Mulya Hidayat Ambil Formulir Caketum HMI Cabang Padang: Siap Majukan HMI sebagai Laboratorium Kepemimpinan yang Cerdas
Mulya Hidayat Ambil Formulir Caketum HMI Padang (Dok; Ist)
D'On, Padang — Dinamika regenerasi di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Padang mulai bergerak intens. Gelombang baru kepemimpinan mulai terlihat ketika salah satu kader terbaiknya, Mulya Hidayat, resmi mengambil berkas pendaftaran calon Ketua Umum HMI Cabang Padang dalam rangka menyambut Konferensi Cabang (Konfercab) ke-41 Tahun 2025.
Acara pengambilan berkas yang berlangsung di Wisma HMI Cabang Padang ini bukan sekadar seremoni administratif. Ia menjadi titik awal langkah politik organisasi yang akan menentukan wajah dan arah HMI Cabang Padang untuk satu periode ke depan. Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran Steering Committee (SC) dan Ketua Panitia Pelaksana Konfercab, yang turut menyaksikan prosesi pengambilan berkas secara simbolik namun penuh makna.
Ikhtiar Perjuangan dan Visi Transformasional
Dalam pernyataannya, Mulya Hidayat menegaskan bahwa langkahnya mendaftar bukan sekadar formalitas pencalonan, tetapi bagian dari ikhtiar kolektif untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan HMI yang substantif.
"Hari ini saya mengambil berkas pendaftaran sebagai bentuk komitmen saya terhadap proses perjuangan kolektif kita di HMI. Organisasi ini harus kita bangun sebagai ruang kaderisasi yang kuat, ruang dialektika yang sehat, dan wadah perjuangan yang solutif bagi umat dan bangsa," ujar Mulya dengan nada tegas namun penuh keyakinan.
Ia menekankan bahwa HMI tak boleh jatuh dalam stagnasi atau sekadar menjadi “seremoni kaderisasi”. Ia ingin mengembalikan marwah HMI sebagai “laboratorium kepemimpinan” yang sesungguhnya tempat di mana ide, integritas, dan kepemimpinan diuji dan ditempa secara nyata.
Tagline “HMI CERDAS” dan Visi Inklusif
Membawa tagline "HMI CERDAS", Mulya menawarkan visi besar:
“Optimalisasi peran HMI Cabang Padang sebagai wadah pembinaan dan pengembangan nilai-nilai keummatan dan kebangsaan secara inklusif, aktif, dan berdampak nyata.”
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas komisariat sebagai fondasi untuk membangun kekuatan organisasi yang solid, dinamis, dan responsif terhadap tantangan zaman. Menurutnya, zaman yang berubah cepat tidak bisa dijawab dengan pola kepemimpinan yang stagnan dan eksklusif.
“Kita tidak bisa membangun HMI ke depan hanya dengan kekuatan satu dua orang. Kita butuh jejaring kolaboratif yang terbuka, lintas komisariat, dan berbasis pada nilai,” tegasnya.
Rekam Jejak: Dari Kaderisasi Hingga Jaringan Aliansi
Mulya Hidayat bukan nama baru dalam konstelasi internal HMI Cabang Padang. Ia dikenal luas sebagai sosok yang aktif dalam berbagai aktivitas kaderisasi dan advokasi mahasiswa. Pengalaman memimpin pelatihan kader, mengelola forum-forum internal, serta mengawal isu-isu strategis di kalangan mahasiswa menjadi bagian dari rekam jejaknya.
Ia juga dikenal dekat dengan berbagai elemen organisasi intra maupun ekstra kampus. Keaktifannya membangun komunikasi lintas organisasi menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang inklusif dan mampu merangkul perbedaan.
“Kita tidak hanya butuh pemimpin yang pintar bicara. Kita butuh pemimpin yang bisa menyatukan, menggerakkan, dan mewakili semangat kolektif kader di tengah realitas sosial yang semakin kompleks,” tutur salah satu kader senior HMI saat dimintai pendapat tentang pencalonan Mulya.
Memasuki Tahapan Menuju Konfercab
Pengambilan berkas oleh Mulya menjadi pintu pembuka rangkaian tahapan menuju Konfercab ke-41. Setelah ini, para bakal calon Ketua Umum akan menjalani tahapan verifikasi administrasi, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian visi-misi di hadapan forum resmi, hingga akhirnya masuk dalam proses pemilihan di forum Konfercab yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh komisariat se-Cabang Padang.
Konfercab ini akan menjadi forum strategis, bukan hanya untuk memilih Ketua Umum baru, tapi juga sebagai refleksi dan reposisi organisasi dalam menghadapi perubahan zaman.
“Kami berharap Konfercab kali ini benar-benar menjadi ajang evaluasi, konsolidasi, dan penegasan arah perjuangan HMI ke depan, bukan sekadar kontestasi politik,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana Konfercab.
Menuju Kepemimpinan Baru yang Relevan dan Visioner
Tantangan HMI saat ini bukan hanya soal internalisasi nilai atau regenerasi kader, tapi juga bagaimana menjawab realitas sosial-politik yang terus berkembang. Di tengah krisis iklim, kemiskinan, intoleransi, dan apatisme politik, HMI dituntut menjadi agen perubahan yang tidak hanya vokal, tapi juga solutif.
Pencalonan Mulya Hidayat, dengan segala visi dan rekam jejaknya, menjadi salah satu harapan akan munculnya kepemimpinan baru yang relevan, visioner, dan membumi.
(Fadli)
#HMI #Padang