Super League: Dihiasi Blunder Fatal, Bhayangkara FC Taklukkan Semen Padang di Kandang Sendiri
Bhayangkara FC di Super League 2025/26. Foto: ILeague
D'On, Padang - Malam yang penuh ketegangan menyelimuti Stadion Gelora Haji Agus Salim, Senin (20/10/2025). Harapan ribuan pendukung Kabau Sirah untuk menyaksikan kemenangan kandang pupus sudah setelah Semen Padang takluk 0-1 dari Bhayangkara FC dalam lanjutan Super League 2025/26.
Ironisnya, satu-satunya gol yang tercipta dalam laga ini lahir bukan dari permainan terbuka yang rapi, melainkan dari blunder fatal kiper tuan rumah, Arthur Da Silva.
Awal Laga: Tempo Tinggi, Minim Peluang
Sejak peluit awal dibunyikan, laga berlangsung ketat. Kedua tim tampil disiplin dengan pressing tinggi dan duel-duel keras di lini tengah.
Semen Padang, yang didukung penuh oleh suporter fanatiknya, mencoba mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Gelandang asing mereka, Alhassan Wakaso, menjadi motor serangan dengan beberapa kali melepaskan umpan vertikal ke jantung pertahanan Bhayangkara FC.
Namun, pertahanan rapat The Guardians membuat lini depan tuan rumah frustrasi. Satu-satunya peluang berarti datang pada menit ke-11 lewat tembakan jarak jauh Wakaso, tapi bola hanya melintas tipis di sisi kanan gawang Aqil Savik.
Gol Bhayangkara FC: Blunder yang Menghukum
Petaka bagi Semen Padang datang di menit ke-38. Dalam situasi yang sebenarnya tidak berbahaya, Arthur Da Silva melakukan kesalahan fatal. Alih-alih mengirim bola ke sisi aman, sang kiper justru memberikan umpan pendek ke arah bek yang sedang ditekan.
Kesalahan itu langsung dimanfaatkan oleh Sani Rizki Fauzi. Gelandang cepat Bhayangkara itu menyambar bola, menggiringnya dengan kecepatan tinggi ke dalam kotak penalti, lalu melepaskan sepakan mendatar yang tak mampu dibendung Da Silva.
Gol ini membuat stadion seketika sunyi — hanya suara sorak gembira kecil dari bangku cadangan Bhayangkara yang terdengar di tengah riuh kekecewaan publik Padang.
“Kami kehilangan fokus sesaat, dan di level seperti ini, satu kesalahan bisa langsung dihukum,” ujar pelatih Semen Padang dengan nada kecewa seusai laga.
Menjelang Turun Minum: Kekacauan di Lini Belakang Semen Padang
Setelah kebobolan, lini belakang Semen Padang tampak kehilangan kepercayaan diri. Komunikasi antar pemain memburuk, dan koordinasi pertahanan sering kali tidak rapi.
Menit ke-45, Bhayangkara kembali mengancam melalui situasi unik tendangan bebas di dalam kotak penalti, hasil pelanggaran back pass dari pemain Semen Padang.
Eksekutor Slavko Damjanovic melepaskan tembakan keras, namun barisan belakang Kabau Sirah berhasil menutup bola di depan garis gawang, menyelamatkan tim dari kebobolan kedua.
Babak Kedua: Semen Padang Tertekan, Bhayangkara Lebih Efisien
Memasuki babak kedua, Semen Padang mencoba bangkit dengan permainan lebih terbuka. Namun, keputusan itu justru memberi ruang bagi Bhayangkara untuk melancarkan serangan balik cepat.
Menit ke-50, Ryan Kurnia hampir menggandakan keunggulan Bhayangkara setelah lepas dari kawalan dan melepaskan tembakan akurat. Beruntung bagi tuan rumah, Aqil Savik tampil sigap menghalau peluang tersebut.
Tuan rumah baru benar-benar mengancam di menit ke-64. Lagi-lagi, Wakaso mencoba peruntungan dari luar kotak penalti, tapi tendangannya berhasil diblok pemain belakang Bhayangkara.
Semen Padang terus menekan, dan pada menit ke-74, Bruno Gomes mendapat peluang emas setelah menyambut umpan silang matang. Tendangan kerasnya mengarah tepat ke gawang, namun Savik kembali menunjukkan refleks luar biasa untuk menepis bola.
Akhir Laga: Bhayangkara Bertahan, Semen Padang Terpuruk
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap 0-1 untuk keunggulan Bhayangkara FC. Tim asuhan pelatih Paul Munster itu tampil efektif dengan pertahanan rapat dan memanfaatkan kesalahan lawan secara maksimal.
Dengan hasil ini, Bhayangkara FC naik ke peringkat 9 klasemen sementara dengan koleksi 11 poin dari 8 laga.
Sementara itu, Semen Padang semakin terpuruk di dasar klasemen dengan hanya 4 poin dari jumlah pertandingan yang sama — sebuah awal musim yang sangat mengecewakan bagi tim yang berambisi bangkit di Super League musim ini.
“Kami tidak kalah karena permainan, tapi karena kesalahan sendiri. Kami harus segera berbenah,” ujar kapten Semen Padang, Bruno Gomes, dengan nada tegas seusai laga.
Laga yang Jadi Pelajaran Pahit
Bagi Bhayangkara FC, kemenangan ini menjadi modal penting untuk memperbaiki posisi di papan tengah dan membangun momentum.
Namun bagi Semen Padang, pertandingan ini akan dikenang sebagai malam penuh pelajaran pahit, di mana satu blunder menjadi pembeda antara satu poin dan kekalahan.
(Mond)
#Sepakbola #Olahraga #SemenPadangFC #BRISuperLeague