Wako Fadly Amran Tegaskan Penataan Pantai Air Manis Harus Libatkan Masyarakat: Menuju Wajah Baru Destinasi Legendaris Padang
Walikota Padang Fadly Amran Berdiskusi dengan Masyarakat Pantai Air Manis
D'On, Padang – Pemerintah Kota Padang mulai bergerak serius menata kawasan wisata ikonik Pantai Air Manis, rumah bagi legenda Batu Malin Kundang. Namun, Wali Kota Padang Fadly Amran menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Keterlibatan aktif masyarakat lokal dan para pelaku usaha disebut sebagai kunci utama suksesnya transformasi kawasan wisata bersejarah tersebut.
Penegasan itu disampaikan Fadly dalam dialog terbuka yang berlangsung hangat di Masjid Fatahillah, Kamis malam (26/6/2025), bersama masyarakat, tokoh adat, pelaku pariwisata, dan pemangku kepentingan Pantai Air Manis. Dalam kesempatan itu, Fadly membuka ruang aspirasi sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi demi mewujudkan kawasan wisata yang bersih, tertib, dan berdaya saing.
“Ini bagian dari Program Unggulan Padang Rancak yang kita dorong selama ini. Salah satu pilar utamanya adalah revitalisasi kawasan pesisir. Dan Pantai Air Manis adalah prioritas. Tapi pembangunan tidak hanya soal infrastruktur fisik, yang lebih penting adalah keterlibatan hati dan pikiran masyarakat,” ujar Fadly dengan tegas.
Batu Malin Kundang Siap Jadi Sorotan Dunia
Pentingnya percepatan penataan kawasan semakin krusial karena kawasan Batu Malin Kundang direncanakan menjadi salah satu titik kunjungan delegasi tamu mancanegara pada perayaan Hari Jadi Kota Padang ke-356 yang akan digelar Agustus mendatang. Sekitar 400 tamu asing dari berbagai negara dijadwalkan akan menyambangi lokasi yang sarat akan nilai budaya dan legenda rakyat Minangkabau tersebut.
“Wisatawan akan datang bukan hanya untuk melihat pasir dan ombak. Mereka mencari pengalaman keramahan masyarakat, kebersihan lingkungan, dan kenyamanan berinteraksi. Itulah nilai tambah yang hanya bisa kita ciptakan bersama,” kata Fadly.
Penataan Lapak hingga Relokasi Tenda
Salah satu agenda utama adalah penataan ulang seluruh area wisata, termasuk lapak pedagang, fasilitas umum, dan titik-titik interaksi utama seperti kawasan Batu Malin Kundang. Wali kota memastikan bahwa penertiban tidak berarti menghilangkan sumber penghidupan masyarakat.
“Kami tidak akan melarang orang berjualan. Tapi kita ingin tempat ini tertata, nyaman untuk semua. Tenda-tenda yang selama ini menghalangi pemandangan akan kita relokasi ke titik yang lebih ideal. Pemko akan menyiapkan tenda khusus yang bersih, seragam, dan tidak mengganggu estetika pantai,” terang Fadly.
Perang terhadap Pungli dan Ketidaknyamanan Wisatawan
Salah satu isu paling krusial yang diangkat dalam dialog adalah praktik pungutan liar (pungli) yang selama ini mencoreng citra kawasan. Fadly secara tegas menyatakan bahwa pungli harus diberantas tuntas, dan ini akan dimulai dengan pendataan serta pemberian identitas resmi bagi seluruh pelaku wisata.
“Kita akan siapkan kokarde, seragam, atau identitas khusus untuk fotografer, tukang parkir, petugas kebersihan, hingga pedagang UMKM. Wisatawan harus tahu siapa yang resmi dan siapa yang tidak. Ini bagian dari menciptakan rasa aman dan nyaman,” ucapnya.
Toilet Bersih dan Budaya Gotong Royong
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Padang akan membangun toilet umum yang bersih dan layak, serta mendorong budaya gotong royong sebagai kegiatan rutin bulanan. Kegiatan ini akan melibatkan warga sekitar dengan dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Kota Padang.
“Kami ingin pada Agustus nanti, wajah Pantai Air Manis sudah berubah. Tidak harus mewah, tapi rapi, tertib, dan layak dikunjungi. Ini akan menjadi etalase baru pariwisata Padang di mata dunia,” kata Wako Fadly.
Komitmen Jangka Panjang: Lima Tahun Menata Pesisir
Penataan Pantai Air Manis bukan proyek satu malam. Fadly menegaskan bahwa kawasan ini akan masuk dalam skema pembangunan berkelanjutan selama lima tahun ke depan, seiring dengan penataan kawasan pesisir lainnya seperti Pantai Padang, Pantai Nirwana, dan sejumlah destinasi maritim unggulan lainnya.
“Padang tidak hanya kaya akan budaya dan kuliner, tapi juga pantai dan cerita rakyat. Kalau kita benahi bersama, kawasan pesisir kita akan menjadi primadona wisata yang tak kalah dengan Bali atau Lombok,” tutupnya dengan penuh semangat.
Catatan:
Revitalisasi Pantai Air Manis bukan hanya tentang mempercantik sebuah tempat, tapi juga membangkitkan semangat kolektif warga untuk menjadi tuan rumah yang baik. Legenda Malin Kundang akan terus hidup bukan hanya lewat batu yang membatu, tapi lewat keramahan dan peradaban masyarakat pesisir yang merawat warisan budaya mereka.
(Mond)
#PantaiAirManis #Pariwisata #Padang