Isak Tangis Pecah di Probolinggo, Keluarga Sambut Jenazah Sopir Truk Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Jenazah salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama di Selat Bali tiba di rumah duka, Jumat 4 Juli 2025 dini hari.
D'On, Probolinggo – Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti sebuah rumah sederhana di Jalan Serma Abdurrahman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025) dini hari. Tangis histeris keluarga pecah ketika ambulans yang membawa jenazah Anang Suryono (56), salah satu korban tewas dalam tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, tiba sekitar pukul 01.00 WIB.
Anang, yang dikenal sebagai sosok pekerja keras dan berdedikasi tinggi dalam profesinya sebagai sopir truk antar-pulau, menjadi satu dari empat korban meninggal dunia dalam insiden memilukan yang terjadi pada Kamis (4/7/2025). Ia saat itu tengah bertugas, mengantarkan muatan dari Pulau Jawa menuju Bali.
Prosesi Penerimaan Jenazah Disambut Linangan Air Mata
Jenazah Anang dibawa dari RSUD Negara, Bali, menggunakan ambulans relawan. Setibanya di rumah duka, prosesi penyerahan jenazah dilakukan secara simbolis oleh pihak relawan kepada pihak keluarga, dan diterima langsung oleh putra kandung almarhum dengan tangan gemetar dan mata sembab. Tangisan keluarga, terutama istri dan anak-anak almarhum, seolah menjadi saksi bisu atas kepergian sosok kepala keluarga yang sangat mereka cintai.
“Beliau orangnya sabar, bertanggung jawab. Kalau berangkat kerja selalu pamit baik-baik. Tidak menyangka ini pamit terakhir,” ujar salah satu anggota keluarga sambil menangis.
Perjalanan Panjang Jenazah dari Bali ke Tanah Kelahiran
Menurut Abdul Hafid, salah satu relawan dari Bali yang ikut dalam rombongan pengantaran jenazah, jasad Anang bersama lima korban lainnya sebelumnya disemayamkan di RSUD Negara. Selanjutnya, enam jenazah itu dikirimkan ke kampung halaman masing-masing di Jawa Timur menggunakan lima ambulans berbeda.
“Pengantaran jenazah dari Bali dikawal ketat oleh pihak kepolisian dan tim SAR. Begitu tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, ambulans langsung berpencar menuju rumah duka masing-masing. Kami ingin memastikan keluarga bisa segera menyambut kehadiran almarhum dengan layak,” terang Hafid saat ditemui awak media di lokasi.
Suasana Rumah Duka: Duka, Doa, dan Kenangan
Pantauan media di lapangan, sejak dini hari rumah duka tak henti didatangi oleh tetangga, kerabat, hingga rekan kerja almarhum. Mereka datang memberikan dukungan moral dan doa untuk keluarga yang ditinggalkan. Beberapa pelayat bahkan tampak tidak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah Anang disemayamkan di ruang tamu rumah yang penuh dengan bunga dan aroma dupa.
Ustaz Susmi Wahyudi, tokoh agama setempat yang turut mendampingi keluarga sejak kabar duka diterima, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas solidaritas dan bantuan semua pihak, terutama para relawan yang telah berjuang mengevakuasi korban dalam situasi sulit.
“Banyak pihak yang turut berjibaku dalam proses evakuasi dan pemulangan jenazah. Kami atas nama keluarga besar almarhum mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya, khususnya kepada relawan dari Bali yang tanpa pamrih mengantar hingga ke depan pintu rumah,” ucap Ustaz Wahyudi dengan nada terharu.
Pemakaman Akan Dilakukan Hari Ini
Menurut informasi dari pihak keluarga, jenazah Anang Suryono akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Mangunharjo pada Jumat pagi. Prosesi pemakaman akan dilaksanakan secara Islam dengan iring-iringan keluarga dan kerabat dekat.
Salah satu sahabat almarhum yang enggan disebut namanya, menyampaikan bahwa Anang dikenal sebagai sosok pekerja keras yang sabar dan jarang mengeluh.
“Dia orang baik, selalu bantu sesama sopir kalau ada masalah di jalan. Kita kehilangan orang yang berarti,” katanya sambil menunduk.
Duka Mendalam Bagi Dunia Transportasi
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi duka mendalam bagi komunitas sopir truk lintas pulau. Mereka kehilangan salah satu rekan yang telah lama malang melintang di jalur Jawa-Bali.
Insiden tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan transportasi laut yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi otoritas terkait.
(Mond)
#KapalTenggelam #Peristiwa #KMPTunuPratamaJaya