Rendang Tali Asih dari Dharmasraya Hangatkan Duka Agam Dua Ton Rendang Gotong Royong Jadi Simbol Persaudaraan di Tengah Bencana

Bantuan Rendang dari Kabupaten Dharmasraya Untuk Korban Galodo Agam Telah Disalurkan
D'On, AGAM — Di tengah dinginnya tenda pengungsian dan luka batin akibat bencana alam yang belum sepenuhnya sembuh, aroma rendang dari Dharmasraya mengalir hangat ke Kabupaten Agam. Bukan sekadar makanan, rendang itu hadir sebagai tanda cinta, persaudaraan, dan penguat harapan bagi ribuan warga yang terdampak.
Pada Kamis (25/12/2025), Rendang Tali Asih dari masyarakat Kabupaten Dharmasraya resmi diterima Pemerintah Kabupaten Agam dan langsung didistribusikan ke posko-posko pengungsian serta nagari terdampak. Bantuan tersebut diserahkan di Posko Center Kabupaten Agam, disambut penuh rasa haru oleh jajaran pemerintah daerah dan petugas kemanusiaan.
Rendang yang tiba di Agam merupakan bagian dari sekitar dua ton rendang daging sapi yang dimasak secara kolaboratif oleh masyarakat Dharmasraya, terutama kaum ibu, dalam sebuah gerakan gotong royong kemanusiaan yang digelar pada Senin (22/12/2025). Sejak subuh hingga malam, tungku-tungku menyala, tangan-tangan bekerja, dan doa-doa dipanjatkan untuk saudara mereka di daerah yang tertimpa musibah.
Perjalanan Panjang, Kepedulian Tak Terputus
Tim pengantar bantuan dari Dharmasraya menempuh perjalanan panjang lintas kabupaten demi memastikan rendang sampai dalam kondisi layak konsumsi. Setibanya di Agam, rombongan disambut langsung oleh Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal, Sekretaris Daerah Muhammad Lutfi, Asisten II Andrinaldi, Kepala Dinas Kesehatan, unsur BPBD, serta instansi terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan seluruh masyarakatnya.
“Ini bukan sekadar bantuan logistik. Ini adalah bukti bahwa kami tidak sendiri. Di saat Agam dilanda bencana yang sangat berat, kami merasakan kehadiran dunsanak dari Dharmasraya dan daerah lain,” ujar Iqbal dengan suara bergetar.
Menurutnya, rendang dari Dharmasraya akan langsung didistribusikan pada hari yang sama ke seluruh posko pengungsian hingga ke kecamatan dan nagari terdampak, agar segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
500 Kilogram untuk Agam, Sisanya untuk Daerah Lain
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Dharmasraya, Martin Efendi, menjelaskan bahwa khusus untuk Kabupaten Agam, jumlah rendang yang diturunkan mencapai sekitar 500 kilogram. Seluruhnya telah dikemas rapi, higienis, dan siap konsumsi.
“Rendang ini dimasak dengan niat dan doa. Kami ingin memastikan makanan yang sampai bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menenangkan,” katanya.
Ia menambahkan, bantuan rendang dari Dharmasraya juga disalurkan ke berbagai daerah terdampak bencana lainnya. Bantuan untuk Bayang Utara telah sampai, pengiriman ke Tapanuli Utara hampir tiba di lokasi, sementara bantuan untuk Aceh dikirim melalui jasa ekspedisi agar menjangkau wilayah yang lebih jauh.
Pesan Bupati: Dharmasraya Hadir sebagai Dunsanak
Sebagai Ketua Rombongan sekaligus Kepala Dinas Sosial P3APPKB Kabupaten Dharmasraya, Martin Efendi juga menyampaikan pesan khusus dari Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani kepada masyarakat Agam.
Bupati berpesan agar masyarakat Agam tetap kuat, tabah, dan saling menguatkan di tengah cobaan berat ini. Ia berharap warga terdampak diberikan keselamatan, keteguhan hati, serta kekuatan untuk bangkit dan menata kembali kehidupan mereka.
“Dharmasraya hadir bukan hanya membawa bantuan, tapi membawa rasa. Kita adalah dunsanak. Dan dunsanak tidak akan pergi ketika saudaranya sedang susah,” demikian pesan Bupati Annisa.
Rendang, Identitas dan Pelukan Kemanusiaan
Di Minangkabau, rendang bukan sekadar makanan. Ia adalah identitas, simbol kebersamaan, dan wujud kasih sayang. Di tengah bencana yang merenggut harta, kenangan, bahkan nyawa, sepiring rendang dari kampung halaman sesama orang Minang menjadi pelukan tak kasatmata yang menenangkan hati.
Bagi para pengungsi di Agam, rendang itu mungkin hanya bertahan beberapa hari. Namun rasa persaudaraan dan kepedulian yang menyertainya akan tinggal jauh lebih lama menjadi pengingat bahwa di saat paling gelap sekalipun, gotong royong dan kemanusiaan selalu menemukan jalannya.
(Papa Juan)
#BencanaSumbar #KabupatenDharmasraya #BanjirAgam