Breaking News

Pelaku Penganiayaan dan Perkosaan Difabel Tewas Dihakimi Ratusan Warga: Diseret, Diikat, dan Dianiaya Keliling Kampung

Pelaku pemerkosaan difabel diarak warga keliling kampung. (Istimewa)

D'On, Gowa
- Ratusan warga di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilanda amarah besar pada Rabu (3/12/2025) petang. Amukan massa itu meledak setelah seorang pria berinisial A (47) diduga menganiaya dan memperkosa seorang perempuan difabel di salah satu desa di wilayah tersebut.

Amarah warga berubah menjadi aksi brutal. Sejumlah video yang kini viral memperlihatkan A dalam kondisi terikat pada bagian belakang sepeda motor. Tubuhnya diseret keliling kampung, melewati jalan-jalan desa yang dipadati warga yang berteriak dan merekam kejadian itu dengan ponsel mereka.

Dalam dokumentasi yang diterima redaksi, terlihat tubuh A dipenuhi luka terbuka. Bagian tubuhnya mengalami robekan serius, dan alat kelaminnya dilaporkan telah terpotong sebelum ia akhirnya tewas di tangan massa. Potret itu menegaskan betapa besar kemarahan warga yang merasa pelaku telah mencederai martabat dan keamanan komunitas.

Kondisi Korban Perempuan

Sementara itu, perempuan difabel yang diduga menjadi korban kekerasan seksual tampak terbaring dengan luka-luka pada tubuhnya. Foto lain menunjukkan ia sedang mendapatkan perawatan medis. Wajahnya menunjukkan rasa sakit mendalam, namun ia berhasil diselamatkan oleh warga yang lebih dulu menemukannya dalam kondisi memprihatinkan.

Polisi Bergerak Cepat, tapi Amuk Massa Sudah Terlanjur Pecah

Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaeman mengonfirmasi kebenaran insiden tersebut. Ia menyebutkan bahwa aparat kepolisian langsung diterjunkan ke lokasi begitu laporan diterima. Namun ketika petugas tiba, amuk massa sudah berlangsung dan tidak terkendali.

“Memang benar beredar video terkait dugaan penganiayaan terhadap seseorang. Kami telah berkoordinasi dengan Polsek Tompobulu. Saat ini situasi sudah dapat dikendalikan,” ujar Aldy pada Rabu malam.

Aldy membenarkan bahwa A menjadi korban main hakim sendiri karena dituduh melakukan pemerkosaan dan penganiayaan terhadap seorang perempuan difabel. Meski begitu, polisi menegaskan masih memverifikasi seluruh informasi yang beredar.

“Kami masih mendalami kronologi lengkap kejadian. Informasi awal menyebutkan yang bersangkutan dianiaya karena diduga melakukan tindak pidana pemerkosaan, tetapi seluruhnya harus dipastikan melalui penyelidikan,” tambahnya.

Ratusan Warga dari Tiga Wilayah Turun ke Jalan

Informasi di lapangan menunjukkan bahwa massa yang terlibat bukan hanya berasal dari satu desa. Warga dari Desa Rappolemba, Desa Rappoala, dan Kelurahan Cikoro dilaporkan ikut bergabung. Gelombang kedatangan massa membuat situasi berkembang cepat dan sulit dikendalikan.

Aparat kepolisian menyebut bahwa dinamika emosi warga meningkat secara eksplosif setelah kabar dugaan pemerkosaan menyebar dari mulut ke mulut.

Polisi Kerahkan Banyak Satuan, Termasuk Dokpol

Sebagai respons, Polres Gowa mengirimkan berbagai satuan untuk melakukan penanganan menyeluruh, mulai dari pengamanan lokasi, identifikasi jenazah, hingga pendampingan terhadap korban perempuan.

Satuan yang dikerahkan antara lain:

  • Sat Reskrim untuk penyelidikan kasus
  • Sat Samapta untuk pengamanan wilayah
  • Sat Intelkam untuk analisis situasi
  • Sat Binmas untuk meredam potensi amarah lanjutan
  • Tim Dokkes Polres Gowa dan Dokpol Polda Sulsel untuk visum dan pemeriksaan medis

“Kami berupaya memastikan situasi benar-benar kondusif dan mencegah kejadian susulan,” pungkas Aldy.

(L6)

#Penganiayaan #Kriminal #Perkosaan #DifabelDiperkosa