Breaking News

Operasi Gabungan Tertibkan PPKS di Padang: 6 Orang Terjaring, Termasuk Balita

Petugas Gabungan dari Dinas Sosial Jaring 6 Orang PPKS Salahsatu Balita (Dok: Mond)

D'On, Padang 
– Suasana Kamis (2/10/2025) malam di beberapa ruas jalan utama Kota Padang mendadak berubah tegang. Puluhan petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan DPA2P2KB dikerahkan untuk melaksanakan operasi penertiban Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di titik-titik rawan yang selama ini dikenal sebagai lokasi aktivitas gelandangan, pengemis, anak jalanan, hingga eksploitasi anak.

Operasi dimulai sejak selepas magrib, menyisir titik-titik yang selama ini menjadi sorotan masyarakat. Lokasi rawan itu tersebar di Padang Barat, Padang Utara, Padang Selatan, Koto Tangah, hingga Lubuk Begalung. Jalan raya yang biasanya ramai dengan lalu lintas mendadak dipenuhi kendaraan patroli dan petugas berseragam, menyasar mereka yang memanfaatkan jalan sebagai ruang bertahan hidup.

Enam Orang Terjaring, Termasuk Balita

Hasil operasi tidak main-main. Dari penertiban yang dilakukan hingga tengah malam, petugas berhasil mengamankan enam orang, terdiri dari dua perempuan dewasa, tiga anak di bawah umur, dan satu balita. Kehadiran balita dalam operasi ini sontak membuat suasana haru bercampur miris di kalangan petugas.

Mereka yang terjaring bukan sekadar ditertibkan, tetapi langsung mendapat penanganan khusus. Dinsos Kota Padang bersama DPA2P2KB segera menindaklanjuti dengan asesmen sosial, memastikan mereka mendapat perlindungan yang layak sesuai kebutuhan.

Keprihatinan Dinas Sosial

Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, mengaku prihatin dengan hasil operasi tersebut, khususnya karena jumlah anak-anak yang ikut terjaring semakin meningkat.

“Ini bukan sekadar persoalan pelanggaran ketertiban umum, tapi juga cermin persoalan sosial yang kompleks. Anak-anak tidak seharusnya berada di jalan. Mereka punya hak atas perlindungan, pendidikan, dan masa depan yang layak,” tegas Heriza.

Ia menekankan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Masalah sosial di jalanan, terutama menyangkut anak-anak, harus diselesaikan dengan pendekatan komprehensif, bukan sekadar razia sesaat.

Gambaran Masalah yang Lebih Luas

Fenomena PPKS di jalan raya Kota Padang bukan hal baru. Namun, kehadiran anak-anak—bahkan balita—menjadi alarm keras bahwa kemiskinan, urbanisasi, hingga keterbatasan akses pendidikan masih menjadi persoalan besar yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Mereka yang turun ke jalan umumnya bukan karena pilihan, melainkan keterdesakan ekonomi. Beberapa bahkan menjadi korban eksploitasi, baik oleh orang tua sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan kerentanan sosial.

Operasi gabungan ini menjadi bukti bahwa pemerintah kota tidak menutup mata terhadap persoalan tersebut. Namun, di sisi lain, fakta bahwa masih banyak anak-anak berada di jalan memperlihatkan bahwa akar masalah belum sepenuhnya disentuh.

Program Penertiban Terpadu Sejak Awal 2025

Heriza mengungkapkan, operasi ini merupakan bagian dari program penertiban terpadu yang telah dijalankan sejak awal tahun 2025. Program ini tidak hanya berfokus pada penindakan di lapangan, tetapi juga mencakup pendekatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan ekonomi keluarga, hingga upaya memutus rantai eksploitasi anak di jalanan.

“Penertiban hanyalah pintu masuk. Yang lebih penting adalah bagaimana kita memastikan mereka tidak kembali ke jalan. Itu membutuhkan kerja sama lintas sektor, termasuk dukungan masyarakat,” tambahnya.

Tanggung Jawab Bersama

Keberadaan PPKS, khususnya anak jalanan, sering kali dipandang sebagai masalah ketertiban. Namun, sesungguhnya ini adalah masalah kemanusiaan. Anak-anak yang seharusnya berada di sekolah, bermain di lingkungan yang aman, justru terpaksa mencari nafkah di jalanan yang keras dan penuh risiko.

Dengan hasil operasi terbaru ini, pemerintah kota kembali diingatkan bahwa masalah sosial tidak bisa hanya disapu ke pinggir jalan. Dibutuhkan solusi berkelanjutan, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial agar wajah kota tidak lagi dicoreng oleh eksploitasi anak dan kemiskinan yang terpapar di ruang publik.

(Mond)

#DinasSosialPadang #PPKS #Padang