Breaking News

Bait-Bait Syair Imam Syafi’i yang Menggugah Jiwa dan Menggetarkan Hati

Freepik

Dirgantaraonline
- Di tengah gelombang kehidupan yang penuh ujian, manusia sering kali terombang-ambing oleh duka, musibah, dan kesulitan. Namun, di balik semua itu, para ulama terdahulu telah meninggalkan mutiara hikmah yang tak lekang oleh zaman. Salah satunya adalah syair penuh makna karya Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, seorang imam besar yang bukan hanya ahli fikih, tetapi juga seorang penyair dengan ketajaman hati dan kejernihan jiwa.

Bait-bait syair beliau bukan sekadar rangkaian kata, melainkan nasihat hidup yang relevan hingga kini. Mari kita resapi pesan-pesan Imam Syafi’i yang mengajarkan tentang kesabaran, keteguhan hati, dan makna sejati dari kehidupan.

1. Keteguhan dalam Takdir Allah

دَعِ الأَيَّامَ تَفْعَل مَا تَشَاءُ ** وَطِبْ نَفْساً إذَا حَكَمَ الْقَضَاءُ

"Biarkanlah hari demi hari berbuat sesukanya. Tegarkan dan lapangkan jiwa tatkala takdir menjatuhkan ketentuan (setelah diawali dengan tekad dan usaha)."

Pesan ini mengingatkan kita untuk tidak larut dalam kegelisahan terhadap hal-hal yang sudah ditetapkan Allah. Kehidupan dunia hanyalah perjalanan yang diwarnai dengan ujian. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)

2. Musibah Tak Pernah Abadi

وَلا تَجْزَعْ لِنَازِلَةِ اللَّيَالِـي ** فَمَا لِـحَوَادِثِ الدُّنْيَا بَقَاءُ

"Janganlah engkau terhenyak dengan musibah malam yang terjadi. Karena musibah di dunia ini tak satu pun yang bertahan abadi."

Musibah hanyalah sementara, sebagaimana Allah mengingatkan dalam firman-Nya:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۝ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Asy-Syarh: 5-6)

3. Jiwa yang Teguh dan Akhlak Mulia

وكُنْ رَجُلاً عَلَى الْأَهْوَالِ جَلْدًا ** وَشِيْمَتُكَ السَّمَاحَةُ وَالْوَفَاءُ

"Jadilah lelaki sejati tatkala ketakutan menimpa. Dengan akhlakmu; kelapangan dada, kesetiaan dan integritas."

Keteguhan dan akhlak mulia adalah benteng sejati seorang mukmin. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا
"Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Menutup Aib dengan Kedermawanan

تَسَتَّرْ بِالسَّخَاء فَكُلُّ عَيْبٍ ** يُغَطِّيْهِ كَمَا قِيْلَ السَّخَاءُ

"Tutuplah aibmu dengan kedermawanan. Karena setiap aib akan tertutupi dengan apa yang disebut orang sebagai kemurahan hati."

Kedermawanan tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga menjadi perisai bagi pelakunya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۚ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
"Apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya, dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba’: 39)

5. Rezeki Sudah Ditentukan Allah

وَرِزْقُكَ لَيْسَ يُنْقِصُهُ التَأَنِّي ** وليسَ يزيدُ في الرزقِ العناءُ

"Rizkimu tidak akan berkurang karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa. Tidak pula bertambah dengan ambisi dan keletihan berlebihan dalam bekerja."

Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah ﷺ:

إِنَّ رُوحَ الْقُدُسِ نَفَثَ فِي رُوعِي أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا
"Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril) membisikkan ke dalam hatiku, bahwa tidak ada jiwa yang akan mati hingga ia menyempurnakan ajalnya dan rezekinya." (HR. Abu Dawud)

6. Qana’ah adalah Kekayaan Sejati

إذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُوْعٍ ** فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاءُ

"Manakala sifat qana’ah senantiasa ada pada dirimu, maka engkau dan raja dunia sama saja."

Qana’ah (merasa cukup) adalah kunci kebahagiaan hakiki. Allah berfirman:

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ
"Agar kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan kepadamu." (QS. Al-Hadid: 23)

7. Kematian adalah Kepastian

وَمَنْ نَزَلَتْ بِسَاحَتِهِ الْمَنَايَا ** فلا أرضٌ تقيهِ ولا سماءُ

"Siapapun yang dihampiri oleh janji kematian, maka tak ada bumi dan tak ada langit yang bisa melindunginya."

Allah menegaskan dalam firman-Nya:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
"Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati." (QS. Ali Imran: 185)

Syair Imam Syafi’i bukan hanya untaian kata, tetapi juga cermin jiwa seorang alim besar yang penuh dengan hikmah. Ia mengajarkan kita untuk sabar menghadapi takdir, tabah dalam musibah, dermawan menutup aib, serta hidup dengan qana’ah.

Di tengah dunia yang penuh hiruk pikuk, bait-bait ini seakan menjadi obat penenang hati dan pengingat bahwa sejatinya manusia hanyalah musafir yang menanti kepastian akhir.

(*)