Breaking News

Dibakar Cemburu, Suami Bacok Istri Pakai Parang hingga Kritis Usai Kepergok Selingkuh

Ilustrasi foto wanita menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Foto: Chinnapong/Shutterstock

D'On, Asahan, Sumatera Utara
– Sebuah tragedi rumah tangga mengguncang warga Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Seorang wanita berinisial P (usia belum disebutkan) harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah dibacok suaminya sendiri, Agus (29), pada Minggu dini hari (13/7). Insiden berdarah ini terjadi setelah Agus mendapati istrinya diduga berselingkuh, yang memicu ledakan emosi berujung kekerasan brutal.

Awal Mula: Kecurigaan yang Berujung Petaka

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ghulam Yanuar, kasus ini bermula dari rasa curiga Agus terhadap perilaku sang istri yang belakangan berubah. Puncaknya terjadi saat Agus memeriksa ponsel milik P dan menemukan bukti-bukti yang diduga kuat mengarah pada perselingkuhan.

“Cemburu, istri ketahuan selingkuh. Ketahuan lewat handphone,” ungkap Ghulam saat dikonfirmasi pada Senin (14/7). Meski tak dijelaskan secara detail, isi percakapan dan rekaman komunikasi dalam ponsel itulah yang diduga memicu kemarahan tak terkendali dari pelaku.

Amarah Meledak di Tengah Malam

Dalam keadaan emosi dan tanpa pikir panjang, Agus kemudian mengambil sebilah parang—senjata tajam yang biasa digunakan untuk keperluan kebun dan menyerang istrinya di rumah mereka sendiri. Aksi tersebut terjadi secara mendadak, tanpa ada pertengkaran keras yang terdengar tetangga sebelumnya. Warga baru mengetahui adanya insiden setelah mendengar teriakan korban yang meminta tolong dalam kondisi bersimbah darah.

Korban mengalami luka bacok serius di beberapa bagian tubuh. “Korban mengalami sejumlah luka pada tangan kanan dan kiri, serta bagian kepala. Saat ini kondisinya kritis,” jelas Ghulam.

Polisi Gerak Cepat, Pelaku Diamankan

Menerima laporan warga, aparat kepolisian dari Polres Asahan langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian. Agus tidak melarikan diri dan berhasil diamankan di rumahnya tak lama setelah kejadian. Ia kini telah ditahan dan sedang menjalani proses pemeriksaan intensif oleh pihak berwajib.

“Sudah kami amankan. Saat ini pelaku sedang diperiksa untuk mengetahui secara lengkap motif dan kronologisnya,” imbuh Ghulam.

Pihak kepolisian menyebutkan bahwa kasus ini ditangani sebagai tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berat, dan pelaku bisa dijerat dengan pasal-pasal pidana yang ancaman hukumannya cukup berat, apalagi melihat kondisi korban yang kini sedang berjuang antara hidup dan mati di rumah sakit.

Warga Terkejut, Rumah Jadi Sasaran Rasa Ingin Tahu

Kejadian ini sontak mengejutkan warga sekitar. Rumah pasangan tersebut kini menjadi sasaran rasa ingin tahu warga, yang tak menyangka bahwa pasangan yang selama ini terlihat biasa-biasa saja ternyata menyimpan bara konflik rumah tangga yang begitu panas.

“Saya nggak nyangka. Selama ini mereka kelihatan rukun-rukun aja. Tapi ya kalau udah masalah hati dan cemburu, bisa bahaya,” ujar seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya.

Catatan Kecil tentang KDRT dan Kecemburuan Buta

Tragedi ini kembali menjadi pengingat kelam tentang bagaimana kecemburuan yang tak terkendali bisa berubah menjadi tindakan kriminal yang merusak kehidupan banyak pihak. Terlepas dari kesalahan yang mungkin dilakukan korban, tidak ada alasan yang membenarkan kekerasan sebagai jalan keluar dari persoalan rumah tangga.

Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan persoalan keluarga secara dewasa dan tidak main hakim sendiri. “Apapun masalahnya, kekerasan bukan solusi. Ada jalur hukum dan mediasi yang bisa ditempuh,” pungkas AKP Ghulam.

(Mond)

#KDRT #Perselingkuhan