Akses Terputus, Gubernur Mahyeldi Naik Speedboat Menembus Isolasi Sungai Batang
D'On, Kabupaten Agam — Setelah berhari-hari terputus dari dunia luar akibat banjir dan longsor, warga di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, akhirnya mendapat kunjungan langsung dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Kamis (4/12/2025). Dengan akses darat yang hancur dan sejumlah titik jalan terban, satu-satunya cara mencapai wilayah itu adalah menyusuri Danau Maninjau menggunakan speedboat—rute yang juga ditempuh sang gubernur demi memastikan kondisi warga.
Naik Speedboat Demi Menembus Isolasi
Pagi itu, Danau Maninjau yang berkabut menjadi satu-satunya jalur “hidup” penghubung Nagari Sungai Batang dengan daerah lain. Mahyeldi bersama tim BPBD, TNI/Polri, dan relawan menaiki speedboat kecil, menelusuri danau sekitar 25 menit sebelum merapat di tepian nagari yang terdampak.
Begitu tiba, Mahyeldi langsung disambut warga yang telah menunggu kabar mengenai status perbaikan akses dan bantuan logistik. Senyum syukur tampak di wajah mereka—beberapa baru pertama kali melihat pejabat masuk ke nagari sejak bencana menerjang.
Jalan Terban Ditambal Warga dengan Batang Kelapa
Dalam tinjauan itu, Mahyeldi mengungkapkan bahwa sebagian titik jalan yang sempat terban sudah bisa dilalui secara terbatas berkat inisiatif warga sendiri. Mereka menebang pohon kelapa dan menyusunnya menjadi jembatan darurat agar sepeda motor bisa lewat.
“Alhamdulillah, daerah yang jalannya terban itu sekarang sudah bisa dilewati secara darurat. Mudah-mudahan ini mempermudah masuknya alat berat karena banyak titik longsor yang harus dibersihkan,” ujar Mahyeldi.
Namun jalur itu masih rawan, hanya dapat dilewati dengan sangat hati-hati, dan belum memungkinkan bagi kendaraan besar.
Tahap Pemulihan Akses: Roda Dua → Kendaraan Pribadi → Alat Berat
Gubernur menjelaskan bahwa pembukaan akses dilakukan bertahap dan sangat tergantung pada kondisi lapangan.
“Tahap pertama sepeda motor dulu, kemudian mobil pribadi, setelah itu barulah alat berat. Yang penting suplai bantuan jangan tersendat,” katanya.
Menurut laporan BPBD, sedikitnya belasan titik longsor masih mengurung beberapa dusun, membuat sebagian warga hanya bisa mengandalkan jalur air untuk evakuasi maupun distribusi bantuan.
Pengungsi di Bekas Pasar: Aman, Namun Butuh Air Bersih
Setelah meninjau akses, Mahyeldi bergerak ke lokasi pengungsian sementara di bangunan bekas pasar. Sekitar 60 warga bertahan di sana, sementara lainnya mengungsi ke rumah penduduk di dataran yang lebih tinggi.
Fasilitas kesehatan disebut sudah berlangsung lancar dengan dukungan dua puskesmas yang bekerja sama melakukan pemeriksaan umum, penanganan luka, hingga pemberian obat-obatan dasar.
Namun kebutuhan dasar masih kurang, terutama:
- Air bersih
- Air minum
- Pakaian kering
“Banyak warga yang pakaiannya basah semua. Mereka lari hanya dengan pakaian di badan. Ini jadi agenda kita selanjutnya,” ujar Mahyeldi.
Kerugian Sementara Tembus Rp4 Triliun
Mahyeldi mengungkapkan bahwa kerugian material akibat bencana di sejumlah wilayah Sumbar sudah mencapai lebih dari Rp4 triliun, angka yang masih bisa bertambah seiring verifikasi kerusakan rumah, lahan, jembatan, hingga fasilitas umum.
Pemerintah pusat, lanjutnya, telah memberikan perlakuan khusus setara penanganan bencana nasional, membuka akses bantuan dari kementerian, TNI/Polri, provinsi tetangga, hingga BUMN.
“Saat perjalanan dari Selerang ke Matua tadi, masyarakat gotong royong membersihkan jalan meski dengan alat seadanya. Ini luar biasa,” ujarnya.
Pendidikan Anak Jadi Sorotan Ibu-Ibu
Di sela dialog dengan warga, sejumlah ibu menyampaikan kekhawatiran mengenai nasib sekolah anak-anak mereka yang kini terhenti karena bangunan rusak dan akses terputus.
Mahyeldi memastikan bahwa pemerintah akan menyiapkan skema percepatan pemulihan layanan pendidikan, termasuk ruang belajar darurat jika diperlukan.
Rencana Perbaikan Infrastruktur dan Hunian
Untuk jangka menengah, pemerintah daerah menyiapkan rencana pemulihan infrastruktur vital:
- Rehabilitasi jembatan rusak
- Pembukaan jalan baru di titik rawan
- Normalisasi sungai agar aliran air tidak kembali meluap
- Pembangunan rumah warga yang hancur
Bagi warga yang kehilangan rumah dan tidak memiliki lahan aman, pemprov akan mencarikan alternatif lokasi relokasi.
Bantuan Logistik Mengalir ke Posko
Mengakhiri kunjungan, Gubernur Mahyeldi menyerahkan bantuan di Posko Siaga Bencana Kecamatan Tanjung Raya, Nagari Koto Malintang. Bantuan yang disalurkan meliputi:
- Mi cup
- Air mineral
- Selimut
- Makanan anak
- Kasur
- Family kit
- Makanan siap saji
- Lauk pauk
- Sandang dewasa
Bantuan tersebut diharapkan bisa menjangkau warga yang masih terisolasi ataupun yang bertahan di pengungsian.
(Mond)
#BanjirSumbar #BencanaAlam
