Mantan Menteri Transportasi Rusia Tewas Diduga Bunuh Diri Beberapa Jam Setelah Dipecat Putin
Menteri Transportasi Rusia Roman Starovoyt menghadiri sebuah pertemuan di Mineralnye Vody pada 6 Mei 2025. AFP/Dmitry ASTAKHOV / POOL
D'On, Moskow — Dunia politik Rusia dikejutkan oleh kabar meninggalnya Roman Starovoyt, mantan Menteri Transportasi Federasi Rusia, yang ditemukan tewas hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin memecatnya dari jabatan tersebut. Tragedi ini menambah babak kelam dalam dinamika politik Rusia, yang belakangan ini dibayangi oleh konflik berkepanjangan dan tekanan dalam negeri.
Starovoyt, yang baru menjabat sebagai Menteri Transportasi sejak Mei 2024, dilaporkan ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah kendaraan di kawasan Odintsovo, pinggiran barat ibu kota Moskow, Senin malam (7/7/2025) waktu setempat. Laporan awal dari Komite Investigasi Rusia menyebutkan bahwa ia meninggal akibat luka tembak yang diduga kuat sebagai tindakan bunuh diri.
Pemecatan yang Mengejutkan
Pemecatan Roman Starovoyt diumumkan secara resmi pada Senin pagi (7/7), melalui situs web Kremlin. Ia digantikan oleh Wakil Menteri Transportasi, Andrey Nikitin, yang ditunjuk sebagai pejabat menteri sementara. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat tidak ada indikasi sebelumnya bahwa posisi Starovoyt sedang dalam ancaman.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa pemberhentian tersebut bukan karena kurangnya kepercayaan dari Presiden Putin, namun ia menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan spesifik di balik keputusan mendadak itu. "Tidak ada indikasi bahwa kepercayaan kepada Starovoyt dicabut," ujar Peskov dalam pernyataan resminya, seraya menambahkan bahwa hal itu adalah "pergantian biasa dalam struktur pemerintahan."
Namun, latar belakang Starovoyt yang tengah disorot dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi, membuat banyak pengamat menduga ada alasan yang lebih serius di balik pemecatannya.
Diselidiki atas Dugaan Penggelapan Dana Pertahanan
Media lokal Rusia mengungkap bahwa Starovoyt baru saja diperiksa dalam sebuah penyelidikan penggelapan dana besar-besaran yang dialokasikan untuk pembangunan sistem pertahanan di wilayah Kursk tempat di mana ia sebelumnya menjabat sebagai gubernur hingga awal 2024. Wilayah Kursk yang berbatasan langsung dengan Ukraina memiliki posisi strategis dan menjadi salah satu sasaran utama serangan drone dan rudal dalam konflik yang terus memanas.
Starovoyt dikabarkan menjadi sasaran kritik karena proyek pertahanan yang dia pimpin dianggap gagal memberikan perlindungan maksimal terhadap wilayah tersebut. Meskipun dia telah meninggalkan jabatan sebelum Ukraina meningkatkan serangan, beberapa kalangan menyalahkan perencanaan dan alokasi dana selama masa kepemimpinannya.
Kematian Tragis dan Masih Diselidiki
Menurut pernyataan resmi dari Komite Investigasi Rusia, jasad Starovoyt ditemukan dengan luka tembak di bagian kepala, dan senjata ditemukan tak jauh dari tubuhnya di dalam kendaraan pribadi miliknya. Lokasi penemuan berada di lingkungan elit dekat Moskow, yang selama ini dikenal sebagai tempat tinggal para pejabat tinggi negara.
Meskipun dugaan awal mengarah pada bunuh diri, pihak berwenang belum menutup kemungkinan lain, termasuk potensi adanya tekanan atau keterlibatan pihak ketiga. Proses autopsi dan pemeriksaan forensik sedang dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian.
Konteks yang Lebih Luas: Kekacauan Transportasi dan Serangan Ukraina
Kematian Starovoyt terjadi di tengah kekacauan besar dalam sistem transportasi udara Rusia, yang dialami sepanjang akhir pekan hingga Senin pagi. Badan Federal Transportasi Udara Rusia melaporkan lebih dari 485 penerbangan dibatalkan, 88 dialihkan, dan 1.900 penerbangan mengalami penundaan.
Gangguan ini tidak dijelaskan secara gamblang oleh pemerintah, hanya disebut akibat "gangguan eksternal". Namun, pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa mereka berhasil mencegat lebih dari 400 serangan udara jarak jauh dari Ukraina, termasuk rudal dan drone.
Situasi ini membuat beberapa analis menduga bahwa kondisi keamanan dalam negeri dan tekanan terhadap institusi sipil, termasuk Kementerian Transportasi, mungkin turut mempercepat keputusan pemecatan dan memperburuk kondisi psikologis Starovoyt.
Karier Politik yang Terhenti Tragis
Roman Starovoyt, 52 tahun, dikenal sebagai birokrat karier yang pernah menempati berbagai posisi penting di kementerian dan pemerintahan daerah. Sebelum menjabat Menteri Transportasi, ia merupakan Gubernur Kursk sejak 2018 dan sempat dipuji karena modernisasi infrastruktur di wilayahnya.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, reputasinya mulai goyah seiring berbagai laporan dugaan penyalahgunaan anggaran dan kegagalan dalam memitigasi risiko keamanan di perbatasan Rusia-Ukraina.
Dengan kematian mendadaknya, spekulasi terus berkembang mengenai tekanan internal di pemerintahan Rusia, konflik di balik layar, dan kemungkinan adanya operasi pembersihan terhadap pejabat-pejabat yang dianggap bermasalah atau membahayakan stabilitas rezim Putin.
Catatan: Hingga berita ini diturunkan, Kremlin belum memberikan pernyataan tambahan terkait dugaan bunuh diri mantan menteri tersebut. Investigasi resmi masih berlangsung.
(AFP)
#Internasional #Rusia #MenteriTransportasiRusiaBunuhDiri