Anak Wali Kota Prabumulih Resmi Pindah Sekolah Usai Polemik Pemecatan Kepsek SMPN 1
Ilustrasi SMP. Foto: Shutterstock
D'On, Prabumulih – Polemik dunia pendidikan di Kota Prabumulih yang sempat menghebohkan publik akhirnya memasuki babak baru. Anak Wali Kota Prabumulih, Arlan, yang berinisial AM, kini resmi pindah dari SMP Negeri 1 Prabumulih ke SMP Negeri 5 Prabumulih.
Kepindahan itu berlaku mulai Senin (22/9/2025) setelah seluruh proses administrasi diselesaikan sesuai aturan yang berlaku di lingkungan Dinas Pendidikan.
Proses Pindah Sekolah Sesuai Prosedur
Wakil Kepala Humas SMPN 5 Prabumulih, Meynita, membenarkan bahwa AM telah tercatat sebagai siswa baru di sekolahnya. Menurutnya, proses perpindahan berlangsung sesuai regulasi dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
“Memang benar, AM pindah ke SMPN 5 Prabumulih. Prosesnya melalui surat rekomendasi dan verifikasi sesuai prosedur. Kebetulan ada kursi kosong di kelas VIII karena sebelumnya ada siswa yang keluar, sehingga kuota di Dapodik kembali tersedia,” ungkap Meynita, Senin siang.
Ia menegaskan bahwa keputusan menerima AM murni berdasarkan ketersediaan kuota. Tidak ada perlakuan khusus atau jalur istimewa.
“Semua siswa diperlakukan sama. Kami hanya menjalankan aturan. Harapan kami, langkah ini bisa membuat situasi di SMPN 1 kembali kondusif dan orang tua maupun siswa dapat fokus pada pendidikan,” tambahnya.
Latar Belakang Polemik
Nama AM mencuat ke publik setelah beredar isu bahwa dirinya datang ke sekolah dengan membawa mobil pribadi. Peristiwa itu diduga menjadi pemicu teguran dari Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah.
Tak lama kemudian, Roni diberhentikan dari jabatannya, yang memunculkan dugaan bahwa pemecatan tersebut berkaitan dengan teguran terhadap AM. Situasi semakin memanas ketika video perpisahan Roni bersama murid-muridnya viral di media sosial. Dalam rekaman itu terlihat suasana haru, bahkan tangisan siswa yang merasa kehilangan sosok pemimpin sekolah mereka.
Tak hanya Roni, seorang penjaga sekolah bernama Ageng Winoto juga dikabarkan turut kehilangan pekerjaannya. Polemik ini membuat masyarakat menyoroti dugaan adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh Wali Kota Prabumulih.
Klarifikasi Wali Kota
Wali Kota Prabumulih, Arlan, membantah tuduhan bahwa dirinya memecat kepala sekolah hanya karena persoalan pribadi anaknya. Menurut Arlan, kabar tersebut adalah hoaks yang dipelintir sehingga menimbulkan kegaduhan publik.
Pada Rabu (17/9/2025), Arlan menggelar pertemuan khusus dengan Roni Ardiansyah dan Ageng Winoto. Dalam pertemuan tersebut, Arlan menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berniat mencederai dunia pendidikan di Prabumulih.
“Isu yang berkembang itu tidak benar. Saya sudah bertemu langsung dengan Pak Roni dan Pak Ageng. Semua sudah kita luruskan,” ujar Arlan kala itu.
Reaksi Publik
Meski klarifikasi sudah disampaikan, publik masih ramai memperbincangkan kasus ini. Banyak warga menilai langkah memindahkan AM ke sekolah lain bisa menjadi jalan tengah untuk meredam ketegangan.
Beberapa pihak menilai keputusan itu bisa membuat suasana belajar di SMPN 1 kembali kondusif, sementara AM dapat melanjutkan pendidikannya tanpa beban sorotan publik berlebihan.
Namun, ada pula yang menilai polemik ini menjadi pelajaran penting tentang transparansi dalam pengambilan keputusan di dunia pendidikan. Kasus tersebut memperlihatkan betapa cepatnya isu bisa berkembang liar di era media sosial, sekaligus menguji integritas pejabat publik dalam menghadapi tekanan opini masyarakat.
Harapan ke Depan
Kini, dengan kepindahan AM ke SMPN 5, banyak pihak berharap polemik panjang ini bisa segera berakhir. Dunia pendidikan di Prabumulih diharapkan kembali berjalan normal tanpa intervensi isu politik ataupun kepentingan personal.
“Yang terpenting, anak-anak tetap bisa belajar dengan baik, guru-guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa lebih fokus mendukung pendidikan. Itu yang utama,” tegas Meynita.
Kasus ini menjadi cerminan betapa pentingnya menjaga profesionalisme dan integritas di dunia pendidikan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana SMPN 5 akan mengelola situasi baru ini, serta bagaimana Wali Kota Prabumulih menepati janjinya untuk menempatkan kepentingan pendidikan di atas segalanya.
(K)
#Viral #Peristiwa