Breaking News

KPK Temukan 4 Ponsel Disembunyikan di Plafon Rumah Dinas Eks Wamenaker Noel

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (kiri) berjalan menuju ruang konferensi pers usai terjaring OTT KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

D'On, Jakarta
– Drama penyidikan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) makin panas. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap temuan mengejutkan saat menggeledah rumah dinas mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, atau yang akrab disapa Noel. Dari plafon rumah mewah di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan itu, penyidik berhasil menemukan empat unit ponsel yang diduga sengaja disembunyikan.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan penemuan tersebut bukan sekadar barang bukti biasa. “Penyidik menemukan empat handphone di plafon rumah yang bersangkutan. Seluruhnya langsung disita untuk kepentingan pemeriksaan,” kata Budi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (26/8/2025).

Ponsel Misterius di Plafon

Keberadaan ponsel di atas plafon menimbulkan tanda tanya besar. Apakah alat komunikasi itu sengaja disembunyikan untuk menghindari penyitaan? Atau merupakan upaya sistematis mengamankan data sensitif yang berhubungan dengan aliran dana pemerasan di tubuh Kemnaker?

Menurut Budi, penyidik tidak ingin berspekulasi terburu-buru. “Nanti dalam proses pemeriksaan kepada yang bersangkutan, hal itu juga akan ditanyakan. Yang jelas, seluruh data dalam ponsel akan didalami dan dikonfirmasi kepada Noel,” tegasnya.

Budi menambahkan, penyidik meyakini informasi dalam perangkat tersebut bisa menjadi kunci penting untuk menyingkap jejaring kasus dugaan pemerasan senilai Rp81 miliar dalam pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Noel sendiri diduga menerima Rp3 miliar dari total uang haram itu.

Mobil Mewah Ikut Disita

Selain empat ponsel yang bikin heboh, tim KPK juga menyita satu unit mobil mewah Toyota Alphard bernomor polisi B-2364-UYQ dari kediaman Noel. Penyitaan mobil ini semakin mempertegas dugaan bahwa hasil gratifikasi dan pemerasan tidak hanya mengalir ke rekening, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk aset bernilai tinggi.

“Semua barang sitaan ini akan dianalisis untuk memastikan keterkaitan dengan tindak pidana yang sedang kami tangani,” jelas Budi.

Indikasi Perintangan Penyidikan?

Lokasi ditemukannya ponsel di plafon mengundang dugaan adanya upaya obstruction of justice atau perintangan penyidikan. Namun KPK masih berhati-hati dalam menarik kesimpulan. “Kami belum bisa pastikan ada unsur itu. Pendalaman akan dilakukan lebih lanjut,” ujar Budi.

Namun jika benar terbukti ponsel itu sengaja disembunyikan, Noel bisa menghadapi ancaman pasal tambahan. Sebab, perintangan penyidikan merupakan tindak pidana serius yang dapat memperberat hukuman.

Kasus yang Menyeret Banyak Pihak

Dalam perkara ini, KPK tidak hanya menjerat Noel seorang diri. Total ada 11 tersangka yang ditetapkan, mencerminkan bahwa dugaan korupsi ini bukan tindakan individu, melainkan praktik yang sistematis dan melibatkan banyak pihak.

Skandal ini berawal dari dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3 di lingkungan Kemnaker. Sertifikat ini seharusnya menjadi instrumen penting untuk menjamin keselamatan pekerja. Namun, alih-alih dijalankan sebagai regulasi untuk melindungi buruh, justru diperdagangkan demi keuntungan pribadi oknum pejabat.

Catatan Kritis

Temuan ponsel di plafon rumah dinas Noel menambah catatan gelap dalam kasus korupsi di tubuh Kemnaker. Fakta bahwa seorang pejabat publik yang pernah berada di lingkaran kekuasaan berusaha menyembunyikan alat komunikasi memperlihatkan modus baru perlawanan terhadap penyidikan.

Publik kini menunggu apakah KPK mampu membongkar isi ponsel tersebut dan mengaitkannya dengan aliran dana Rp81 miliar yang diduga diperas dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengurusan sertifikat K3. Jika benar berisi percakapan, transfer, atau catatan transaksi, temuan itu bisa menjadi bukti pemukul telak dalam persidangan nanti.

Kasus Noel menjadi peringatan bahwa korupsi tidak hanya soal angka miliaran rupiah, tapi juga soal keberanian pejabat melawan hukum dengan cara-cara licik.

(T)

#KPK #ImmanuelEbenezer #Hukum #PemerasanSertifikatK3