Skandal Perselingkuhan Guncang Kabupaten Bekasi: Anggota DPRD Diduga Selingkuh, Mertua Bongkar Aib di Hotel
![]() |
Ilustrasi perselingkuhan anggota DPRD Bekasi |
D'On, Bekasi – Dunia politik di Kabupaten Bekasi kembali dihebohkan oleh kabar tak sedap. Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi PDI Perjuangan diduga terlibat dalam skandal perselingkuhan yang menyeret salah satu petinggi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Ironisnya, dugaan hubungan gelap tersebut terbongkar langsung oleh mertuanya sendiri, yang tak lain adalah seorang tokoh politik senior di daerah itu.
Skandal ini menyeruak ke publik setelah Cecep Noor, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bekasi, buka suara kepada awak media. Ia mengaku telah memergoki langsung menantunya yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Bekasi—berduaan dengan seorang pria yang diketahui merupakan salah satu Direksi BUMD Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi. Peristiwa itu terjadi di sebuah hotel di Yogyakarta, yang menjadi saksi pecahnya kepercayaan dalam rumah tangga sekaligus mencoreng wajah perpolitikan daerah.
"Ini adalah aib bagi keluarga kami. Ini dilakukan oleh salah satu oknum pejabat di lingkungan BUMD Kabupaten Bekasi. Saya menyaksikan sendiri kejadian itu. Ini bentuk kedzoliman yang luar biasa," ujar Cecep dengan nada geram saat konferensi pers di Cikarang, Minggu (20/7/2025).
Tak Sekadar Skandal Pribadi, Dugaan Perselingkuhan Dinilai Rusak Citra Pemerintah
Lebih dari sekadar persoalan rumah tangga, Cecep menilai bahwa dugaan perselingkuhan tersebut dapat merusak citra pemerintah daerah. Sebab, keduanya adalah figur publik yang memegang amanah rakyat dan seharusnya menjadi teladan moral. Oleh karena itu, ia mendesak Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, untuk mengambil sikap tegas sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) atas Perumda Tirta Bhagasasi.
"Saya minta kepada Bupati untuk segera mencopot oknum Direksi ini. Masih banyak putra-putri Bekasi yang memiliki integritas dan tidak merusak rumah tangga orang lain. Ini persoalan etika dan moral yang tidak bisa ditawar," tegas Cecep.
Bukti Sudah Di Tangan, Kasus Siap Dibawa ke Mabes Polri
Cecep juga menyebut telah mengantongi bukti kuat berupa foto dan video yang menunjukkan kedekatan antara menantunya dengan pejabat BUMD tersebut. Ia bahkan berencana membawa kasus ini ke jalur hukum, tepatnya melaporkannya ke Mabes Polri, karena merasa upaya mediasi yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil.
"Kami sudah mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan, tapi tidak ada itikad baik dari pihak terkait. Maka saya serahkan kepada anak saya dan kuasa hukumnya untuk menempuh jalur hukum," ujarnya.
Diketahui, pria yang diduga menjadi selingkuhan anggota DPRD tersebut berinisial AZE. Ia menjabat sebagai Direktur Usaha definitif Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi sejak 17 April 2025, setelah sebelumnya menduduki posisi Plt Direktur Usaha sejak awal tahun.
AZE sendiri bukan sosok asing di kalangan internal BUMD, namun namanya sempat menjadi sorotan karena proses pengangkatannya yang dinilai janggal dan menimbulkan keberatan dari sejumlah pihak. Meski demikian, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, kala itu menyatakan bahwa pengangkatan AZE sudah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.
Bupati Bekasi Ambil Posisi Netral, Tapi Janji Awasi Proses Hukum
Menanggapi kasus yang menghebohkan ini, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menyatakan akan mengambil sikap netral. Sebagai kepala daerah sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan, ia mengaku berada di posisi yang dilematis, namun tetap mengedepankan prinsip keadilan.
"Saya harus seimbang sebagai bupati dan sebagai Ketua DPC. Kalau memang ada pelanggaran hukum, kita lihat prosesnya seperti apa. Tapi saya berharap, kedua belah pihak dapat menyelesaikan ini secara kekeluargaan," ujarnya kepada wartawan.
Namun, ia juga mengungkap bahwa selain dugaan perselingkuhan, kasus ini berkembang lebih jauh. Pihak pria, yakni AZE, disebut-sebut juga telah melaporkan dugaan penganiayaan dalam kejadian yang masih berkaitan dengan insiden di Yogyakarta tersebut.
"Saya dengar memang pihak laki-lakinya juga melapor terkait penganiayaan. Jadi kita lihat saja nanti bagaimana jalannya proses hukum di kepolisian," tandasnya.
Kisah yang Mengguncang: Politik, Keluarga, dan Skandal Moral
Skandal ini bukan hanya mengguncang rumah tangga seorang politisi, namun juga menggoyahkan fondasi moral di lingkup pemerintahan Kabupaten Bekasi. Masyarakat kini menyoroti bagaimana para pemimpin daerah seharusnya menjaga kehormatan dan martabat, bukan hanya di panggung publik, tetapi juga dalam kehidupan pribadi.
Kasus ini juga menjadi pengingat keras bagi seluruh pejabat publik: ketika integritas diruntuhkan oleh hawa nafsu, maka bukan hanya keluarga yang hancur, melainkan juga kepercayaan masyarakat yang telah diberikan dengan penuh harap.
Kini, publik menantikan bagaimana penegak hukum dan Pemkab Bekasi menindaklanjuti persoalan ini apakah akan ada sanksi, pencopotan jabatan, atau justru penyelesaian damai di balik layar.
(*)
#Perselingkuhan #Peristiwa #DPRDBekasi #OknumAnggotaDPRDSelingkuh