Tumpukan Sampah di Jalur Dua BIM, Warga Geram Kondisi Semakin Parah

Tumpukan Sampah di Jalur Dua ke Bandara Internasional Minangkabau Meresahkan Warga (Dok: Jamal)
D'On, Padang Pariaman — Pagi di jalur dua menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang biasanya menampilkan pemandangan tenang justru berubah menjadi sumber kekesalan. Saat melintas di kawasan Talao Mundam, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, pada Minggu (16/11/2025), tumpukan sampah terlihat berserakan di tepi jalan, tepat sebelum Jembatan Kembar. Kondisi tersebut langsung mencuri perhatian para pelintas, termasuk warga yang rutin berolahraga di jalur tersebut.
Beragam jenis sampah terlihat menumpuk tanpa aturan. Plastik sekali pakai, bungkus makanan, sisa-sisa rumah tangga, hingga kulit durian menggunung dan tercecer hingga ke bahu jalan. Selain merusak pemandangan di salah satu akses utama menuju bandara, tumpukan sampah itu juga memunculkan bau menyengat yang mengganggu.
Padahal kawasan itu telah disediakan titik pembuangan sementara. Namun, masih saja ditemukan oknum yang memilih membuang sampah sembarangan, terutama pada malam hari ketika jalur tersebut mulai sepi. Kebiasaan buruk ini membuat lokasi itu menjadi titik rawan yang setiap hari semakin kotor.
Fenomena sampah di jalur dua BIM bukanlah hal baru, tetapi semakin hari kondisinya terlihat memburuk. Warga menilai perlunya langkah tegas dari pihak berwenang, mulai dari penertiban hingga pemasangan kamera pengawas, agar pelaku pembuangan ilegal bisa diberi sanksi.
Salah seorang warga yang melintas, Jamal, mengungkapkan kekesalannya.
“Setiap pagi lewat sini, selalu saja ada sampah baru. Orang-orang ini seperti tidak punya rasa malu. Ini jalan menuju bandara, banyak orang luar lewat. Malu kita sebagai warga,” ujarnya geram. Ia berharap pemerintah nagari dan kecamatan bergerak cepat sebelum kondisi makin sulit dikendalikan.
Masalah sampah di ruang publik kembali menegaskan pentingnya kesadaran bersama. Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi juga warga yang melintas dan memanfaatkan fasilitas umum tersebut. Tanpa kolaborasi, pemandangan serupa akan terus terulang dan mencoreng wajah daerah.
(Mond)
#Sampah