Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: Suara Dentuman yang Mengubah Pagi Sekolah Jadi Mimpi Buruk, Korban Bertambah Jadi 61 Orang

Siswa yang merupakan korban ledakan di Mesjid SMAN 72 diberikan perawatan di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 7 November 2025.
D'On, Jakarta – Sabtu pagi yang seharusnya diwarnai tawa pelajar SMA Negeri 72 Kelapa Gading berubah menjadi kepanikan massal. Suara ledakan keras yang memecah keheningan di kawasan sekolah elit di Jakarta Utara itu mengguncang warga sekitar dan membuat puluhan siswa serta guru berlarian menyelamatkan diri. Kini, jumlah korban terus bertambah Polda Metro Jaya mencatat total korban mencapai 61 orang, meningkat dari laporan sebelumnya sebanyak 55 orang.
Peristiwa mengerikan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) itu meninggalkan jejak kepedihan mendalam. Potongan kaca berserakan di lantai, tembok berwarna putih sekolah penuh jelaga, dan aroma bahan kimia yang masih menyengat di udara menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya ledakan tersebut.
Korban Terus Bertambah: 61 Orang Jadi Korban, 14 Masih Dirawat Intensif
Data terbaru yang dihimpun posko pelayanan di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih pada Sabtu (8/11/2025) pukul 10.00 WIB menunjukkan, jumlah korban kini mencapai 61 orang. Sebagian besar korban adalah siswa, guru, dan pegawai sekolah yang berada di sekitar lokasi saat ledakan terjadi.
Dari total tersebut, 39 orang dirawat di RSI Cempaka Putih. Hingga pagi ini, 25 di antaranya telah dipulangkan karena kondisi mulai stabil, sementara 14 korban lainnya masih menjalani perawatan intensif.
“Sebagian besar mengalami luka bakar tingkat sedang hingga berat, serta trauma akibat benturan keras,” ujar salah satu tenaga medis yang enggan disebut namanya. “Kami terus berupaya semaksimal mungkin karena ada beberapa korban yang masih dalam kondisi kritis.”
Selain RSI Cempaka Putih, RS Yarsi Cempaka Putih juga menjadi lokasi evakuasi korban. Sebanyak 15 orang dirawat di rumah sakit ini, dengan rincian 14 masih menjalani perawatan inap dan satu orang telah diperbolehkan pulang.
Sementara itu, di RS Pertamina Jaya, tercatat tujuh korban mendapat perawatan medis. Enam di antaranya sudah pulang, sedangkan satu pasien masih dirawat di ruang inap.
Pengamanan Diperketat: Polisi Masih Berjaga di Sekitar Rumah Sakit
Pantauan di lapangan menunjukkan personel kepolisian masih berjaga di sekitar RSI Cempaka Putih. Garis polisi masih membentang di sejumlah titik, sementara kendaraan taktis dan ambulans siaga di halaman depan rumah sakit.
“Kami ingin memastikan keamanan tetap terjaga dan akses penanganan korban berjalan lancar,” kata salah satu petugas di lokasi. Situasi di rumah sakit tampak sibuk: keluarga korban menunggu dengan wajah cemas, sementara petugas medis terus hilir mudik di antara ruang perawatan.
Polisi Ungkap Identitas Terduga Pelaku: Masih Dirawat di RS Yarsi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengantongi identitas terduga pelaku di balik ledakan tersebut. Yang mengejutkan, terduga pelaku saat ini juga termasuk dalam daftar korban yang dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih.
“Identitasnya sudah kami ketahui, dan saat ini tim sedang mendalami motif serta kronologi lengkapnya,” ujar Kapolri. Ia menegaskan bahwa penyelidikan terus berjalan, termasuk pemeriksaan terhadap bahan peledak yang ditemukan di lokasi kejadian.
Sumber kepolisian menyebut, ledakan diduga berasal dari bahan kimia yang digunakan dalam eksperimen atau proyek tertentu di area sekolah. Namun, penyidik masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk memastikan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada unsur kesengajaan.
Duka dan Trauma yang Tersisa
Di balik angka-angka statistik korban, tersimpan kisah pilu. Seorang siswi kelas XI yang sempat selamat menceritakan bagaimana ledakan itu terdengar seperti guntur yang meledak di dalam ruangan. “Kami semua panik, kaca jendela pecah, dan asap langsung memenuhi ruangan,” ujarnya sambil menahan tangis.
Para guru dan tenaga pendidik yang selamat juga masih syok. Aktivitas belajar di sekolah pun dihentikan sementara. Pemerintah DKI Jakarta berencana memberikan dukungan psikologis bagi siswa dan tenaga pengajar yang terdampak trauma.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pemprov DKI kini turun tangan. Selain memberikan bantuan medis, mereka akan melakukan audit keselamatan di seluruh laboratorium sekolah di Jakarta, untuk memastikan tragedi serupa tidak terulang lagi.
“Keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kami akan evaluasi semua prosedur keamanan, termasuk penyimpanan bahan kimia di sekolah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading bukan sekadar insiden. Ia menjadi peringatan keras bahwa kelalaian kecil dapat berujung pada bencana besar. Sementara 61 korban berjuang memulihkan diri, masyarakat Indonesia menanti satu hal: kebenaran di balik dentuman yang mengubah hari belajar menjadi tragedi nasional.
(B1)
#LedakanSMAN72Jakarta #Peristiwa