-->

Notification

×

Terbaru

Cari Berita

Iklan

Iklan

Home

Tag Terpopuler

Tahun Baru 2026 di Sumbar Tanpa Kembang Api, Gubernur Mahyeldi Ajak Warga Berempati pada Korban Bencana

26 December 2025 | December 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-26T16:32:42Z

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah 

D'On, Padang
— Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan bahwa perayaan malam pergantian Tahun Baru 2025 ke 2026 tetap diperbolehkan, namun dengan sejumlah pembatasan ketat. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah larangan menyalakan kembang api dan menggelar perayaan berlebihan sebagai bentuk empati terhadap korban bencana alam yang melanda wilayah Sumatera.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan imbauan tersebut usai meninjau pelaksanaan Misa Malam Natal 2025 di Gereja Katedral Padang serta sejumlah Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Rabu malam (24/12/2025).

“Perayaannya tetap jalan, namun ada pembatasan, seperti tidak menggunakan kembang api dan hura-hura,” ujar Mahyeldi di Istana Gubernur Sumbar.

Menurut Mahyeldi, kebijakan ini bukan untuk menghilangkan kegembiraan masyarakat menyambut tahun baru, melainkan sebagai wujud kepekaan sosial dan solidaritas kemanusiaan terhadap ribuan warga yang terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

“Ini sebagai sikap dalam menunjukkan empati terhadap korban bencana di Sumbar, Sumut, dan Aceh,” tegasnya.

Ajakan Menjaga Persatuan di Tengah Ujian Bencana

Lebih jauh, Mahyeldi menekankan pentingnya menjaga nilai kebersamaan, kekompakan, dan persatuan masyarakat Sumbar di tengah situasi sulit yang dihadapi. Ia mengingatkan bahwa bencana bukan hanya persoalan pemerintah, tetapi ujian bersama yang membutuhkan solidaritas seluruh elemen masyarakat.

“Tetap jaga semangat kebersamaan, kekompakan, dan persatuan. Mari kita rawat itu,” katanya.

Gubernur juga berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat berjalan lebih cepat dengan dukungan semua pihak, baik pemerintah, relawan, maupun masyarakat luas.

“Semoga rehab dan rekonstruksi yang kita lakukan bisa lebih cepat,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Mahyeldi mengajak masyarakat untuk terus bergandengan tangan dan menjaga persatuan agar berbagai persoalan akibat bencana dapat diatasi bersama.

“Mari kita bergandengan tangan dan menjaga persatuan dan kesatuan, agar masalah yang kita hadapi bisa terselesaikan dengan mudah,” pungkasnya.

Pengamanan dan Kesiapsiagaan Nataru Diperketat

Sejalan dengan imbauan tersebut, pemerintah daerah bersama aparat keamanan memperketat pengamanan Natal dan Tahun Baru di sejumlah titik strategis, terutama kawasan rawan kepadatan lalu lintas dan destinasi wisata.

Lonjakan volume kendaraan mulai terasa di jalur utama Lembah Anai, yang menjadi penghubung vital antara Padang, Padang Panjang, dan Bukittinggi. Untuk mencegah lumpuhnya arus lalu lintas, pemerintah memperkuat pengamanan dan pengaturan lalu lintas di wilayah Padang Panjang.

Sementara itu, menghadapi meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur panjang, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga telah menyiagakan Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) di seluruh wilayah Sumatera Barat guna menjamin kelancaran distribusi energi.

Wisata Tetap Bergerak di Tengah Pembatasan

Di tengah suasana duka dan pembatasan perayaan, sektor pariwisata Sumbar tetap menunjukkan geliat positif. Data terbaru mencatat wisatawan asal Malaysia masih menjadi penyumbang terbesar kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat pada Oktober 2025.

Pemerintah berharap, dengan perayaan yang lebih sederhana namun bermakna, Sumbar dapat menyambut Tahun Baru 2026 dengan suasana yang aman, tertib, dan penuh empati tanpa kehilangan semangat kebersamaan sebagai satu masyarakat.

(Mond)

#Nataru #SumateraBarat

×
Berita Terbaru Update