Dibujuk Polisi Gadungan, Dilecehkan di Mobil: Kisah Mencekam Perempuan Langowan di Tengah Malam

Ilustrasi Pelecehan Seksual
D'On, Manado — Niat hati ingin mencari keadilan atas pencurian yang menimpanya, seorang perempuan asal Langowan, Kabupaten Minahasa, justru harus mengalami pengalaman paling mengerikan dalam hidupnya. Ia dilecehkan oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota kepolisian namun ternyata hanyalah seorang wartawan lokal.
Kejadian ini bermula pada Selasa dini hari, 4 November 2025, di kompleks Polresta Manado. Perempuan berinisial M, baru saja menyelesaikan laporan kasus pencurian yang melibatkan seorang sopir online. Ia lelah, gugup, dan ingin segera pulang ke rumahnya di Warembungan. Namun malam sudah larut. Kantor polisi mulai sepi.
Di saat itulah, datang seorang pria berpenampilan meyakinkan rapi, sopan, berbicara tenang. Ia memperkenalkan diri sebagai anggota polisi bernama MHN alias Hor. Dengan nada meyakinkan, ia menawarkan tumpangan pulang.
“Dia bilang, ‘Saya juga habis dinas, sekalian saya antar pulang saja, biar aman,’” kenang M, saat ditemui di Mapolresta Manado, Kamis (6/11).
“Saya percaya, karena kami masih di lingkungan kantor polisi. Saya pikir dia benar-benar anggota Polri.”
Mulai dari Rasa Aman, Berubah Jadi Ketakutan
Perjalanan yang awalnya terasa aman mulai berubah arah. Di tengah perjalanan menuju Warembungan, pelaku mengajak M untuk mampir makan malam di kawasan Jalan Sam Ratulangi, dengan alasan belum sempat makan setelah bertugas.
M tidak menaruh curiga. Jalan yang mereka lewati masih searah. Namun setelah makan, pelaku justru mengajak berputar-putar kota tanpa arah tujuan jelas.
“Dia bilang ingin keliling dulu. Dari situ saya mulai curiga, tapi saya tetap berusaha tenang. Saya mulai merekam percakapan kami diam-diam,” ujar M.
Namun rasa curiga itu berubah menjadi ketakutan saat mobil berhenti di wilayah Malalayang. Di sana, suasana menjadi mencekam. Pria itu mulai menunjukkan niat bejatnya. Ia memaksa korban melakukan tindakan asusila.
“Dia memaksa, dan tangannya terus bermanuver. Saya menolak, saya bilang saya mau pulang. Tapi dia malah ngajak nginap di hotel,” ucap M dengan suara bergetar.
“Saya rekam semua, tapi saat dia tahu, dia panik dan memaksa saya hapus rekaman itu.”
Dalam kondisi tertekan dan takut akan keselamatannya, M akhirnya menghapus rekaman tersebut. Pelaku kemudian menurunkan dirinya di depan Alfamidi Banjer, sebelum melarikan diri.
Namun M tidak tinggal diam. Dengan sisa keberanian yang ia punya, ia langsung menuju Mapolda Sulawesi Utara untuk melaporkan kejadian itu. Setelah pemeriksaan awal, kasus dialihkan ke Polresta Manado karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum tersebut.
Ternyata Bukan Polisi, Tapi Wartawan Lokal
Kasus ini kemudian ditangani oleh pihak kepolisian. Dari hasil penyelidikan, fakta mengejutkan terungkap pelaku bukan anggota kepolisian, melainkan seorang wartawan media lokal.
“Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, pelaku diketahui bukan anggota Polri. Ia masyarakat sipil yang berprofesi sebagai wartawan,” ujar Kasat Reskrim Polresta Manado, AKP Muhamad Isra, mewakili Kapolresta Kombes Pol Irham Halid.
“Pelaku sudah kami amankan dan kini dalam proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.”
Isra menegaskan, kepolisian berkomitmen memproses kasus ini secara profesional dan transparan. Ia juga menyoroti bahaya besar dari tindakan orang yang menyalahgunakan identitas polisi untuk melakukan kejahatan.
“Kami tidak akan mentolerir siapa pun yang mencoreng nama baik institusi Polri. Tindakan seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak kepercayaan masyarakat,” tegasnya.
Antara Rasa Takut dan Tekad untuk Melawan
Kini, korban M masih berjuang melawan trauma atas kejadian yang menimpanya. Ia berharap keadilan benar-benar ditegakkan dan pelaku mendapat hukuman setimpal.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap siapa pun yang mengaku aparat penegak hukum. Karena di balik seragam atau pengakuan yang tampak meyakinkan, bisa saja tersimpan niat jahat yang mengintai.
(K)
#PelecehanSeksual #Kriminal