Breaking News

Penantian Panjang Berbuah Amanah: 1.316 PPPK Dharmasraya Terima SK, Air Mata Syukur Tumpah di Halaman Kantor Bupati

Pj Sekda Kabupaten Dharmasraya Serahkan 1.316 SK PPPK

D'On, Dharmasraya -
Pagi itu, Rabu (24/12/2025), halaman Kantor Bupati Dharmasraya tidak sekadar menjadi ruang seremoni. Ia menjelma menjadi saksi bisu dari ribuan kisah penantian, kegigihan, dan harapan yang akhirnya menemukan jawaban.

Udara terasa teduh, seolah ikut menenangkan debar di dada para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu yang berdiri rapi, mengenakan pakaian terbaik mereka. Wajah-wajah yang selama bertahun-tahun terbiasa dengan ketidakpastian kini memancarkan harap. Ada senyum yang ditahan, ada mata yang berkaca-kaca, dan ada doa yang sejak subuh tak henti dipanjatkan.

Hari itu, sebanyak 1.316 PPPK Paruh Waktu Kabupaten Dharmasraya secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) dan mengucapkan sumpah serta janji pengabdian. Mereka berasal dari berbagai latar belakang pengabdian: tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis, yang selama ini menjadi tulang punggung pelayanan publik di daerah.

Momentum Bersejarah yang Dinanti Bertahun-tahun

Di hadapan ribuan peserta, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasraya, Drs. Jasman Dt Rajo Bendang, MM, melangkah mantap ke podium. Dengan kepala tegak dan pandangan lurus ke depan, ia memimpin prosesi pengambilan sumpah dan janji PPPK Paruh Waktu, mewakili Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani.

Prosesi berjalan khidmat. Saat kalimat sumpah diucapkan serempak, suasana berubah menjadi hening yang sarat makna. Di momen itulah, penantian yang berlangsung lima, sepuluh, bahkan hingga lima belas tahun, seolah terbayar lunas. Negara akhirnya mengetuk pintu pengabdian mereka secara resmi.

Beberapa peserta tak mampu menahan air mata. Tetesan haru jatuh perlahan, menjadi simbol kelegaan, syukur, dan keyakinan bahwa pengabdian yang selama ini dijalani tidak sia-sia.

Amanat Tiga Pilar: Disiplin, Loyalitas, dan Integritas

Sebelum menyampaikan amanat, Jasman terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Annisa Suci Ramadhani dan Wakil Bupati Leli Arni yang belum dapat hadir langsung karena tengah berada di luar daerah, memperjuangkan kepentingan pembangunan Kabupaten Dharmasraya.

Dalam amanatnya, Jasman menegaskan bahwa pengangkatan ini bukan sekadar perubahan status, melainkan amanah besar yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Ia menekankan tiga pilar utama yang wajib menjadi pegangan seluruh PPPK Paruh Waktu.

Pertama, disiplin.
Menurutnya, kehidupan dan pekerjaan berjalan dalam keteraturan waktu, sebagaimana alam semesta yang diciptakan Allah SWT.

“Aparatur harus menghargai waktu, tidak menunda pekerjaan, dan menjadikan disiplin sebagai prioritas utama. Mereka yang tidak disiplin, cepat atau lambat akan tereliminasi oleh sistem kerja yang menuntut ketepatan dan tanggung jawab,” tegasnya.

Kedua, loyalitas.
Loyalitas dimaknai sebagai kesetiaan yang utuh: kepada pimpinan, kepada aturan, dan kepada tugas yang diemban. Namun, loyalitas bukan kepatuhan membuta, melainkan kesungguhan bekerja demi kepentingan organisasi dan masyarakat.

Ketiga, integritas.
Integritas, kata Jasman, adalah kejujuran dalam bekerja. Aparatur diminta tidak menutup-nutupi persoalan, berani menyampaikan kondisi sebenarnya, serta memberikan masukan yang benar kepada pimpinan. Dari integritas inilah kepercayaan publik terhadap pemerintah bertumpu.

Keluarga, Pilar Sunyi di Balik Pengabdian

Pesan tidak hanya ditujukan kepada PPPK Paruh Waktu, tetapi juga kepada keluarga yang turut hadir mendampingi. Jasman mengingatkan bahwa dengan pengangkatan ini, tanggung jawab akan semakin besar. Waktu bersama keluarga mungkin akan berkurang, seiring tingginya ritme kerja pemerintahan daerah.

Ia mencontohkan, laporan mengenai jembatan rusak, jalan berlubang, atau persoalan mendesak lainnya dapat datang kapan saja. Karena itu, aparatur dituntut selalu siap siaga dan memastikan perangkat komunikasi aktif setiap waktu.

“Dukungan keluarga adalah kekuatan utama agar aparatur tetap konsisten, kuat, dan tidak goyah dalam menjalankan amanah,” ujarnya.

Air Mata Syukur Seorang Pejuang Delapan Tahun

Rasa haru itu tergambar jelas dari Hamdan Setiawan, PPPK Paruh Waktu di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dharmasraya. Didampingi sang istri, ia tak menyembunyikan rasa syukurnya.

Selama delapan tahun, Hamdan menjalani pengabdian dengan status yang tak pasti. Ada masa-masa galau, ada kekhawatiran tentang masa depan, dan ada doa yang tak pernah putus.

“Sempat ada rasa cemas tentang kelanjutan karier. Tapi hari ini semuanya terasa lebih terang. Alhamdulillah, terima kasih kepada Ibu Bupati dan Ibu Wakil Bupati yang telah memperjuangkan nasib kami,” tuturnya lirih namun penuh rasa syukur.

Lebih dari Sekadar SK

Hari itu, penyerahan SK bukan sekadar seremoni administratif. Ia adalah pengakuan negara, jawaban atas penantian panjang, dan awal babak baru pengabdian bagi 1.316 PPPK Paruh Waktu Dharmasraya.

Di halaman Kantor Bupati, pagi itu, harapan tidak lagi menggantung. Ia telah berwujud tanggung jawab amanah yang kini harus dijaga dengan kerja nyata, disiplin, loyalitas, dan integritas.

(Papa Juan)

#KabupatenDharmasraya #PelantikanPPPK