UPI Pastikan Dosen Pendidikan Sejarah Hilang 6 Hari

Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah UPI, Faujian Esa Gumelar hilang sejak Sabtu, 30 Agustus 2025. (Istimewa)
D'On, Bandung – Suasana duka bercampur cemas menyelimuti civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Seorang dosen muda Program Studi Pendidikan Sejarah, Faujian Esa Gumelar, dilaporkan hilang sejak enam hari lalu dan hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri.
Kabar hilangnya Faujian pertama kali dikonfirmasi oleh pihak UPI melalui Humas, Vidi Sukmayadi, pada Kamis (4/9/2025). Menurut keterangan keluarga, Faujian terakhir terlihat pada 29 Agustus 2025, saat ia berpamitan untuk pergi ke kampus. Sejak saat itu, komunikasi dengan dirinya terputus tanpa jejak.
“Betul, dilaporkan hilang. Terakhir tatap muka dengan keluarga pada 29 Agustus, berpamitan hendak ke kampus. Setelah itu tidak ada kabar sama sekali,” ujar Vidi di Bandung.
Motor Ditemukan di Minimarket Cikole
Dalam upaya pencarian, polisi bersama keluarga akhirnya menemukan titik terang. Motor yang biasa digunakan Faujian ditemukan terparkir di sebuah minimarket kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Namun, yang menambah misteri, motor itu dalam keadaan terparkir rapi tanpa ada tanda-tanda keberadaan sang dosen.
Kendaraan roda dua tersebut kemudian diamankan dan diambil langsung oleh pihak keluarga. Hingga kini, polisi masih menelusuri kemungkinan jejak yang ditinggalkan Faujian di sekitar lokasi penemuan motor.
Koordinasi Intensif antara Kampus, Keluarga, dan Polisi
Pihak UPI menegaskan bahwa mereka tidak tinggal diam. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) serta Program Studi Pendidikan Sejarah terus melakukan komunikasi intensif dengan keluarga, termasuk mendampingi setiap langkah proses pencarian.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak keluarga dan kepolisian. Semoga proses pencarian ini bisa segera menemukan titik terang. Mohon doa agar Pak Faujian bisa segera kembali dan berkumpul dengan keluarga,” kata Vidi menambahkan.
Misteri yang Belum Terjawab
Hilangnya seorang dosen muda seperti Faujian jelas menimbulkan pertanyaan besar. Apalagi, ia dikenal sebagai pribadi yang aktif di lingkungan akademik, ramah kepada mahasiswa, serta memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan sejarah.
Belum diketahui apakah ada indikasi kriminal, ataukah hilangnya Faujian berkaitan dengan faktor pribadi. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih dalam, termasuk menelusuri kemungkinan rekaman CCTV di sekitar minimarket tempat motor ditemukan, serta mencari saksi yang mungkin melihat keberadaannya terakhir kali.
Kecemasan Keluarga dan Rekan Sejawat
Di sisi lain, keluarga besar Faujian masih menunggu dengan penuh harap. Sejumlah kolega dan mahasiswa di UPI pun ikut menyuarakan doa dan dukungan, bahkan beberapa di antaranya aktif menyebarkan informasi hilangnya Faujian melalui media sosial.
Bagi lingkungan kampus, hilangnya seorang dosen bukanlah sekadar kehilangan personal, melainkan juga mengganggu ketenangan akademik. Banyak mahasiswa merasa kehilangan sosok pengajar yang selalu bersemangat dalam menyampaikan sejarah bangsa dengan cara yang hidup dan mudah dipahami.
Polisi Masih Telusuri Jejak
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif. Tim dari Polrestabes Bandung dibantu aparat wilayah Kabupaten Bandung Barat, tengah memetakan rute perjalanan Faujian sejak terakhir terlihat hingga motornya ditemukan.
Pihak keluarga berharap, keberadaan Faujian segera terungkap, apapun kondisinya. “Kami hanya ingin Mas Faujian segera pulang. Doakan saja,” ungkap salah seorang kerabat singkat.
Kasus hilangnya Faujian menambah daftar panjang misteri orang hilang yang kerap membuat publik bertanya-tanya: apakah ada faktor eksternal yang menyeretnya, atau justru ada beban personal yang belum diketahui? Yang jelas, hingga saat ini, semua pihak masih menunggu jawaban dari aparat penegak hukum.
(Mond)
#DosenUPIHilang #UPI #Peristiwa