Breaking News

TEGA! Wanita Asal Batusangkar Curi Uang Teman yang Sedang Sakit di Pekanbaru, Korban Percaya Malah Jadi Petaka

Tega Wanita Asal Batusangkar Curi Uang Teman yang Sedang Terbaring Sakit (Dok: BP)

D'On, Pekanbaru -
 Kepercayaan yang diberikan seorang pria asal Kota Pekanbaru kepada temannya justru berujung pengkhianatan yang pahit. Seorang wanita berinisial CL (31), warga asal Batusangkar, Sumatera Barat, tega menguras uang milik temannya sendiri yang tengah berjuang melawan penyakit tumor di rumah sakit.

Ironisnya, aksi keji itu dilakukan dengan memanfaatkan rasa percaya sang korban, Hendra Suryadi, yang tak menyangka bahwa orang yang menemaninya menjalani operasi justru akan menikamnya dari belakang bukan dengan pisau, tapi dengan kelicikan.

Modus: Berpura-Pura Membantu, Justru Menggasak Uang di Rekening

Kapolsek Sukajadi, Kompol Jorminal Sitanggang, mengungkapkan kasus ini bermula pada Jumat (3 Oktober 2025) di salah satu ATM BNI Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pulau Karomah, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Hari itu, korban yang tengah bersiap menjalani operasi tumor di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru, meminta bantuan dua rekannya CL dan seorang pria berinisial RAP untuk mendampinginya selama perawatan.

Hendra yang merasa tak sanggup mengurus pembayaran rumah sakit karena kondisinya yang lemah, memberikan ponselnya kepada CL untuk membantu transaksi biaya operasi. CL lantas meminta kata sandi (password) ponsel dengan alasan hendak membuka aplikasi perbankan.

Tanpa curiga sedikit pun, Hendra menyerahkan kata sandi tersebut. Ia mengira rekannya benar-benar tulus membantu. Namun ternyata, di balik sikap “peduli” itu, sudah tersimpan niat busuk.

Aksi Terencana di Balik “Kepedulian”

Setelah mendapat akses ke ponsel korban, CL berpura-pura mengecas ponsel di ruang kasir rumah sakit. Tak lama kemudian, ia bersama RAP keluar menuju area parkir dengan dalih mengambil sesuatu dari mobil korban.

Namun sesampainya di luar, keduanya menuju mesin ATM BNI di Jalan Ahmad Yani, sekitar beberapa ratus meter dari rumah sakit. Di sana, mereka menarik uang tunai sebesar Rp14 juta dari rekening korban.

“Pelaku sudah mengetahui PIN dan aplikasi mobile banking korban. Dari sana, mereka dengan mudah memindahkan dan menarik uang korban,” jelas Kompol Jorminal.

Korban Tersadar Setelah Operasi

Usai menjalani operasi, Hendra mulai curiga ketika mencoba membuka rekeningnya untuk mengecek saldo. Betapa terkejutnya ia saat mendapati uang tabungannya lenyap Rp14 juta.

Ia kemudian berusaha menghubungi CL dan RAP untuk menanyakan kejanggalan tersebut, namun keduanya menghindar dan sulit dihubungi. Merasa menjadi korban kejahatan, Hendra pun melapor ke Polsek Sukajadi.

Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat. Setelah melakukan pelacakan transaksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi ATM, petugas akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap kedua pelaku.

Akhir Pelarian dan Pengakuan Mengejutkan

CL dan RAP ditangkap di salah satu rumah kos di wilayah Pekanbaru. Saat diperiksa, keduanya tak bisa lagi mengelak. CL mengakui perbuatannya dan berdalih terdesak kebutuhan ekonomi.

Namun bagi polisi, alasan itu tidak bisa dijadikan pembenaran. “Apapun alasannya, tindakan pelaku tidak manusiawi. Korban dalam keadaan sakit dan mempercayakan segalanya kepada pelaku,” tegas Kompol Jorminal.

Kedua pelaku kini ditahan di Mapolsek Sukajadi dan dijerat Pasal 362 KUHP tentang Pencurian, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun.

Kepercayaan yang Dikhianati

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa tidak semua niat baik akan dibalas dengan kebaikan. Dalam kondisi terlemah sekalipun, seseorang bisa menjadi korban kejahatan oleh orang yang paling dipercayainya.

Bagi Hendra, luka akibat operasi mungkin bisa sembuh, tetapi luka akibat pengkhianatan teman akan meninggalkan bekas yang lebih dalam.

“Dia saya anggap teman baik, saya tidak pernah menyangka dia akan melakukan hal seperti ini. Saya benar-benar kecewa,” ujar Hendra lirih, menahan air mata saat ditemui usai membuat laporan di Polsek Sukajadi.

(BP)

#Pencurian #Kriminal