-->

Notification

×

Terbaru

Cari Berita

Iklan

Iklan

Home

Tag Terpopuler

Update Korban Banjir dan Longsor di Sumatera: 1.137 Meninggal, 163 Masih Hilang

26 December 2025 | December 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-26T13:41:24Z

Petugas mengoperasikan alat berat untuk mengangkut lumpur dan kayu gelondongan yang menghalangi badan jalan lintas penghubung Kabupaten Aceh Timur dengan Kabuopaten Gayo Lues di Lokop, Serbajadi, Aceh Timur, Aceh, Senin (22/12/2025).

D'On, Jakarta
— Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera meninggalkan duka mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa terus bertambah hingga 1.137 orang meninggal dunia, sementara 163 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

Data tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (26/12).

“Kemarin tercatat 1.135 korban meninggal dunia. Hari ini ada penambahan korban dari Aceh dan Sumatera Barat sehingga total korban meninggal menjadi 1.137 jiwa. Sementara itu, masih ada 163 nama yang masuk dalam daftar pencarian,” ujar Abdul Muhari.

Bencana Meluas di Tiga Provinsi

Banjir dan longsor terjadi hampir bersamaan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Kondisi geografis yang berbukit serta banyaknya daerah aliran sungai memperparah dampak bencana, menyebabkan pemukiman warga tertimbun longsor dan terendam banjir bandang.

Sejumlah kabupaten dan kota dilaporkan mengalami kerusakan parah, mulai dari rumah warga, fasilitas umum, jembatan, hingga akses jalan utama yang sempat terputus dan menghambat proses evakuasi.

Jumlah Pengungsi Mulai Menurun

Di tengah situasi darurat, BNPB mencatat adanya penurunan jumlah pengungsi, seiring dengan dibukanya akses jalan dan dimulainya tahap pemulihan di beberapa wilayah terdampak.

“Sebelumnya jumlah pengungsi mencapai 489.864 jiwa. Per hari ini terjadi penurunan menjadi 457.255 jiwa,” jelas Abdul.

Penurunan ini terjadi karena sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing, terutama di daerah yang genangan airnya sudah surut dan dinyatakan relatif aman oleh petugas.

Meski demikian, BNPB menegaskan bahwa ratusan ribu warga masih membutuhkan bantuan, khususnya logistik, layanan kesehatan, air bersih, dan hunian sementara.

Operasi Pencarian Masih Berlangsung

Hingga saat ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama TNI, Polri, dan relawan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang.

“Basarnas menyampaikan bahwa operasi pencarian masih terus dilakukan di beberapa kabupaten/kota di tiga provinsi yang masih memiliki daftar korban hilang,” tegas Abdul.

Proses pencarian menghadapi berbagai kendala, mulai dari kondisi medan yang berat, cuaca yang belum sepenuhnya membaik, hingga tumpukan material longsor yang sulit ditembus alat berat.

Pemerintah Fokus pada Evakuasi dan Pemulihan

BNPB bersama pemerintah daerah kini memprioritaskan evakuasi korban, pencarian orang hilang, serta percepatan pemulihan pascabencana. Distribusi bantuan terus dilakukan, sementara dapur umum dan pos kesehatan tetap siaga untuk melayani para pengungsi.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat susulan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.

Bencana ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan, mitigasi bencana, serta penguatan sistem peringatan dini, terutama di wilayah yang rentan terhadap banjir dan longsor.

(K)

#UpdateKorbanBencanaSumatera #BNPB

×
Berita Terbaru Update