Breaking News

Tumbuhkan Nasionalisme dan Disiplin Berlalu Lintas, Polsek Kinali Gelar Sosialisasi di MAN 3 Pasaman Barat

(Dok: Humas Polres Pasaman Barat)

D'On, Pasaman Barat
Suasana pagi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Pasaman Barat terasa berbeda pada Selasa, 22 Juli 2025. Ratusan siswa tampak antusias memenuhi aula sekolah, menyimak setiap kata yang disampaikan oleh aparat kepolisian dari Polsek Kinali. Sosok yang berdiri di hadapan mereka adalah Kanit Binmas Aiptu Syaiful Amar, yang pagi itu membawa misi penting: menanamkan nilai-nilai tertib berlalu lintas, wawasan kebangsaan, dan tata upacara bendera yang benar kepada para generasi muda.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukatif Polsek Kinali dalam membentuk karakter pelajar yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki semangat nasionalisme tinggi. Dalam sambutannya, Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik melalui Kapolsek Kinali AKP Alfian Nurman menegaskan, bahwa upaya ini merupakan investasi jangka panjang dalam membina karakter generasi penerus bangsa.

“Dalam setiap kecelakaan lalu lintas, pasti ada pelanggaran yang mendahuluinya. Oleh karena itu, penting bagi pelajar untuk memahami aturan lalu lintas sejak dini. Tertib di jalan adalah cerminan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas AKP Alfian, seperti disampaikan oleh Aiptu Syaiful Amar di hadapan para siswa.

Mendidik dari Akar: Berlalu Lintas Bukan Sekadar Aturan, Tapi Soal Keselamatan Nyawa

Dalam sesi pertama, Aiptu Syaiful Amar memulai dengan materi tertib berlalu lintas. Ia menjelaskan bahwa banyak kecelakaan yang menimpa remaja berawal dari ketidaktahuan atau pelanggaran terhadap aturan dasar lalu lintas: tidak memakai helm, menerobos lampu merah, hingga kebut-kebutan di jalan.

Ia juga memberikan ilustrasi nyata yang menggugah: seorang remaja yang kehilangan nyawa karena mengendarai motor tanpa helm saat malam hari. Cerita tersebut sontak membuat suasana aula hening—sebuah keheningan yang menyiratkan kesadaran baru di wajah-wajah para pelajar.

“Mematuhi rambu lalu lintas bukan sekadar kewajiban hukum, tapi juga bentuk kepedulian terhadap keselamatan diri dan orang lain,” ujar Aiptu Syaiful, sembari menunjukkan contoh rambu lalu lintas dan tayangan video singkat tentang kecelakaan yang bisa dicegah.

Menanamkan Jiwa Kebangsaan: Pancasila Bukan Hafalan, Tapi Pedoman Hidup

Tak hanya bicara soal keselamatan di jalan raya, kegiatan ini juga menyentuh akar identitas bangsa. Dalam sesi wawasan kebangsaan, para siswa diajak untuk memahami makna dan nilai-nilai Pancasila tidak sekadar dihafal, tetapi dijadikan sebagai panduan dalam berperilaku sehari-hari.

Aiptu Syaiful menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terlebih di tengah derasnya arus informasi digital yang kerap memicu konflik, hoaks, dan polarisasi.

“Sebagai pelajar, kalian harus bisa menjadi duta perdamaian dan persatuan. Jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai kompas moral dalam menghadapi tantangan zaman,” tuturnya.

Diskusi pun mengalir dinamis, para siswa tak segan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sikap toleransi bisa diterapkan di lingkungan sekolah, serta bagaimana peran mereka dalam menjaga keutuhan bangsa di era media sosial.

Membentuk Karakter Lewat Upacara: Bendera Bukan Simbol Biasa

Dalam sesi terakhir, Aiptu Syaiful membahas hal yang tampak sepele namun sangat penting: tata cara pelaksanaan upacara bendera yang benar. Ia menjelaskan bahwa upacara bukan sekadar rutinitas hari Senin, melainkan bentuk penghormatan terhadap simbol negara dan refleksi rasa cinta tanah air.

Ia bahkan melakukan simulasi singkat tentang barisan yang benar, sikap sempurna saat penghormatan, hingga makna mengheningkan cipta.

“Ketika kalian berdiri tegak saat lagu Indonesia Raya berkumandang, itu bukan soal formalitas. Itu bentuk penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan,” katanya dengan nada yang menggugah semangat.

Antusiasme Siswa: Dari Mendengar Menuju Menjiwai

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan refleksi bersama. Beberapa siswa tampak tergerak, bahkan mengaku mulai menyadari pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan nilai-nilai kebangsaan. Guru-guru pun menyampaikan apresiasi atas pendekatan humanis dan edukatif yang dibawakan oleh Polsek Kinali.

Kepala MAN 3 Pasbar, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan.

“Siswa kami tidak hanya butuh pelajaran di kelas, tapi juga pelajaran hidup. Apa yang disampaikan Polsek Kinali hari ini sangat relevan dan berdampak nyata,” ujarnya.

Catatan Redaksi:
Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa sinergi antara aparat kepolisian dan lembaga pendidikan sangat penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, disiplin, dan cinta tanah air. Sosialisasi bukan hanya sekadar penyuluhan, tapi langkah nyata dalam membangun fondasi bangsa yang kuat dari sekolah-sekolah kita.

(Mond)

#PolresPasamanBarat #Polri