TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ganja di Perairan Air Bangis: Operasi Senyap Satgas Lantamal II Berbuah Sukses
Lantamal II Padang Gagalkan Penyeludupan Narkoba (Dok: Lantamal II Padang)
D'On, Padang — TNI Angkatan Laut kembali menunjukkan taringnya dalam perang melawan narkotika. Komitmen ini ditegaskan melalui keberhasilan Satgas Lantamal II Padang yang menggagalkan aksi penyelundupan ganja kering di wilayah perairan barat Sumatra, tepatnya di sekitar kawasan Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat. Operasi ini menjadi bukti nyata bahwa TNI AL tidak hanya menjaga kedaulatan laut, tetapi juga berdiri di garda terdepan melawan ancaman peredaran gelap narkoba.
Penangkapan tersebut bermula dari informasi intelijen strategis yang diterima jajaran Lantamal II. Melalui jaringan agen yang aktif di kawasan pesisir Air Bangis, terungkap pergerakan mencurigakan dari kapal bernama KM Claudia kapal yang telah lama menjadi target pengawasan karena diduga terlibat dalam aktivitas penyelundupan bahan peledak dan narkoba dari wilayah Pantai Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara.
KM Claudia: Kapal "Hantu" Jalur Gelap Barat Sumatra
KM Claudia dikenal berlayar pada jalur yang melintasi Pulau Telo (Kabupaten Nias Utara), Pulau Pini, Pantai Natal, dan Air Bangis. Rute ini disebut sebagai salah satu jalur "sunyi" yang kerap dimanfaatkan jaringan narkotika karena minim pengawasan aparat. Namun kali ini, gerak-gerik kapal tersebut tidak luput dari pengamatan mata-mata laut TNI AL.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL II (Danlantamal II), Laksamana Pertama TNI Sarimpunan Tanjung, menjelaskan bahwa operasi pengintaian telah berlangsung secara senyap selama beberapa waktu. Tim gabungan dari intelijen dan patroli laut Lantamal II disebar ke sejumlah titik strategis di sepanjang pantai Air Bangis, menyamar dan menanti momen yang tepat untuk menggagalkan transaksi narkoba yang diduga akan terjadi.
Sepeda Motor, Semak-Semak, dan Kardus Biskuit: Awal Terbongkarnya Barang Bukti
“Tim kami berhasil mendeteksi aktivitas mencurigakan dari seorang pengendara sepeda motor yang melintas dengan gelagat aneh. Saat didekati, pengendara tersebut langsung kabur dan meninggalkan barang bawaan yang kemudian ditemukan disembunyikan di semak-semak dekat bibir pantai,” ungkap Laksamana Pertama Sarimpunan Tanjung dalam konferensi pers di Lobby Mako Lantamal II, Kamis (4/7).
Hasil pemeriksaan atas barang tersebut mengungkap fakta mencengangkan — 15 paket ganja kering, masing-masing seberat 1 kilogram, dibungkus rapi menggunakan lakban dan dimasukkan ke dalam kardus biskuit serta sebuah tas ransel berwarna hitam. Dugaan kuat, paket-paket ganja ini hendak dipindahkan ke kapal yang sedang menunggu di perairan terbuka.
Barang bukti tersebut saat ini telah resmi diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatra Utara (BNNP Sumut), melalui koordinasi dengan BNNP Sumatera Barat, untuk proses hukum dan penyelidikan lebih lanjut.
BNNP Sumbar Apresiasi Sinergi TNI AL: Jalur Laut Tak Lagi Aman Bagi Pengedar
Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sumbar, Kombes Pol Herlambang, yang turut hadir dalam konferensi pers, memberikan apresiasi penuh terhadap langkah cepat dan terukur yang diambil oleh Lantamal II. Ia menyebut wilayah perairan barat Sumatra memang telah lama menjadi titik rawan yang rentan dimanfaatkan oleh jaringan narkoba lintas provinsi.
“Kita tahu kawasan seperti Air Bangis dan Pantai Natal merupakan daerah transit yang sering digunakan sindikat untuk memindahkan barang haram dari Aceh atau Medan ke Sumatra Barat, bahkan ke daerah lain melalui laut. Karena itu, sinergi seperti ini sangat penting untuk memutus mata rantai peredaran,” jelas Herlambang.
Ia juga menegaskan bahwa barang bukti berupa 15 bungkus ganja kering yang masing-masing seberat sekitar 1 kilogram, akan langsung diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Ia memastikan BNNP Sumbar akan terus memperkuat kolaborasi dengan pihak TNI AL, terutama dalam pengamanan jalur laut yang selama ini menjadi celah penyelundupan.
Lantamal II Siaga Penuh: "Tidak Ada Ruang untuk Narkoba di Laut Indonesia"
Laksamana Pertama Sarimpunan Tanjung menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai di sini. Perairan barat Indonesia, termasuk jalur di sepanjang pantai Sumbar, akan terus dijaga dengan ketat.
“TNI AL, khususnya Lantamal II, berkomitmen untuk tidak memberi ruang sedikit pun bagi jaringan narkoba. Laut bukan tempat bagi kejahatan. Kami akan terus bersinergi dengan seluruh elemen, baik BNN maupun aparat penegak hukum lainnya,” tegasnya.
Hadir pula dalam acara tersebut perwakilan dari unsur Lantamal II, antara lain Asisten Intelijen, Asisten Operasi, serta Komandan Satuan Kapal Patroli, sebagai bentuk soliditas dalam penanganan kejahatan lintas batas.
Catatan Tambahan: Jalur Laut sebagai Fokus Strategis Penanggulangan Narkoba
Penyelundupan narkotika melalui jalur laut memang menjadi tantangan serius dalam pengamanan wilayah Indonesia. Minimnya pengawasan dan luasnya perairan menjadikan jalur laut sebagai pilihan utama bagi sindikat narkoba. Oleh karena itu, operasi seperti yang dilakukan oleh Lantamal II ini menjadi langkah penting dalam strategi nasional pemberantasan narkoba.
Dengan keberhasilan operasi senyap di Air Bangis, TNI AL kembali membuktikan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai pelindung masyarakat dari ancaman kejahatan narkotika yang kian masif dan canggih.
(Mond)
#Padang #LantamalIIPadang #Narkoba