Penampilan Bertaring Bikin Geger Imigrasi Jeddah, Limbad Sempat Ditahan dan Mengaku Artis Terkenal
Limbad
D'On, Jeddah, Arab Saudi – Nama pesulap kenamaan Indonesia, Limbad, kembali jadi perbincangan publik. Namun kali ini bukan karena aksi panggung ekstremnya, melainkan karena kejadian tak terduga yang menimpanya saat berada di Arab Saudi. Limbad dikabarkan sempat ditahan oleh petugas Imigrasi dan Bea Cukai di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, gara-gara penampilannya yang dianggap tak lazim terutama gigi taring panjang yang ditanam permanen di mulutnya.
Insiden unik ini pertama kali mencuat ke publik setelah diunggah oleh akun X (dulu Twitter) @IndoPopBase, yang mengunggah foto Limbad dan ilustrasi situasi di area imigrasi bandara. Unggahan tersebut dengan cepat menyebar dan menjadi bahan pembicaraan warganet, mengingat figur Limbad yang memang terkenal misterius dan nyentrik.
“Limbad saat dihentikan oleh petugas Bea Cukai Saudi di Jeddah karena taring yang ditanamkan padanya,” tulis akun tersebut pada Sabtu (5/7/2025).
Petugas Kaget Lihat Taring dan Wajah Serius Limbad
Menurut informasi yang beredar di media sosial, petugas di lokasi sempat terkejut saat melihat penampilan pria yang tak banyak bicara itu. Mengenakan pakaian serba hitam dengan sorot mata tajam dan taring panjang menyerupai karakter fiksi, Limbad langsung menarik perhatian aparat. Tampilannya disebut mencurigakan karena dianggap tidak sesuai dengan profil umum wisatawan atau jemaah umrah yang biasa melewati gerbang imigrasi.
Petugas disebut mengira Limbad mengenakan kostum atau menyembunyikan sesuatu di dalam mulutnya, sehingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dalam proses tersebut, Limbad yang terkenal dengan gaya tidak pernah berbicara di depan publik akhirnya buka suara demi menjelaskan identitas dirinya.
“Saya seorang artis,” ujar Limbad dalam bahasa Inggris terbata-bata, menurut keterangan akun tersebut.
Warganet Bereaksi: “Dikira Setan Kali Ya”
Momen langka ketika Limbad akhirnya bicara pun menjadi bahan candaan netizen. Berbagai reaksi kocak bermunculan di media sosial. Banyak yang membayangkan situasi canggung saat sang pesulap harus menjelaskan kepada petugas imigrasi bahwa ia adalah entertainer, bukan makhluk gaib.
“Jadi ngebayangin nada ngomongnya kayak gimana. Wkwk,” tulis salah satu pengguna X.
“Dikira setan kali ya. Untung nggak dibacain ayat kursi sama petugas,” sindir netizen lainnya.
Tak sedikit pula yang menyebut bahwa kejadian ini mengingatkan pada salah satu bit komedi dari stand-up comedian Abdur Arsyad, yang dalam salah satu materinya menceritakan pengalamannya melihat reaksi petugas Arab terhadap sosok Limbad yang menurut mereka menyerupai “syaiton.”
Belum Ada Klarifikasi dari Pihak Limbad
Hingga saat ini, Limbad maupun tim manajemennya belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Namun, jika benar adanya, ini bukan pertama kalinya sosok Limbad menarik perhatian internasional karena penampilannya yang eksentrik.
Limbad memang dikenal dengan gaya hidup dan citra panggung yang ekstrem. Ia kerap melakukan atraksi menantang maut seperti ditusuk, dikubur hidup-hidup, berjalan di atas kaca, hingga tidak tidur selama berhari-hari. Gigi taring panjang yang menjadi ciri khasnya bukanlah aksesoris sementara, melainkan telah ditanam secara permanen sebagai bagian dari identitas seninya.
Lebih dari Sekadar Hiburan, Identitas yang Menyulitkan
Kejadian ini seakan memperlihatkan dilema antara seni dan persepsi keamanan di negara lain. Penampilan nyentrik seorang pesulap bisa saja dianggap sebagai sesuatu yang menghibur di panggung Indonesia, namun bisa memicu kecurigaan di tempat asing yang tidak mengenalnya.
Insiden ini pun menjadi pengingat penting bagi para seniman atau publik figur yang tampil dengan gaya unik: di luar negeri, identitas yang mereka bangun bisa dipandang dengan lensa berbeda—bahkan menimbulkan risiko yang tidak diduga sebelumnya.
Sementara publik menanti klarifikasi dari pihak Limbad, satu hal yang pasti: sekali lagi, Limbad sukses menyita perhatian, bukan lewat aksi sulap di televisi, melainkan karena ketegangan di lorong imigrasi sebuah bandara internasional di Timur Tengah.
(*)
#Limbad #Peristiwa #Artis