Breaking News

KKB Hujani Tembakan ke Warga di Nabire, 1 Tewas Mobil Berlubang Peluru

 

Satgas Damai Cartens memburu KKB Papua yang menembak lima warga di Nabire. (Foto: Dok.iNews)

D'On, Nabire  —
 Dentuman senjata api memecah ketenangan pagi di Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIT. Suara letusan yang beruntun itu datang dari arah perbukitan di sekitar Kali Semen. Dalam hitungan detik, jalanan yang biasa dilalui warga menuju Nabire kota berubah menjadi medan maut.

Lima orang warga yang tengah melintas menggunakan mobil Toyota Hilux tidak pernah menduga, perjalanan mereka pagi itu akan berakhir dengan tragedi. Dari balik semak dan pepohonan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya tiba-tiba memberondong mobil mereka dengan tembakan bertubi-tubi.

Peluru-peluru panas menghujani bodi kendaraan hingga menembus kaca dan logam, meninggalkan puluhan lubang di sekujur mobil. Dalam kepanikan, suara teriakan dan benturan keras terdengar bersahut-sahutan. Beberapa korban berusaha berlindung di balik kursi, sementara yang lain mencoba menyelamatkan diri meski dalam keadaan terluka.

“Kendaraan jenis Hilux yang digunakan para korban ditemukan dalam kondisi rusak berat dengan banyak lubang bekas tembakan di bagian body kendaraan,”
Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz

Satu Tewas di Tempat, Empat Luka-Luka

Korban bernama Masturiyadi (50) menjadi nyawa pertama yang melayang dalam serangan brutal ini. Ia mengalami luka tembak di bagian belakang kepala kanan dan meninggal dunia di lokasi kejadian sebelum sempat diselamatkan. Empat rekannya yang lain mengalami luka-luka serius, sebagian tertembak di tangan dan tubuh, sebagian lagi terluka akibat serpihan kaca yang pecah.

Daftar korban selengkapnya:

  1. Masturiyadi (50) – Luka tembak di kepala belakang kanan, meninggal dunia.
  2. Yance Makai (38) – Warga Kalibobo Putaran 2, luka robek parah di lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri.
  3. Aser Kegou (45) – Warga SP2 Nabire Barat, luka tembak di lengan kiri.
  4. Martinus Makai (42) – PNS, mengalami luka lecet di wajah akibat serpihan kaca.
  5. Ari – Warga Kelurahan Wonorejo, luka tembak di lengan kiri dan kanan.

Mereka semua segera dievakuasi oleh aparat gabungan TNI–Polri ke RSUD Nabire sekitar pukul 11.05 WIT. Meski situasi di lokasi sempat mencekam, petugas berhasil mengevakuasi para korban di tengah kewaspadaan tinggi akan kemungkinan serangan susulan.

“Kami mengecam keras aksi penembakan terhadap warga sipil. Aparat gabungan telah bertindak cepat mengevakuasi korban dan kini fokus mengejar kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian ini,”
Brigjen Pol Faizal Ramadhani

Mobil Penuh Lubang, Bukti Sadisnya Serangan

Foto-foto yang beredar dari lokasi memperlihatkan mobil Hilux korban dalam kondisi mengenaskan. Bagian depan dan samping mobil bolong akibat tembakan, kaca depan hancur berkeping-keping, dan lantai kendaraan dipenuhi darah. Dari jumlah lubang peluru yang ditemukan, aparat memperkirakan kelompok KKB menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 atau M16.

Saksi mata di sekitar lokasi mengaku mendengar tembakan bertubi-tubi selama lebih dari satu menit. “Kami pikir awalnya suara petasan, tapi lama-lama makin keras dan banyak. Orang-orang langsung berlarian masuk ke rumah,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

Aparat Buru KKB Aibon Kogoya

Pasca-penyerangan, Operasi Damai Cartenz langsung menggelar penyisiran besar-besaran di kawasan hutan sekitar Wadio Atas. Pihak kepolisian menduga, kelompok pelaku merupakan bagian dari jaringan KKB pimpinan Aibon Kogoya yang selama ini aktif beroperasi di wilayah Pegunungan Tengah hingga Nabire.

“Kami meningkatkan patroli dan pengawasan di jalur-jalur yang dianggap rawan. Keamanan masyarakat menjadi prioritas utama Operasi Damai Cartenz,”
Kombes Pol Adarma Sinaga, Wakil Kepala Operasi

Personel gabungan TNI–Polri kini memperkuat penjagaan di jalur-jalur masuk Nabire Barat, termasuk akses menuju area tambang dan pemukiman warga. Hingga Jumat sore, situasi dilaporkan sudah kondusif namun siaga tinggi.

Ketegangan di Tanah Papua Belum Usai

Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan bersenjata yang dilakukan KKB di wilayah Papua. Dalam dua bulan terakhir, kelompok yang mengklaim berjuang untuk “kemerdekaan” itu kembali meningkatkan aktivitas teror, menargetkan aparat keamanan dan warga sipil.

Serangan acak terhadap masyarakat menunjukkan bahwa KKB tak lagi membedakan siapa kawan dan siapa lawan. Mereka menebar ketakutan demi menunjukkan eksistensi, sementara warga sipil menjadi korban paling menderita.

Di tengah suasana duka dan ketegangan, masyarakat Nabire kini hanya berharap agar aparat segera menuntaskan pengejaran dan memastikan keamanan kembali pulih. Karena bagi warga, tragedi di Kali Semen bukan sekadar serangan  tapi peringatan nyata bahwa perdamaian di Papua masih jauh dari kata selesai.

(AK)

#KKB #Teroris #Peristiwa