bukan tanpa alasan. Kepala Lapas Padang, Junaidi Rison, memimpin langsung razia malam itu bersama Kepala Pengamanan Lapas Dimas Eka Putra dan Kasubsi Pengamanan Melyadi Mulya. Mereka turun tangan sendiri sebagai bentuk keseriusan memberantas peredaran narkoba di dalam tembok penjara.

“Kami sengaja lakukan penggeledahan mendadak malam ini untuk memastikan tidak ada ruang bagi peredaran narkoba di Lapas Padang,” ujar Junaidi dengan nada tegas di sela kegiatan.

50 Napi Dikeluarkan dari Kamar, Petugas Sisir Setiap Sudut

Satu kamar yang dihuni sekitar 50 orang napi menjadi sasaran penggeledahan acak malam itu. Para penghuni kamar dengan latar belakang kasus beragam, mulai dari narkotika, pencurian, hingga tindak pidana umum dikeluarkan satu per satu. Mereka dikumpulkan di tengah lapangan dengan penjagaan ketat.

Sementara itu, tim pengamanan bergerak cepat menyisir setiap sudut kamar: kasur, lemari, celah tembok, hingga tumpukan pakaian. Tak satu pun barang terlewat dari pemeriksaan.

Hasil penggeledahan menunjukkan tidak ada narkotika yang ditemukan. Namun, petugas mendapati sejumlah barang-barang terlarang yang tidak semestinya berada di dalam lapas:

  • Dua unit handphone beserta charger
  • Gunting dan pinset logam
  • Sendok besi
  • Botol parfum kaca
  • Beberapa ruas kabel listrik yang berpotensi disalahgunakan

“Barang-barang itu langsung kami sita untuk dimusnahkan. Sekecil apa pun pelanggaran, kami tidak akan kompromi,” tegas Junaidi.

Komitmen: Lapas Bersih Narkoba Tanpa Toleransi

Razia tersebut bukan operasi biasa, melainkan bagian dari program berkelanjutan “Lapas Bersih Narkoba” (Bersinar) yang sedang digencarkan pihak Lapas Padang. Junaidi menyebut, penggeledahan mendadak akan terus dilakukan tanpa jadwal tetap agar tidak bisa ditebak oleh siapa pun, baik napi maupun petugas yang mungkin berupaya bermain-main dengan narkoba.

“Kami tidak akan menutup-nutupi bila ada petugas terlibat, baik sebagai pemakai, pengedar, maupun fasilitator. Mereka pengkhianat terhadap reformasi yang kami bangun di sini,” kata Junaidi lantang.

Pegawai Diminta Jaga Integritas, Sudah Teken Pakta Antinarkoba

Sebagai bentuk keseriusan, seluruh pejabat struktural Lapas Padang telah menandatangani nota kesepahaman integritas pada Senin (20/10). Dokumen itu berisi komitmen untuk bekerja profesional, menjunjung tinggi nilai antikorupsi, dan bebas dari narkoba dalam bentuk apa pun.

Penandatanganan itu menjadi langkah simbolik sekaligus peringatan bahwa pemberantasan narkoba di dalam lapas tidak hanya menyasar para napi, tetapi juga menuntut integritas penuh dari para petugasnya.

Langkah Tegas Demi Reputasi dan Reformasi Lapas

Junaidi menegaskan bahwa pihaknya ingin menjadikan Lapas Padang sebagai model pembinaan yang bersih dan manusiawi, bukan tempat yang ditakuti karena penyimpangan atau peredaran narkoba di balik jeruji.

“Malam ini bukan sekadar razia, tapi pesan moral. Kami ingin menunjukkan bahwa Lapas Padang tidak lagi mentolerir pelanggaran sekecil apa pun,” ujarnya.

Di tengah sorotan publik terhadap berbagai kasus penyelundupan narkoba di dalam penjara, langkah tegas Lapas Padang ini menjadi sinyal kuat bahwa upaya reformasi pemasyarakatan terus berjalan meski harus dimulai dari hal paling mendasar: keberanian untuk membersihkan diri sendiri.

(Mond)

#LapasPadang #Padang