Semen Padang Dipermalukan Bali United di Kandang Sendiri, Kabau Sirah Terbenam di Papan Bawah
![]() |
Semen Padang FC Dipecundangi Bali United Dalam Lanjutan Kompetisi BRI Super League |
D'On, Padang – Ambisi Semen Padang FC untuk meraih kemenangan kandang pupus setelah takluk 1-3 dari Bali United dalam laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2025/2026. Pertandingan yang digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Jumat (26/9/2025) sore itu menjadi mimpi buruk bagi Kabau Sirah, yang kembali gagal menunjukkan taring di hadapan ribuan pendukungnya.
Sementara itu, Bali United atau Serdadu Tridatu tampil tenang dan efektif. Meski sempat ditekan di beberapa momen, tim asuhan Stefano Cugurra mampu mengendalikan permainan dan pulang dengan membawa tiga poin berharga.
Jalannya Pertandingan: Ketegangan dari Awal Hingga Akhir
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, atmosfer di Stadion Haji Agus Salim begitu panas. Semen Padang mencoba memanfaatkan dukungan penuh suporter dengan tampil agresif, menekan sejak menit awal. Beberapa peluang sempat tercipta, namun penyelesaian akhir yang buruk membuat tim tuan rumah gagal unggul lebih dulu.
Kebuntuan pecah di masa tambahan babak pertama. Wasit menunjuk titik putih setelah salah satu pemain belakang Semen Padang dianggap melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Striker asing Bali United, Boris Kopitovic, yang dipercaya sebagai algojo, dengan tenang menaklukkan kiper Semen Padang. Skor 0-1 untuk Bali United menutup babak pertama dan menjadi pukulan telak bagi tuan rumah.
Memasuki babak kedua, Semen Padang berusaha membalas. Namun serangan mereka sering kandas di tengah jalan akibat rapatnya lini belakang Bali United. Justru tim tamu kembali menunjukkan efektivitas serangan. Menit ke-73, Reyner Immanuelo Barusu menggandakan keunggulan melalui tendangan akurat setelah memanfaatkan umpan matang rekannya.
Kebangkitan sempat terlihat dari Semen Padang. Empat menit berselang, Cornelius Stewart berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2. Gol ini membangkitkan semangat para pemain Kabau Sirah dan membuat tensi laga meningkat. Suporter tuan rumah pun kembali bergemuruh, berharap keajaiban bisa tercipta.
Namun, di menit-menit akhir pertandingan, asa itu kembali sirna. Ketika laga memasuki menit 90+9, Muhammad Rahmat menusuk pertahanan Semen Padang dan mencetak gol ketiga bagi Bali United. Gol telak di penghujung laga ini sekaligus memupus harapan tuan rumah untuk bangkit. Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-3.
Pertandingan Panas Penuh Kartu
Tak hanya gol, duel ini juga diwarnai ketegangan fisik. Wasit harus mengeluarkan empat kartu kuning untuk mengendalikan emosi pemain kedua tim. Tingginya intensitas permainan menegaskan bahwa laga ini bukan sekadar perebutan tiga poin, tetapi juga pertarungan gengsi antara tim tradisional Sumatera Barat melawan raksasa Bali.
Statistik dan Klasemen: Kabau Sirah Kian Tertekan
Hasil ini membuat Semen Padang semakin terpuruk. Dari enam laga yang sudah dijalani, mereka baru mengumpulkan 4 poin hasil dari 1 kemenangan, 1 imbang, dan 4 kekalahan. Kabau Sirah kini berada di peringkat 17 klasemen sementara, hanya satu tingkat di atas dasar klasemen. Jika tidak segera bangkit, ancaman degradasi akan semakin nyata bagi tim kebanggaan Ranah Minang ini.
Di sisi lain, Bali United perlahan mulai menemukan konsistensi. Dengan tambahan tiga poin, mereka kini mengoleksi 9 poin dari 7 pertandingan (2 menang, 3 imbang, 2 kalah). Posisi Serdadu Tridatu pun terdongkrak ke peringkat 8 klasemen, menjaga asa untuk kembali bersaing di papan atas Liga 1 musim ini.
Sorotan Laga Semen Padang vs Bali United
- Penalti Boris Kopitovic menjadi momentum penting yang mengubah jalannya pertandingan.
- Reyner Immanuelo Barusu dan Muhammad Rahmat tampil sebagai pahlawan dengan gol penentu kemenangan.
- Cornelius Stewart sempat memberi harapan, namun kurangnya konsistensi membuat Semen Padang gagal memanfaatkan peluang.
- Duel keras dan penuh kartu menunjukkan betapa panasnya tensi pertandingan di Stadion Haji Agus Salim.
Evaluasi: Bali United Mantap, Semen Padang Harus Bangkit
Bagi Bali United, kemenangan ini bukan sekadar tambahan poin, tetapi juga bukti bahwa mereka masih menjadi salah satu kekuatan besar di Liga 1. Pola permainan tenang dan efektif yang mereka tunjukkan menjadi kunci keberhasilan di laga ini.
Sebaliknya, Semen Padang harus segera berbenah. Permainan agresif dan semangat juang tinggi saja tidak cukup tanpa konsistensi dan efektivitas penyelesaian akhir. Tekanan kini semakin besar bagi pelatih dan pemain Kabau Sirah untuk bangkit, terutama agar bisa segera keluar dari zona merah.
Dengan hasil akhir Semen Padang 1-3 Bali United, tim tamu pulang dengan senyum lebar dan optimisme baru, sedangkan tuan rumah meninggalkan lapangan dengan wajah tertunduk. Liga 1 musim ini masih panjang, tetapi Semen Padang tidak bisa terus-menerus kehilangan poin jika ingin bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
(Mond)