Breaking News

Tragedi di Pantai Koto Marapak: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Setelah 24 Jam Pencarian Intensif

Usai Pencarian selama 24 Jam, Korban Tenggelam di Pantai Koto Marapak Ditemukan Tidak Bernyawa 

D'On, Padang —
Ombak tinggi dan angin pantai yang mengamuk menjadi saksi bisu tragedi memilukan yang terjadi di Pantai Koto Marapak, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat. Seorang pria tanpa identitas, yang hingga kini masih disebut sebagai Mr. X, ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan setelah hampir 24 jam pencarian yang menegangkan.

Pencarian yang dimulai sejak Selasa sore, 3 Juni 2025, berakhir pada Rabu siang (4/6) sekitar pukul 12.40 WIB, saat tubuh korban ditemukan mengambang di sekitar batu grib—sebuah gugusan pemecah ombak yang terletak sekitar 10 meter dari titik terakhir ia terlihat. Kondisi jasad yang ditemukan mengonfirmasi status “kode hitam” atau meninggal dunia.

Detik-Detik Tenggelamnya Korban: Peringatan yang Terlambat

Berdasarkan laporan dari Pusdalops-PB BPBD Kota Padang, korban dilaporkan tenggelam pada Selasa pukul 17.00 WIB. Aidil Perdana Putra, seorang warga setempat berusia 26 tahun yang tinggal di Jalan Samudra 88, menjadi saksi kunci dalam insiden ini.

Menurut Aidil, saat itu ia melihat seorang pria berenang seorang diri sekitar 100 meter dari bibir pantai, padahal ombak sedang tinggi dan bergulung tajam. Ia mengaku sudah meneriakkan peringatan dan meminta korban kembali ke tepi pantai. Namun, sang pria tampak tidak menggubris ia terus berenang ke arah laut, hingga tubuhnya menghilang di sekitar batu grib, diseret arus kuat yang tak terlihat dari permukaan.

“Saya sudah suruh dia balik, ombak besar, tapi dia terus berenang… lalu hilang begitu saja,” ungkap Aidil dengan nada menyesal.

Identitas Masih Misterius, Bukti Fisik Tersisa

Hingga berita ini diturunkan, identitas korban belum diketahui. Ia diperkirakan berusia sekitar 30 tahun. Di lokasi kejadian, tim penyelamat menemukan barang bukti berupa sehelai kemeja dan kaus, diduga milik korban. Koordinat tempat tenggelamnya korban tercatat pada 0.947633° LS dan 100.351755° BT.

Korban kini telah dibawa ke RS Bhayangkara Kota Padang. Basarnas dan pihak berwenang mengimbau kepada siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarga pria dengan ciri-ciri sesuai untuk segera datang dan melakukan identifikasi.

Operasi SAR Gabungan: Sinergi Tanpa Sekat

Di bawah komando Kalaksa dan Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kota Padang, operasi penyelamatan melibatkan berbagai elemen  mulai dari BPBD, Damkar, Basarnas, PMI, TNI, Polri, hingga Dinas Pariwisata, pihak kecamatan, kelurahan, KSB, relawan kebencanaan, dan masyarakat sekitar.

Tim menggunakan satu unit perahu Rigid Inflatable Boat (RIB) dan empat unit perahu karet jenis LCR untuk menyisir perairan sekitar lokasi kejadian. Mereka berpacu dengan waktu dan cuaca yang tidak bersahabat, menghadapi ombak dan angin laut yang tidak mudah ditaklukkan.

Daniel Dansru dari Basarnas mengatakan bahwa keberhasilan pencarian ini tidak lepas dari kerja sama antarinstansi dan solidaritas masyarakat.

“Koordinasi yang solid dan gotong royong masyarakat sangat membantu mempercepat proses pencarian. Kami berterima kasih atas partisipasi semua pihak,” ucapnya.

Wakil Wali Kota Turun Langsung, Serukan Kewaspadaan

Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, turut hadir dan memantau langsung jalannya operasi penyelamatan. Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan duka mendalam atas tragedi ini dan mengimbau warga serta wisatawan untuk tidak mengabaikan keselamatan saat berada di wilayah pesisir.

“Kami sangat berduka atas musibah ini. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan. Ke depan, kami minta masyarakat lebih waspada, terutama saat cuaca ekstrem. Jangan berenang di tempat tanpa pengawasan petugas,” ujar Maigus dengan nada tegas.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pihak keamanan, dan masyarakat untuk memperkuat pengawasan di area wisata pantai, demi mencegah terulangnya tragedi serupa.

Peringatan untuk Semua: Laut Bukan Tempat Main Saat Alam Sedang Murka

Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa laut tidak selalu bersahabat. Di balik keindahan panorama pantai, tersembunyi kekuatan alam yang bisa berubah jadi maut dalam sekejap. Ketika ombak besar menggulung dan angin mengamuk, pantai bukanlah tempat untuk bermain-main, apalagi berenang tanpa perlindungan.

Bagi warga Padang dan wisatawan yang berkunjung, mari jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting. Hargailah peringatan dari petugas, hormati tanda bahaya, dan dengarkan suara alam sebelum melangkah ke dalamnya.

Jika Anda atau kerabat merasa kehilangan anggota keluarga pria yang cocok dengan deskripsi korban, silakan menghubungi RS Bhayangkara Kota Padang untuk proses identifikasi lebih lanjut.

(Mond)

#Peristiwa #OrangTenggelam #PantaiPadang #Padang