Breaking News

Perjuangan Bupati Annisa Berbuah Manis: Dharmasraya Kantongi Delapan Proyek Irigasi Rp25,5 Miliar

Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani (Tengah)

D'On, Dharmasraya
– Harapan petani di Kabupaten Dharmasraya untuk memiliki sistem irigasi yang lebih baik akhirnya menemukan titik terang. Perjuangan panjang Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, menjemput dana pembangunan di tingkat pusat membuahkan hasil manis. Melalui kunjungan kerja ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta pada Selasa (23/9/2025), Dharmasraya dipastikan mendapat delapan proyek pembangunan Daerah Irigasi (DI) dengan total anggaran Rp25,5 miliar.

Delapan Proyek Strategis di Tiga Nagari

Delapan proyek tersebut tersebar di beberapa nagari strategis penghasil padi dan komoditas unggulan. Rinciannya:

  • Nagari Gunung Selasih: DI Aurduri Calau dan Batang Asahan/Sei Patapahan
  • Nagari Banai: DI Timbulun Buyieh dan Batang Rambah
  • Nagari Taratak Tinggi: DI Lubuk Talaok, Sarana Baru, dan Sei Ambacang
  • Nagari Batanghari: DI Batanghari

Lokasi-lokasi ini bukan dipilih sembarangan, melainkan merupakan sentra pertanian yang selama ini mengandalkan lahan tadah hujan. Kehadiran irigasi modern diyakini akan menjawab persoalan klasik petani, yakni ketersediaan air yang tidak menentu.

Bupati Annisa: Oleh-oleh Nyata untuk Petani

Dalam keterangannya, Bupati Annisa menegaskan bahwa pembangunan irigasi adalah bentuk nyata perhatian pemerintah daerah kepada sektor pertanian. Ia menyebut irigasi sebagai instrumen vital yang akan menentukan arah ketahanan pangan di Dharmasraya.

“Delapan proyek ini adalah oleh-oleh nyata untuk petani Dharmasraya. Pemerintah daerah akan mengawal penuh agar pembangunan tepat sasaran dan memberi manfaat maksimal,” ujar Annisa dengan penuh semangat.

Menurutnya, tambahan jaringan irigasi akan memperluas areal tanam, menekan risiko gagal panen, dan meningkatkan produktivitas, terutama untuk komoditas padi yang menjadi tumpuan utama masyarakat.

Harapan Besar untuk Petani

Selama ini, petani di sejumlah nagari masih sangat bergantung pada curah hujan. Kondisi itu membuat musim tanam tidak bisa berjalan optimal. Dengan adanya irigasi baru, lahan tadah hujan akan lebih terjamin ketersediaan airnya. Akibatnya, petani tidak hanya dapat meningkatkan hasil panen, tetapi juga berpeluang melakukan intensifikasi dan diversifikasi pertanian, termasuk mengembangkan komoditas unggulan seperti jagung, kedelai, hingga hortikultura.

“Kalau dulu petani hanya bisa tanam sekali setahun, ke depan sangat mungkin bisa dua hingga tiga kali. Artinya, kesejahteraan petani juga meningkat,” ungkap seorang tokoh masyarakat Taratak Tinggi yang menyambut baik kabar ini.

Menuju Swasembada dan Ketahanan Pangan

Pembangunan irigasi ini sejalan dengan visi besar Dharmasraya untuk menjadi lumbung pangan di Sumatera Barat. Dengan luasan lahan yang cukup besar, ditambah dukungan irigasi yang memadai, Dharmasraya berpeluang meningkatkan produksi beras daerah dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar.

Selain itu, keberadaan irigasi juga akan memperkuat posisi Dharmasraya dalam menghadapi tantangan global terkait ketahanan pangan. Di tengah isu perubahan iklim yang kian tak menentu, kepastian ketersediaan air untuk pertanian menjadi kunci utama menjaga stabilitas produksi.

Pemerintah Daerah Berkomitmen Mengawal

Bupati Annisa menegaskan, proyek ini tidak akan berhenti hanya di tahap perencanaan. Pemerintah daerah siap mengawal setiap proses pembangunan, mulai dari desain teknis, pelaksanaan, hingga pengawasan. Transparansi dan keterlibatan masyarakat lokal akan menjadi prioritas agar manfaat irigasi benar-benar dirasakan oleh petani.

“Kita ingin memastikan setiap rupiah anggaran yang dikucurkan benar-benar memberi nilai tambah untuk masyarakat. Ini bukan sekadar proyek, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan pertanian Dharmasraya,” pungkasnya.

Dengan hadirnya delapan proyek irigasi senilai Rp25,5 miliar ini, Dharmasraya membuka lembaran baru dalam perjalanan sektor pertaniannya. Harapan pun menggantung tinggi: sawah-sawah hijau yang dulu hanya mengandalkan hujan, kini akan mengalirkan kehidupan dari jaringan irigasi yang lebih modern dan berkelanjutan.

(Papa Juan)