Kepala Kanwil Kemenag NTB Lempar Tiang Mikrofon Saat Pelantikan, Aksinya Viral dan Berujung Permintaan Maaf
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (NTB) Zamroni Azis. dok Kanwil Kemenag NTB
D'On, Mataram – Sebuah video memperlihatkan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB), Zamroni Azis, melempar tiang mikrofon saat acara pelantikan pejabat, mendadak viral di media sosial. Aksi spontan tersebut menuai sorotan publik lantaran dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat negara, terlebih di instansi yang identik dengan pembinaan akhlak dan keteladanan.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 19 September 2025, dalam acara resmi pelantikan Kepala Kemenag Kabupaten Dompu, Najamuddin, di Aula Kanwil Kemenag NTB.
Dalam prosesi pelantikan, setelah pembacaan sumpah dan serah terima jabatan, Zamroni hendak memberikan ucapan selamat dengan menyalami pejabat yang baru dilantik. Namun, di hadapannya berdiri sebuah tiang mikrofon yang menghalangi gerakannya.
Alih-alih memindahkan dengan hati-hati, Zamroni terlihat mengangkat tiang mikrofon tersebut dan melemparkannya ke samping. Aksi itu sontak membuat para hadirin kaget, bahkan beberapa terlihat terdiam sesaat. Momen tersebut kemudian terekam kamera dan tersebar luas di platform media sosial, mulai dari TikTok hingga Instagram.
Reaksi Publik
Video Zamroni yang melempar tiang mikrofon dengan ekspresi kesal langsung memicu gelombang komentar. Banyak warganet menyayangkan sikapnya yang dinilai emosional dan tidak memberi contoh baik, apalagi ia memimpin instansi yang menaungi kehidupan beragama.
“Seharusnya pejabat Kemenag bisa lebih sabar, bukan malah menunjukkan temperamen di depan publik,” tulis salah satu komentar.
Ada pula yang menilai tindakannya bisa mencoreng wibawa institusi. “Bukan hanya soal mik, tapi soal etika di forum resmi,” ujar netizen lainnya.
Zamroni Minta Maaf
Setelah aksinya menuai kritik tajam, Zamroni akhirnya buka suara. Melalui video yang diunggah di akun resmi Instagram @kanwil_kemenag_ntb pada Senin (22/9), ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
“Saya Zamroni Azis, atas nama pribadi dengan penuh kerendahan hati, menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Nusa Tenggara Barat, terkait dengan video yang beredar,” ucapnya.
Zamroni menegaskan bahwa peristiwa itu adalah murni kekhilafan pribadi. Ia menolak anggapan bahwa tindakannya disengaja untuk menyinggung pihak tertentu.
“Saya menyadari sepenuhnya bahwa kejadian tersebut adalah kekhilafan pribadi saya, tanpa bermaksud menyinggung siapa pun. Demikian permohonan maaf ini saya sampaikan, lebih kurangnya mohon maaf,” tambahnya.
Sorotan terhadap Etika Pejabat Publik
Insiden ini kembali membuka diskusi publik mengenai etika dan perilaku pejabat negara di ruang publik. Banyak yang menilai, pejabat pemerintah—terlebih di lingkungan Kementerian Agama—seharusnya bisa menjadi teladan dalam bersikap sabar, bijak, dan santun.
Pakar komunikasi publik dari Universitas Mataram, misalnya, menilai bahwa tindakan kecil dalam forum resmi bisa berdampak besar karena terekam dan tersebar luas di era digital.
“Sekarang, semua mata bisa melihat. Bukan hanya yang hadir di ruangan, tapi jutaan warganet di luar sana. Sekali viral, pesan yang sampai ke publik bisa berbeda jauh dari niat awal,” ujarnya.
Kasus Zamroni menjadi pengingat bagi para pejabat negara bahwa setiap gerak-gerik mereka akan terus diawasi publik. Permintaan maaf yang disampaikannya mungkin bisa meredakan kritik, namun kejadian ini sudah terlanjur meninggalkan catatan tersendiri bagi masyarakat.
Apalagi, Kementerian Agama dikenal sebagai institusi yang lekat dengan nilai moral, sehingga wajar jika masyarakat berharap pejabat di dalamnya bisa menjaga sikap dengan penuh keteladanan.
(K)
#Viral #Peristiwa #KemenagNTB