Breaking News

Geger di Simpang Tunggul Hitam, Tiga Pak Ogah Diamankan Satpol PP Padang: Satu Bawa Pisau Tajam di Balik Baju

3 Pak Ogah Diamankan Pol PP Padang di Simpang Tunggul Hitam 

D'On, Padang
 
— Suasana di Simpang Tunggul Hitam, Padang, mendadak mencekam pada Rabu siang saat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang melakukan razia penertiban terhadap para "Pak Ogah" yang kerap beroperasi liar di perempatan jalan tersebut. Tiga orang pria yang selama ini dikenal sering mengatur lalu lintas secara ilegal demi imbalan uang receh akhirnya diamankan oleh petugas. Namun, yang membuat petugas tercengang adalah temuan sebilah pisau tajam yang diselipkan di balik baju salah satu dari mereka.

Gerak Cepat Satpol PP Cegah Potensi Ancaman

Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Padang, Rozaldi Rosman, mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya intensif menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat. "Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa keberadaan para Pak Ogah di Simpang Tunggul Hitam sudah sangat meresahkan. Selain meminta uang secara paksa, mereka juga membuat arus lalu lintas terganggu, bahkan kadang memicu pertengkaran dengan pengendara," ujarnya.

Saat diamankan dan dilakukan penggeledahan di tempat, salah satu dari ketiga pelaku ternyata membawa senjata tajam berupa pisau. Hal ini tentu saja mengejutkan dan meningkatkan kewaspadaan petugas. Rozaldi menegaskan bahwa tindakan membawa senjata tajam di tempat umum merupakan pelanggaran hukum serius yang bisa membahayakan keselamatan publik.

Pol PP Padang Temukan Sajam Milik Pak Ogah 

Pendataan, Pemanggilan Orang Tua, dan Pendekatan Humanis

Setelah ketiganya dibawa ke Markas Satpol PP Kota Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut, petugas segera melakukan pendataan identitas dan latar belakang para pelaku. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa mereka bukanlah warga pendatang, melainkan tinggal di kawasan sekitar kota. Umur mereka pun masih tergolong muda.

Dalam pendekatan yang lebih humanis, Satpol PP kemudian memanggil orang tua dari ketiga pelaku sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan hukum. "Kami tidak hanya menertibkan, tapi juga berusaha membina. Orang tua mereka kami libatkan agar ada kontrol dan pembinaan dari lingkungan keluarga," kata Rozaldi.

Setelah proses administrasi selesai, ketiganya kemudian diantar pulang oleh petugas sebagai bentuk pengawasan lanjutan. Namun, mereka diberikan peringatan keras agar tidak mengulangi perbuatannya. Jika tertangkap kembali, bukan tidak mungkin proses hukum akan ditempuh.

Menjaga Wajah Kota dan Ketertiban Sosial

Fenomena Pak Ogah bukan hal baru di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Padang. Namun, tindakan ini kian mengkhawatirkan jika disertai dengan unsur pemaksaan dan potensi kekerasan. Satpol PP Kota Padang menegaskan komitmennya untuk terus melakukan patroli rutin dan razia berkala di titik-titik rawan gangguan ketertiban umum.

“Kami ingin menciptakan Kota Padang yang aman, nyaman, dan tertib bagi semua. Masyarakat juga kami minta untuk ikut berperan aktif melaporkan jika ada tindakan mencurigakan atau mengganggu di jalanan,” pungkas Rozaldi.

Dengan penertiban ini, masyarakat berharap kota Padang bisa bebas dari aksi-aksi premanisme terselubung yang berkedok membantu lalu lintas. Operasi serupa dipastikan akan terus dilakukan, demi menciptakan ruang publik yang lebih aman dan teratur bagi seluruh warga kota.

(Mond)

#PakOgah #PolPP #Padang #SenjataTajam