Motif Terungkap: Kisah Sakit Hati Mantan Sopir yang Berujung Membakar Rumah Hakim PN Medan

Hakim Ketua, Khamozaro Waruwu
D'On, Medan - Polisi akhirnya membuka tabir di balik insiden pembakaran rumah Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu. Di balik asap dan kobaran api yang membakar kediaman sang hakim, terselip kisah kelam tentang dendam, sakit hati, dan rencana yang dirancang matang. Pelaku utama ternyata bukan orang asing melainkan orang yang pernah dipercaya masuk ke lingkaran keluarga: mantan sopir pribadi, Fahrul Azis.
“Motifnya sakit hati dan dendam terhadap korban,” ungkap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Jean Calvijn Simanjuntak, dalam konferensi pers, Jumat (21/11/2025).
Dari Sopir Kepercayaan Menjadi Pembakar Rumah
Fahrul Azis mulai bekerja sebagai sopir pribadi Khamozaro pada 2023, ketika sang hakim bertugas di PN Rantau Prapat. Selama dua tahun ia menemani aktivitas keluarga itu. Namun semua berubah ketika dia dipecat pada akhir Oktober 2025.
Pemecatan itu menjadi titik balik. Dalam diam, Fahrul menyimpan bara amarah.
Calvijn menjelaskan bahwa sejak 30 Oktober 2025 hanya beberapa hari setelah dipecat Fahrul sudah menyusun rencana gelap. Dia bahkan terang-terangan menyampaikan niatnya kepada seorang rekannya bernama Hamonangan Simamora.
“Mau ku rampok rumah bos itu, dan ku bakar,“ ujar Fahrul dalam percakapan yang ditirukan Kapolrestabes.
Ucapan itu bukan gertakan. Empat hari kemudian, rencana itu benar-benar dieksekusi.
4 Orang Ditangkap: Jaringan Pencurian dan Pembakaran Terbongkar
Penyelidikan intensif melibatkan Direktorat Reskrimum Polda Sumut, Polrestabes Medan, Labfor, dan Polsek Sunggal. Dari 49 saksi yang diperiksa, polisi membongkar peran empat tersangka:
1. Fahrul Azis – Otak dan Eksekutor
- Masuk ke rumah hakim
- Mencuri perhiasan bernilai ratusan juta
- Menyiram dan membakar kamar utama
2. Hamonangan Simamora – Pengamat Lapangan
- Mengawasi situasi pasca-pembakaran
- Mengantar Fahrul menjual perhiasan
- Ironisnya, ia dan korban adalah sesama jemaat gereja
3. Hariman Sitanggang – Pendamping Penjualan Hasil Curian
- Terlibat langsung saat perhiasan dijual
4. Medy Mehamat Amosta Barus – Penadah
- Pemilik Toko Emas Barus
- Membeli perhiasan hasil curian
Pada 14 November 2025, seluruh pelaku diamankan bersama barang bukti yang digambarkan polisi sebagai “lengkap dan sempurna”: emas batangan, perhiasan, hingga sepeda motor.
Kronologi Mencekam 4 November 2025: 30 Menit yang Mengubah Segalanya
09.36 WIB – Rumah Ditinggal Istri Hakim
Wina Falinda, istri hakim, meninggalkan rumah menggunakan Toyota Fortuner.
Sebuah detail penting kemudian terbongkar: kunci rumah diletakkan di rak sepatu di teras, kebiasaan yang rupanya diketahui oleh mantan sopir.
10.07 WIB – Pelaku Mulai Mengintai
CCTV menangkap Fahrul melintas dengan motor di depan komplek rumah. Ia tidak langsung masuk, memilih mengamati dari kejauhan, memastikan lingkungan aman.
10.17 WIB – Akses Masuk
Fahrul akhirnya memberanikan diri masuk. Tanpa kesulitan, ia mengambil kunci dari rak sepatu kebiasaan lama yang justru menjadi celah fatal.
Proses di Dalam Rumah: 15 Menit Paling Krusial
Setelah masuk:
- Fahrul membawa 1 botol Pertalite
- Langsung menuju kamar pribadi Hakim Khamozaro
- Membakar lemari pakaian menggunakan tisu
- Menyiram Pertalite untuk mempercepat api
- Mengambil perhiasan di laci dan memasukkannya ke tas selempang
- Membuang botol Pertalite ke bawah ranjang
Seluruh proses hanya berlangsung sekitar 15 menit waktu yang cukup untuk memantik api besar namun cukup singkat untuk kabur sebelum ada yang menyadari.
Sebelum meninggalkan rumah, Fahrul justru melakukan tindakan dingin:
mengunci pintu kembali dan menaruh kunci di tempat semula, seolah tidak terjadi apa-apa.
10.30 WIB – Warga Mulai Panik
Warga mendapati asap pekat dari rumah sang hakim. Informasi langsung diteruskan ke pemilik rumah dan petugas pemadam.
10.46 WIB – Pesan Panik untuk Khamozaro
Tetangga mengirim pesan WhatsApp: rumah terbakar.
11.06 WIB – Hakim Tiba, Rumah Sudah Rusak Parah
Api memang telah dipadamkan, namun kondisi rumah sudah porak-poranda, barang-barang berserakan akibat evakuasi.
Polisi melakukan olah TKP sebaik mungkin meski banyak bukti telah rusak oleh api dan air pemadam.
Kasus Terungkap Berkat Kerja Cepat Aparat
Setelah berhari-hari penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap seluruh tersangka dengan barang bukti yang menguatkan dugaan tindak pidana pembakaran berencana dan pencurian.
“Dengan kerja maksimal, para pelaku berhasil kita ringkus,” tegas Calvijn.
(L6)
#Pencurian #Kriminal #RumahHakimPNMedanDibakar