Penggerebekan Jaringan Sabu di Mentawai: Tiga Orang Ditangkap, Warga Tuapejat Tarik Napas Lega
Jaringan Narkoba Terbongkar di Mentawai: Tiga Tersangka Diringkus dengan Sabu (Dok: Polres Kepulauan Mentawai)
D'On, Tuapejat, Mentawai – Setelah sekian lama bergelut dengan keresahan akibat peredaran narkoba yang kian merajalela, warga Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Kerja keras aparat penegak hukum membuahkan hasil. Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Kepulauan Mentawai berhasil menggulung tiga orang yang diduga terlibat dalam jaringan penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Ketiga pelaku masing-masing berinisial DLV (35), MI (27), dan G (30), diciduk dalam operasi terkoordinasi yang digelar pada Jumat, 4 Juli 2025. Penangkapan ini bukan hanya menjadi kabar baik bagi masyarakat yang selama ini was-was dengan maraknya peredaran narkoba, tapi juga menjadi simbol bahwa aparat serius memerangi kejahatan narkotika hingga ke akar-akarnya.
Bermula dari Bengkel Las, Berakhir di Balik Jeruji
Kapolres Kepulauan Mentawai AKBP Rory Ratno Ardiansyah melalui Kasat Resnarkoba, Iptu Ali As Mardoni, menjelaskan bahwa operasi ini dilakukan setelah pihaknya menerima informasi dari warga yang gerah dengan aktivitas mencurigakan di wilayah mereka. Penyelidikan kemudian mengarah pada satu titik: sebuah bengkel las di Dusun Turonia, Desa Tuapejat.
Di bengkel itulah DLV pertama kali diamankan. Namun penangkapan tersebut tidak serta-merta selesai di tempat. Petugas terus mengembangkan kasus dan bergerak cepat menuju lokasi lain tepatnya di Km 2, Dusun Karoniet, Desa Tuapejat yang menjadi kediaman dua tersangka lainnya, MI dan G. Dalam waktu singkat, ketiganya berhasil diringkus tanpa perlawanan.
Aksi Buang Barang Bukti Gagal Total
Penggeledahan pun langsung dilakukan di ketiga lokasi tersebut. Hasilnya cukup mencengangkan. Di sekitar area bengkel las milik DLV, tepatnya di dekat tumpukan potongan besi, petugas menemukan satu paket plastik klip bening berisi butiran kristal mencurigakan. DLV sempat berupaya membuang paket tersebut ketika melihat petugas datang, namun aksinya berhasil digagalkan. Setelah diperiksa, kristal bening tersebut dipastikan merupakan narkotika jenis sabu.
Lebih lanjut, satu paket sabu lainnya ditemukan di dalam kabin mobil L300 yang dikendarai DLV. Tepatnya, barang haram itu diselipkan secara rapi di dalam sarung setir mobil. Selain itu, polisi juga mengamankan satu set alat isap sabu (bong), yang kerap digunakan dalam konsumsi narkotika jenis ini.
Pengakuan Mengejutkan: “Itu Milik Kami Bertiga”
Dalam pemeriksaan awal, MI dan G memberikan pengakuan mengejutkan. Keduanya mengaku bahwa sabu yang ditemukan di tangan DLV adalah milik bersama. Mereka mengaku telah memesan dan membayar sabu tersebut untuk dikonsumsi bersama di waktu yang telah mereka rencanakan.
“Barang itu memang kami pesan dan sudah dibayar,” ungkap MI saat diperiksa. Pengakuan ini membuka lembaran baru dalam penyelidikan, karena besar kemungkinan mereka bukan hanya pengguna, tetapi juga bagian dari jaringan peredaran sabu yang lebih luas di wilayah Mentawai.
Polres Mentawai Tak Main-main: Perang Terbuka Melawan Narkoba
Saat ini ketiga tersangka sudah diamankan di Mapolres Kepulauan Mentawai dan kasusnya tengah memasuki tahap penyidikan lebih lanjut. Iptu Ali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku kejahatan narkotika di wilayah hukumnya. Ia mengapresiasi keberanian masyarakat yang melapor dan menjadi mitra aktif dalam pemberantasan narkoba.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus aktif memberikan informasi. Narkoba adalah musuh bersama. Jika dibiarkan, ia akan menghancurkan masa depan generasi muda kita,” tegas Iptu Ali.
Dengan tertangkapnya tiga pelaku ini, Polres Mentawai berharap bisa membuka jalur lebih dalam untuk membongkar jaringan peredaran sabu yang telah mengakar di wilayah Sipora Utara. Warga Tuapejat kini berharap agar langkah tegas aparat ini menjadi awal dari babak baru: Mentawai yang bersih dari narkoba.
(Mond)
#Narkoba #Sabu #Mentawai
