Breaking News

Griya Abhipraya, Rumah Harapan dari Padang Ketika Pemerintah Kota Membangun Jalan Pulang bagi Warga Binaan


D'On,Padang
- Di balik dinding-dinding kokoh Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Padang, Jumat siang itu terasa berbeda. Suasana syukuran satu tahun berdirinya Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Kemenimipas RI) berubah menjadi momen penuh makna ketika Pemerintah Kota Padang diumumkan sebagai salah satu mitra terbaik dalam penyelenggaraan Griya Abhipraya sebuah program rehabilitasi sosial yang menjadi “rumah singgah” bagi mereka yang ingin kembali menemukan arah hidupnya.

Di tengah riuh tepuk tangan, Kepala Dinas Sosial Kota Padang Heriza Syafani melangkah maju menerima penghargaan tersebut. Wajahnya tenang, namun sorot matanya mencerminkan kebanggaan tersendiri kebanggaan atas kerja panjang yang tak pernah terlihat di halaman berita, namun dirasakan langsung oleh masyarakat yang terbantu.

Griya Abhipraya: Rumah Singgah bagi Mereka yang Pernah Tersisih

Program yang namanya berarti rumah yang disiapkan untuk harapan ini bukan sekadar fasilitas fisik. Griya Abhipraya berdiri sebagai jembatan penting antara kehidupan di dalam lapas dan dunia luar yang harus mereka masuki kembali. Di tempat ini, mantan warga binaan, anak yang berhadapan dengan hukum, korban penyalahgunaan narkoba, hingga kelompok rentan lainnya, mendapatkan ruang aman untuk:

tinggal sementara
belajar keterampilan kerja
mendapatkan konseling dan pendampingan
memulihkan kepercayaan diri
menemukan komunitas baru yang suportif

Di sinilah perjalanan mereka untuk kembali menjadi manusia yang utuh dimulai kembali.

Griya Abhipraya ini seperti pintu pulang. Banyak dari mereka sebenarnya hanya butuh kesempatan, butuh yang mau percaya bahwa mereka bisa berubah. Itu yang ingin kami jaga.” ujar Heriza.



Mengubah Hidup, Satu Jalan Pulang Sekali Waktu

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI menilai kontribusi Pemko Padang melalui Dinas Sosial tidak hanya dalam bentuk dukungan administratif, tetapi juga keterlibatan langsung dalam memastikan layanan rehabilitasi berjalan dengan pendekatan humanis.

Heriza menceritakan bahwa beberapa kasus yang masuk ke Griya Abhipraya kerap dimulai dari kondisi yang sangat rapuh. “Ada anak yang datang dengan mata kosong karena tak yakin ada masa depan. Ada mantan pengguna narkoba yang bahkan tak lagi mengingat bagaimana rasanya dihargai,” tuturnya lirih.

Namun, di tempat itu mereka belajar kembali.
Belajar memegang alat bengkel.
Belajar menyulam kain.
Belajar berbicara tanpa takut dihakimi.

“Perubahan kecil itu tak terlihat oleh kamera, tapi sangat nyata di lapangan,” tambah Heriza.

Padang Melayani: Dari Slogan Menjadi Gerakan Sosial

Penghargaan ini, bagi Pemerintah Kota Padang, bukan sekadar piagam. Ini adalah pengakuan bahwa layanan sosial yang mereka usung melalui program Padang Melayani benar-benar bergerak dan menyentuh kelompok paling rentan.

Heriza Syafani menegaskan bahwa pemerintah tak hanya ingin hadir ketika ada masalah, tetapi juga menjadi bagian dari proses perbaikan hidup seseorang.

Kami tidak ingin Griya Abhipraya hanya menjadi bangunan. Ia harus menjadi ruang pemulihan, ruang belajar menjadi manusia, dan ruang menemukan harga diri. Itu inti dari Padang Melayani.

Dalam kesempatan tersebut, Heriza Syafani memberikan pernyataan tegas namun penuh empati—menggambarkan bagaimana Pemko Padang memandang rehabilitasi sosial bukan sebagai tugas tambahan, melainkan sebagai panggilan kemanusiaan.

“Reintegrasi sosial bukan cuma memindahkan seseorang dari lapas ke rumah. Itu tentang memulihkan martabat, memulihkan rasa ‘aku masih berharga’. Jika negara dan pemerintah tidak hadir di titik itu, maka kita gagal sebagai penyelenggara kesejahteraan sosial.”

Ia juga menambahkan:

“Penghargaan ini bukan akhir, tetapi pengingat bahwa pekerjaan rumah kita masih panjang. Selama masih ada satu warga yang takut pulang karena merasa tidak diterima, selama itu pula Griya Abhipraya belum selesai menjalankan misinya.”

Pernyataannya disambut hangat oleh para peserta kegiatan, menunjukkan bahwa pesan ini menyentuh inti dari pekerjaan pemasyarakatan yang humanis.

Ke Depan: Kota Padang dan Harapan yang Lebih Luas

Dengan penghargaan Griya Abhipraya ini, Pemerintah Kota Padang berharap lebih banyak kolaborasi terjalin baik dari lembaga, organisasi sosial, maupun masyarakat umum. Karena pada akhirnya, reintegrasi sosial tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga lingkungan yang menerima.

Heriza menutup dengan sebuah refleksi mendalam:

“Setiap manusia punya masa lalu. Tapi kami ingin memastikan bahwa di Padang, setiap orang juga punya masa depan.”

(Mond)

#DinasSosial #Padang