Breaking News

Duka di Selat Bali: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, 33 Korban Ditemukan, 4 Dinyatakan Tewas

Tim SAR saat mengevakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Kamis (3/7/2025). Foto: Dok. Basarnas

D'On, Bali –
Malam kelabu menyelimuti perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) pukul 22.56 WITA, saat Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam hanya 25 menit setelah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Insiden tragis ini menjadi pukulan berat bagi dunia pelayaran penyeberangan nasional dan menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban.

Kapal yang membawa 53 penumpang dan 12 kru kapal ini diduga mengalami kebocoran di ruang mesin sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam di tengah derasnya arus Selat Bali. Hingga Kamis pagi pukul 10.40 WITA, tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polairud, dan relawan berhasil menemukan 33 korban, namun 4 di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara 32 lainnya masih dalam proses pencarian intensif.

Daftar Korban Selamat

Berikut identitas 29 korban selamat yang berhasil ditemukan dalam kondisi hidup, sebagian ditemukan di sekoci dan sebagian lainnya berhasil dievakuasi dari perairan Pebuahan dan Cekik, Jembrana:

  1. Nurdin (52), warga Ketapang.
  2. M. Farid Wajdi (19), warga Desa Singget, Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi.
  3. Erik Imbawani (30), warga Desa/Kec. Pasirian, Kab. Lumajang.
  4. Richo Krafsanjani (28), warga Dusun Krajan I, Desa Bangsring, Kec. Wongsorejo, Banyuwangi.
  5. Bahrul (26), warga Desa Sempolan, Kec. Silo, Jember.
  6. Ahmad Suyitno (35), warga Desa Suren, Kec. Ledokombo, Jember.
  7. Samsul Hidayat (45), warga Dusun Krajan, Desa Benelanlor, Kec. Kabat, Banyuwangi.
  8. Muhammad Holil (26), warga Desa Sumber Salak, Kec. Ledokombo, Jember.
  9. Bejo Santoso (51), warga Dusun Simbar 2, Desa Tampo, Kec. Cluring, Banyuwangi.
  10. Moh. Tri Wahyudi (19), warga Dusun Plembang Rejo, Desa Wonosobo, Kec. Srono, Banyuwangi.
  11. Deni Hermanto (34), warga Dusun Krajan, Desa Singolatren, Kec. Singojuruh, Banyuwangi.
  12. Ahmad Lukan (42), warga Desa Kandangrejo, Kec. Umbulsari, Jember.
  13. Febriani (27), warga Dusun Rokojampi Utara, Desa Rokojampi, Kec. Rokojampi, Banyuwangi.
  14. Ibnul Vawait (27), warga Lingkungan Wangkal, Kel./Kec. Kalipuro, Banyuwangi.
  15. Saroji, warga Blimbingsari, Banyuwangi. Ditemukan di sekoci Cekik, Jembrana.
  16. Saiful Munir, warga Gunung Sari, Jember. Ditemukan di Perairan Pebuahan, Jembrana.
  17. Mansun, warga Blimbingsari, Banyuwangi. Ditemukan di sekoci Cekik, Jembrana.
  18. Romi Alfa Hidayat, warga Blimbingsari, Banyuwangi. Ditemukan di sekoci Cekik, Jembrana.
  19. Sandi, ABK, ditemukan di sekoci Cekik, Jembrana.
  20. Supardi, warga Dusun Sumberjati, Desa Dasri, Kec. Tegalsari, Banyuwangi. Ditemukan di Perairan Pebuahan.
  21. Abu Khoiri, warga Dusun Sumberjati, Banyuwangi. Ditemukan di Perairan Pebuahan.
  22. Farid, warga Singojuruh, Banyuwangi. Ditemukan di Perairan Pebuahan.
  23. Eka Toniansyah, warga Lingkungan Sukowidi Barat, Kelurahan Trikerta RT 1, Kec. Kalipuro, Banyuwangi.
  24. Anshori, warga Blimbingsari, Banyuwangi.
  25. Wajihi, warga Blimbingsari, Banyuwangi.
  26. Muhammad Kholil, warga Jember.
  27. Imron, warga Dusun Gurit, Desa Pengatihan, Rogojampi, Banyuwangi.
  28. Sinyo, warga Jember.
  29. Ely, warga Banyuwangi.

Identitas Korban Meninggal Dunia

Tragedi ini merenggut nyawa empat orang penumpang yang telah berhasil diidentifikasi oleh pihak berwenang. Mereka adalah:

  1. Anang Suryono, laki-laki, lahir 11 April 1966. Warga Jl. Serma ABD Rahman No. 35.
  2. Eko Sastrio, laki-laki, lahir 2 September 1974. Warga Lingkungan Sukowidi, Kel. Klatak, Kec. Kalipuro, Banyuwangi.
  3. Elok Rumantini, perempuan, lahir 29 Juli 1991. Warga Lingkungan Sritanjung, Kel. Temenggungan, Banyuwangi.
  4. Cahyani, perempuan, lahir 30 Maret 1980. Warga Dusun Krajan Kulon.

Upaya Pencarian Terus Dilanjutkan

Pihak Basarnas Bali menyatakan proses pencarian masih terus berlangsung secara intensif. Kapal SAR dan personel gabungan menyisir titik-titik koordinat terakhir yang terekam dari sinyal kapal, memperluas area pencarian hingga ke perairan Jembrana dan sekitarnya. Para penyelam juga dikerahkan untuk menyusuri kemungkinan keberadaan korban yang terjebak di dalam badan kapal.

"Kami berpacu dengan waktu dan cuaca. Fokus kami adalah menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin," ujar salah satu petugas SAR.

Doa dan Harapan

Tragedi ini menyentuh hati masyarakat luas. Tagar #PrayForSelatBali ramai di media sosial. Doa-doa terus mengalir untuk para korban dan keluarga mereka. Banyak yang berharap agar peristiwa ini menjadi titik tolak untuk peningkatan keselamatan penyeberangan antarpulau, khususnya di jalur sibuk seperti Ketapang–Gilimanuk.

Sementara itu, keluarga korban masih menanti kabar di posko terpadu Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang, dengan harap-harap cemas membawa foto-foto, pakaian terakhir, dan doa-doa yang nyaris tak putus.

Redaksi turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga para korban yang telah tiada mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan para keluarga diberi kekuatan serta ketabahan.

(KS)

#Peristiwa #SelatBali #KapalTenggelam