Breaking News

Ribuan Buruh Kepung DPR Hari Ini, Usung Tuntutan Besar soal Upah hingga Supremasi Sipil

Gedung DPR

D'On, Jakarta
— Ribuan buruh dari berbagai daerah diperkirakan akan memadati kawasan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). Aksi unjuk rasa besar-besaran ini digelar oleh massa yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Menurut informasi yang dihimpun, sekitar 5.000 buruh akan turun ke jalan sejak pukul 10.00 WIB. Mereka datang tidak hanya dari wilayah Jakarta, tetapi juga dari kota-kota sekitar, seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang. Sejumlah bus besar dan kendaraan pribadi sejak pagi sudah mulai mengangkut para buruh menuju titik kumpul di kawasan Senayan.

Tuntutan Besar Buruh: Dari Upah Murah hingga Supremasi Sipil

Dalam aksinya, buruh mengusung lima tuntutan utama yang menjadi sorotan publik. Pertama, mereka menyatakan dukungan penuh terhadap Polri untuk menegakkan hukum secara tegas dalam kasus-kasus ketenagakerjaan maupun persoalan yang merugikan pekerja.

Kedua, massa mendesak DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan yang diharapkan memberi perlindungan lebih kuat kepada buruh, terutama terkait jaminan kerja, pesangon, dan hak-hak normatif lainnya.

Ketiga, buruh menolak keras kebijakan yang dianggap mendorong praktik upah murah. Menurut para buruh, kebijakan pengupahan yang ada saat ini belum mencerminkan standar hidup layak bagi pekerja dan keluarganya.

Keempat, mereka menuntut penghapusan sistem outsourcing yang dinilai merugikan pekerja karena tidak memberikan kepastian status kerja, minim perlindungan, serta rawan eksploitasi.

Terakhir, buruh menekankan pentingnya menegakkan supremasi sipil, sebuah isu yang dianggap sangat krusial dalam konteks demokrasi dan tata kelola negara.

Dipimpin Sejumlah Tokoh Buruh

Aksi ini dipimpin langsung oleh sejumlah tokoh buruh nasional, di antaranya Fredy Sembiring, Ferri Nuzarli, Nu’man Fauzi, Rohman, dan Eddy Kuncoro. Mereka telah berulang kali menyuarakan agar pemerintah dan DPR tidak mengabaikan suara kaum pekerja yang menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.

Menurut pernyataan yang beredar, para pimpinan aksi menegaskan bahwa demonstrasi hari ini akan digelar secara damai, namun tetap tegas dalam menyampaikan aspirasi.

Antisipasi Polisi: Lalu Lintas hingga Keamanan

Pihak kepolisian telah menyiapkan strategi pengamanan berlapis di sekitar kawasan DPR. Ratusan personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, hingga Polsek Tanah Abang diterjunkan untuk mengawal jalannya aksi.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan maupun kepadatan lalu lintas. Polisi juga sudah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas di Jalan Gatot Subroto dan ruas-ruas jalan alternatif yang terhubung dengan kawasan Senayan.

"Kami mengimbau masyarakat yang akan melintas di sekitar Jalan Gatot Subroto, khususnya depan gedung DPR, untuk mencari jalur alternatif demi menghindari kemacetan panjang," ujar salah satu pejabat kepolisian yang enggan disebut namanya.

Aksi Buruh dan Denyut Demokrasi

Unjuk rasa buruh di depan gedung DPR bukanlah hal baru. Setiap kali kebijakan ketenagakerjaan dianggap tidak berpihak pada pekerja, ribuan buruh selalu menjadikan Senayan sebagai panggung utama menyampaikan aspirasi mereka.

Namun, aksi hari ini disebut-sebut sebagai salah satu gelombang demonstrasi terbesar pasca pandemi, dengan jumlah peserta yang diprediksi mencapai ribuan. Hal ini menunjukkan bahwa isu ketenagakerjaan masih menjadi denyut utama demokrasi Indonesia, sekaligus ujian bagi pemerintah dan DPR dalam mendengarkan suara rakyat pekerja.

(B1)

#DemoHariIni #Demonstrasi #Peristiwa #DemoBuruh