Menyapu Luka Pascabanjir: Prajurit Yonif 133/Yudha Sakti Bersama Warga Bangkitkan Harapan di Banda Gadang

Prajurit Yudha Sakti 133 Turun Bersihkan Sedimen Pasca Banjir Bandang Padang
D'On, PADANG — Lumpur yang mengering masih menempel di dinding rumah warga Perumahan Griya Pratama, RT 07 RW 01, Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Bau sisa banjir bandang beberapa pekan lalu belum sepenuhnya hilang. Namun di tengah jejak kehancuran itu, suara cangkul, sekop, dan sapu berpadu dengan gelak kecil warga—tanda bahwa harapan perlahan tumbuh kembali.
Rabu (24/12), personel Satgas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) Yonif 133/Yudha Sakti turun langsung melaksanakan karya bakti pembersihan lingkungan pascabanjir. Bukan sekadar tugas rutin, kegiatan ini menjadi wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat yang masih berjuang memulihkan kehidupan mereka.
Sejak pagi, para prajurit berseragam loreng terlihat menyusuri gang-gang sempit perumahan. Mereka mengangkat lumpur tebal yang mengendap di lantai rumah warga, memindahkan material kayu yang terbawa arus deras, hingga membersihkan sisa-sisa sampah yang menyumbat saluran air dan fasilitas umum. Keringat bercucuran, seragam kotor oleh lumpur, namun tak ada raut lelah yang tersisa di wajah mereka.
Yang membuat suasana berbeda, kegiatan ini tidak dilakukan sendiri. Warga setempat ikut bergotong royong, bahu-membahu dengan para prajurit. Ada ibu-ibu yang menyiapkan air minum, bapak-bapak yang membantu mengangkut puing, hingga anak-anak yang menyaksikan dengan mata berbinar seolah menemukan kembali rasa aman yang sempat hilang diterjang banjir.
“Kalau lihat tentara turun langsung seperti ini, rasanya kami tidak sendirian,” ujar salah seorang warga dengan mata berkaca-kaca. Banjir bandang bukan hanya merusak rumah, tetapi juga menyisakan trauma dan kelelahan batin yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Komandan lapangan kegiatan, Letda Inf Riki Yosda dari Satgas Gulbencal Yonif 133/Ys, menegaskan bahwa karya bakti ini bukan pekerjaan satu atau dua hari. Menurutnya, pembersihan akan terus dilakukan hingga kondisi lingkungan benar-benar pulih dan layak huni kembali.
“Upaya pembersihan ini akan terus kami lakukan hingga kondisi lingkungan benar-benar pulih. Harapannya, aktivitas masyarakat bisa kembali normal dan beban warga yang terdampak banjir dapat kami ringankan,” ungkap Letda Inf Riki Yosda di sela kegiatan.
Ia menambahkan, karya bakti ini juga bertujuan mempercepat proses normalisasi lingkungan, sehingga roda sosial dan ekonomi warga dapat kembali bergerak secara bertahap. Lingkungan yang bersih bukan hanya soal estetika, tetapi juga faktor penting untuk mencegah penyakit pascabanjir serta memulihkan semangat hidup masyarakat.
Lebih dari sekadar membersihkan lumpur dan puing, kehadiran prajurit Yonif 133/Yudha Sakti menghadirkan dukungan moril bagi warga Banda Gadang. Di tengah keterbatasan, kebersamaan antara TNI dan masyarakat menjadi energi baru untuk bangkit dari bencana.
Hari itu, di Griya Pratama, karya bakti bukan hanya tentang kerja fisik. Ia menjadi simbol solidaritas, kepedulian, dan kemanusiaan bahwa di balik setiap seragam loreng, ada tangan-tangan yang siap membantu, dan di balik setiap rumah yang terendam banjir, selalu ada harapan untuk memulai kembali.
(Mond)
#TNI #Padang #BanjirPadang