Warga Pendatang Jadi Korban Kekerasan Diduga oleh Simpatisan KKB Yahukimo

Warga Pendatang Diserang KKB (Dok: Satgas Damai Cartenz) 
D'On, Yahukimo — Suasana malam di Jalan Baliem, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, mendadak berubah mencekam pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 20.10 WIT. Di tengah aktivitas warga yang mulai berkurang, sebuah kios sederhana tiba-tiba menjadi lokasi tragedi berdarah.
Jako, pria asal Selayar, Sulawesi Selatan, yang dikenal ramah dan bekerja sehari-hari di kawasan tersebut, menjadi korban penganiayaan brutal yang diduga dilakukan oleh simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo. Tanpa peringatan, pelaku datang menyerang dengan benda tajam, melukai Jako secara serius sebelum akhirnya melarikan diri ke kegelapan malam.
Serangan mendadak itu mengejutkan warga sekitar. Beberapa saksi sempat mendengar teriakan minta tolong dari arah kios, namun pelaku sudah kabur ketika warga berani mendekat. Tubuh Jako ditemukan bersimbah darah, dan dengan bantuan warga, korban segera dilarikan ke IGD RSUD Dekai untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Motif Penyerangan Masih Misterius
Dari hasil penyelidikan awal, aparat menduga kuat pelaku merupakan simpatisan KKB Yahukimo, yang sengaja menebar ketakutan kepada masyarakat terutama kepada warga pendatang demi menciptakan instabilitas keamanan di wilayah pegunungan tengah Papua itu.
“Pelaku datang tiba-tiba, menyerang tanpa alasan yang jelas, lalu melarikan diri. Pola seperti ini kerap digunakan kelompok bersenjata untuk menciptakan keresahan,” ujar salah satu sumber kepolisian di Dekai.
Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan yang menimpa warga sipil di Yahukimo selama beberapa bulan terakhir. Wilayah ini memang termasuk zona rawan aktivitas KKB, di mana aparat keamanan terus melakukan operasi penegakan hukum.
Respon Cepat Aparat: Operasi Damai Cartenz Turun ke Lapangan
Begitu mendapat laporan, Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo langsung bergerak cepat. Personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, serta melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga masih berada di sekitar wilayah Dekai.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa negara tidak akan membiarkan tindakan keji terhadap warga sipil seperti ini berulang.
“Kami telah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini dan memastikan pelaku segera tertangkap. Setiap aksi yang mengancam keselamatan masyarakat tidak boleh dibiarkan,” tegas Brigjen Pol Faizal Ramadhani.
Brigjen Faizal menambahkan, pihaknya terus memperkuat kerja sama lintas satuan, termasuk dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, agar situasi di Yahukimo tetap kondusif.
Upaya Preventif Ditingkatkan, Warga Diminta Tetap Tenang
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menuturkan bahwa aparat terus memperkuat langkah-langkah preventif dan patroli rutin di sejumlah titik rawan.
“Kami meningkatkan patroli dan kegiatan preventif di wilayah Yahukimo. Aparat keamanan akan terus hadir untuk melindungi seluruh masyarakat, baik warga asli Papua maupun pendatang,” ujarnya dengan tegas.
Adarma menegaskan, pihaknya juga melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat lokal untuk mencegah penyebaran isu-isu provokatif yang kerap muncul setelah insiden kekerasan terjadi.
Seruan untuk Masyarakat: Jangan Terprovokasi
Satgas Operasi Damai Cartenz mengimbau masyarakat agar tidak terpancing oleh isu-isu liar dan kabar tidak terverifikasi yang kerap beredar pasca insiden. Situasi keamanan di Yahukimo disebut masih terkendali, dan aparat berkomitmen untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
“Kami mengajak seluruh warga tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat keamanan,” imbau pihak Satgas.
Yahukimo: Tanah Indah yang Masih Dihantui Bayang-Bayang Kekerasan
Kabupaten Yahukimo, dengan alamnya yang subur dan masyarakat yang hidup berdampingan antara pendatang dan warga asli, kini kembali diselimuti rasa cemas. Serangan terhadap Jako menjadi pengingat pahit bahwa perdamaian di tanah Papua masih membutuhkan upaya besar, kesabaran, dan keberanian dari semua pihak.
Di tengah kepedihan yang dialami keluarga korban dan ketakutan masyarakat pendatang, aparat keamanan kini berpacu dengan waktu untuk menangkap pelaku dan mengembalikan rasa aman di hati warga Dekai dan seluruh Yahukimo.
(Mond)
#KKB #Teroris #Peristiwa #SatgasDamaiCartenz
 
 
 
