Dinsos Catat 2.311 Penyandang Disabilitas di Kota Padang: Pemko Terus Salurkan Berbagai Bentuk Bantuan
Dinas Sosial Padang Barat ada 2.311 Terdata Sesuai Nama dan Alamat
D'On, Padang – Pemerintah Kota Padang menunjukkan komitmen serius dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Melalui Dinas Sosial (Dinsos), berbagai bentuk bantuan terus digulirkan, seiring dengan pemutakhiran data dan pendampingan terhadap ribuan warga difabel yang tersebar di seluruh wilayah kota.
Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Heriza Syafani, mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 2.311 penyandang disabilitas yang telah terdata secara “by name, by address” artinya setiap individu teridentifikasi secara rinci, baik nama maupun alamat, untuk memastikan penyaluran bantuan yang tepat sasaran.
“Jumlah penyandang disabilitas di Kota Padang mencapai 2.311 orang yang tersebar di 11 kecamatan. Semua datanya sudah kita miliki secara detail, dan itu menjadi dasar kami dalam memberikan intervensi yang sesuai,” ujar Heriza saat audiensi dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI di Lounge Akmal Usman, Balai Kota Padang, Aie Pacah, Rabu (2/7/2025).
Audiensi itu sendiri turut dihadiri oleh Anggota KND RI Rahmanita Maun Harahap, Plh Sekda Kota Padang Corri Saidan, serta sejumlah pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Padang.
Bantuan Sosial dan Kemandirian Ekonomi Difabel Jadi Prioritas
Heriza menegaskan bahwa perhatian Pemko Padang tidak hanya bersifat karitatif, namun juga transformatif. Bantuan yang disalurkan meliputi berbagai kebutuhan dasar hingga upaya pemberdayaan ekonomi.
“Kami menyalurkan bantuan permakanan seperti sembako, alat bantu seperti alat dengar, kursi roda, kaki palsu, hingga bantuan usaha ekonomi produktif (UEP). Bukan hanya bantuan konsumtif, tapi juga dukungan untuk usaha dan kemandirian,” jelas Heriza.
Tak hanya itu, sejumlah penyandang disabilitas juga dikirim ke Balai Latihan Bina Daksa di Cibinong, Bogor, guna mengikuti pelatihan keterampilan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan peluang kerja mereka.
“Kami ingin mereka mampu bersaing dan hidup mandiri seperti masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, pelatihan keterampilan sangat penting, dan itu terus kami fasilitasi,” tambahnya.
Pendekatan Holistik: Dari Individu hingga Keluarga dan Pendamping
Tak berhenti pada penyandang disabilitas itu sendiri, Dinsos Padang juga memberikan pendidikan, pelatihan, dan peningkatan kapasitas bagi keluarga dan pendamping. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung serta memaksimalkan potensi penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
“Kemandirian penyandang disabilitas tidak akan tercapai jika lingkungan terdekat mereka—keluarga dan pendamping—tidak siap. Maka dari itu, kami juga memberikan pelatihan bagi mereka,” terang Heriza.
Ia menegaskan bahwa seluruh program ini dirancang dengan visi untuk menciptakan kesetaraan peluang dan pemberdayaan nyata bagi warga disabilitas di Kota Padang.
Komitmen Nasional dan Dorongan KND RI
Dalam audiensi tersebut, Anggota KND RI Rahmanita Maun Harahap memberikan paparan tentang tugas dan fungsi lembaganya, serta menekankan pentingnya implementasi Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Rahmanita menyoroti pentingnya komitmen pemerintah daerah untuk tidak sekadar mencatat, namun juga memastikan seluruh hak dasar penyandang disabilitas dapat terjamin mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga akses pekerjaan dan partisipasi publik.
“Kami mengapresiasi langkah konkret yang sudah dilakukan Dinsos Padang. Tapi ke depan, harapan kami tentu pelayanan yang lebih optimal lagi bagi penyandang disabilitas yang sudah terdata,” ujar Rahmanita.
Menatap ke Depan: Visi Kota Inklusif
Menutup audiensi tersebut, Heriza Syafani menyampaikan bahwa Pemko Padang akan terus melibatkan lintas sektor untuk membangun ekosistem pelayanan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Visi kami adalah menjadikan Padang sebagai kota yang ramah disabilitas. Artinya, tidak hanya dari sisi bantuan sosial, tapi juga dari infrastruktur, pendidikan, akses transportasi, dan kesempatan kerja. Ini harus menjadi gerakan bersama,” tegas Heriza.
Dengan basis data yang kuat dan program-program yang berorientasi pada pemberdayaan, Dinas Sosial Kota Padang berharap tidak ada penyandang disabilitas yang tertinggal dalam proses pembangunan kota. Keterlibatan aktif pemerintah pusat melalui KND RI juga menjadi penyemangat tersendiri untuk mendorong kesetaraan dan keadilan sosial yang lebih nyata.
(Mond)
#DinasSosialPadang #Padang