Viral di Medsos, Oknum Polisi Peras Sopir di Jalan Lingkar Prabumulih: Terekam Minta Setoran di Mobil Patroli
Sopir truk mendatangi mobil polisi lalu lintas untuk menyerahkan setoran uang di Jalan Lingkar Pramulih, Sumatera Selatan. (Beritasatu.com/Istimewa)
D'On, Prabumulih, Sumatera Selatan – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan aksi tidak terpuji dua oknum polisi lalu lintas di Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam rekaman berdurasi sekitar 30 detik itu, tampak dua anggota Satlantas Polres Prabumulih diduga tengah memeras sopir angkutan umum dan truk yang melintas di Jalan Lingkar Kota Prabumulih.
Video yang cepat menyebar luas di berbagai platform ini memicu gelombang kemarahan netizen. Mereka mengecam keras tindakan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dan mendesak adanya langkah tegas untuk memberantas praktik korup seperti ini yang masih kerap terjadi di jalanan.
Terekam Meminta Uang Setoran di Mobil Patroli
Dalam video yang kini viral tersebut, terlihat seorang sopir dipaksa turun dari kendaraannya dan berjalan menuju mobil patroli berpelat dinas V 4033-39, dengan nomor kaca depan H-123. Di dalam mobil itu, dua anggota polisi tampak menunggu, diduga untuk menerima uang setoran dari sopir tersebut.
Narasi dari perekam video menegaskan bahwa kendaraan mereka diberhentikan secara acak oleh petugas, lalu diminta sejumlah uang tanpa penjelasan resmi. “Kami diberhentikan, lalu disuruh sopir turun dan kasih uang ke mobil polisi,” kata suara dalam video.
Aksi pungli ini bukan hanya mencoreng wajah institusi Polri, tetapi juga menunjukkan bahwa sebagian aparat masih menyalahgunakan kekuasaan yang mereka miliki, bahkan saat masyarakat semakin kritis dan mampu mengawasi melalui rekaman langsung di lapangan.
Kapolres Akui dan Tegaskan Akan Beri Sanksi
Menanggapi kegaduhan publik, Kapolres Prabumulih AKBP Bobby Kusumawardana tidak menutup-nutupi fakta. Dalam keterangan pers pada Rabu (9/7/2025), ia mengonfirmasi bahwa oknum polisi dalam video tersebut memang merupakan anggota aktif Satlantas Polres Prabumulih.
“Kejadian itu terjadi pada Senin (6/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB di Jalan Lingkar. Saat ini keduanya sedang diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam),” ungkap Bobby.
Ia menegaskan bahwa institusinya tidak akan menoleransi pelanggaran etik oleh anggotanya. “Kami akan memberikan sanksi tegas berdasarkan hasil sidang kode etik. Tidak ada kompromi terhadap perilaku menyimpang seperti ini,” tegasnya.
Korban Sudah Dihubungi, Sedang Berada di Jawa
Lebih lanjut, Bobby menyampaikan bahwa pihak Propam telah berusaha menghubungi sopir dan kenek angkutan korban pemerasan tersebut untuk dimintai keterangan secara resmi. “Sopirnya telah kita hubungi dan saat ini tengah berada di Pulau Jawa,” ujarnya.
Pihaknya memastikan bahwa keterangan dari korban akan menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan dan penegakan sanksi terhadap anggota yang bersangkutan.
Pesan Tegas Kapolres: Jangan Malukan Institusi
Dalam pernyataannya, Kapolres juga memberikan pesan keras kepada seluruh jajarannya. Ia menekankan bahwa menjaga nama baik Korps Bhayangkara adalah tanggung jawab moral seluruh anggota.
“Jika belum mampu memberikan prestasi atau kontribusi positif, setidaknya jangan membuat malu institusi Polri,” ucap Bobby.
Ia juga mengakui bahwa perkembangan teknologi membuat masyarakat kini semakin kritis, dan dapat langsung mengawasi serta mendokumentasikan kinerja polisi di lapangan. Hal ini, menurutnya, harus menjadi pengingat bahwa penyimpangan sekecil apa pun dapat langsung terungkap di ruang publik.
Netizen Desak Reformasi Kultural di Kepolisian
Kasus ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya reformasi kultural di tubuh Polri, terutama di lapangan. Netizen menilai, selain sanksi hukum, perubahan mentalitas aparat menjadi hal mendesak agar polisi tidak lagi bertindak seperti preman berseragam.
“Sudah 2025, masih saja ada polisi cari uang di jalanan. Sampai kapan Polri mau dibersihkan kalau atasannya diam?” tulis seorang pengguna media sosial.
Rekaman dan bukti visual seperti ini menjadi alat kontrol publik yang sangat efektif, dan jika ditindaklanjuti dengan transparansi dan akuntabilitas, dapat menjadi momentum pembenahan menyeluruh dalam tubuh kepolisian.
Catatan Redaksi: Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya keberanian warga dalam mendokumentasikan dan melaporkan pelanggaran aparat. Jika Anda menjadi korban atau saksi pungli, laporkan ke Divisi Propam atau kanal resmi Polri. Suara Anda bisa membawa perubahan.
(B1)
#Viral #OknumPolisiPerasSopir #Peristiwa #Polri