Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjang Tungkal Ilir, 55 Rumah Rusak, Warga Panik, Atap Berguguran
Rumah warga di Jambi rusak diterjang hujan es (Foto: Dok BNPB)
D'On, Tanjung Jabung Barat, Jambi — Langit sore di Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, pada Selasa (12/8/2025) tiba-tiba menghitam. Awan pekat menggantung rendah, disertai suara gemuruh yang kian lama kian mendekat. Hanya dalam hitungan menit, hujan lebat mengguyur namun bukan hujan biasa. Butiran es sebesar kelereng menghantam atap rumah, memantul di jalanan, dan memecahkan genteng satu per satu.
Tak cukup sampai di situ, angin kencang datang mengiringi, memutar dedaunan, merobohkan pohon, dan mencabut seng-seng rumah warga. Pemandangan yang biasanya hanya disaksikan di layar televisi itu kini terjadi di hadapan mata mereka. “Seperti kiamat kecil,” ujar Rudi (42), warga RT 5 Desa Tungkal I, mengenang detik-detik menegangkan tersebut. “Genteng rumah kami rontok, suara es menghantam atap seperti ditembaki peluru.”
Puluhan Rumah Porak-Poranda
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, akibat hujan es dan angin kencang itu, 55 unit rumah mengalami kerusakan. Rinciannya:
- 15 unit rusak berat — atap roboh total, dinding retak, bahkan sebagian tembok ambruk.
- 13 unit rusak sedang — sebagian atap terbuka, air hujan membanjiri ruang tamu hingga kamar tidur.
- 27 unit rusak ringan — genteng pecah dan beberapa bagian plafon rusak.
“Dari pendataan awal, peristiwa ini berdampak pada 48 kepala keluarga atau 165 jiwa,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Jumat (15/8/2025).
Warga Mengungsi di Rumah Kerabat
Sejak badai reda, sebagian warga yang rumahnya rusak berat terpaksa mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang masih utuh. Mereka membawa barang seadanya: pakaian, dokumen penting, dan sedikit perabot yang bisa diselamatkan.
Sementara itu, warga yang rumahnya rusak sedang hingga ringan memilih bertahan. Namun, mereka harus tidur di bagian rumah yang masih berdiri, menutup atap yang bolong dengan terpal seadanya.
“Air masih sering menetes dari langit-langit kalau hujan. Anak-anak kami tidurkan di ruang tengah supaya aman,” ujar Siti Mariam (37), ibu dua anak yang rumahnya kini beratapkan plastik biru.
Tidak Ada Korban Jiwa, Tapi Trauma Tertinggal
BNPB memastikan, meskipun kerugian material cukup besar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, rasa takut masih membekas di hati warga. Banyak yang mengaku was-was setiap langit mulai mendung.
Pemerintah daerah bersama tim gabungan BPBD, TNI, dan Polri masih melakukan pendataan lanjutan serta membantu warga membersihkan puing-puing. Bantuan logistik berupa beras, mie instan, selimut, dan terpal telah disalurkan sejak Rabu malam.
“Prioritas kami adalah memastikan semua warga terdampak mendapatkan tempat tinggal sementara dan kebutuhan pokok,” tambah Abdul Muhari.
Fenomena Langka di Jambi
Hujan es bukanlah peristiwa umum di wilayah pesisir Jambi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga fenomena ini dipicu oleh pembentukan awan Cumulonimbus berlapis tebal yang membawa butiran es ke permukaan. Perubahan suhu udara yang ekstrem dalam waktu singkat turut memicu pembentukan hujan es.
Kini, di sela-sela menjemur kasur dan menambal atap, warga Tungkal Ilir berharap cuaca kembali bersahabat. “Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ucap Rudi lirih sambil memungut pecahan genteng di halaman rumahnya.
(Tamoik)
#Peristiwa #HujanEs #Jambi