Tragedi Berlapis di Padang Pariaman: Ibu Korban Meninggal Saat Menuju Lokasi Penemuan Mayat Anaknya yang Dikubur di Dalam Sumur
![]() |
Ibu Siska Oktavia Rusdi Korban Pembunuhan Dikabarkan Meninggal Dunia saat Menuju Sumur Tua Tempat Korban Dikubur Pelaku Pembunuhan (Dok: Ist) |
D'On, Padang Pariaman, Sumatera Barat — Kesedihan mendalam kembali menyelimuti keluarga korban mutilasi sadis di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kabar duka menyusul tragedi mengerikan itu datang pada Kamis pagi (19/6/2025), ketika ibu dari almarhumah Siska Oktavia dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung, tepat saat ia tiba di lokasi penggalian tempat jenazah anaknya ditemukan.
Peristiwa memilukan ini dibenarkan oleh sepupu korban, Suji Selsya Utami (28), yang menyampaikan bahwa sang ibu tak kuasa menahan guncangan batin ketika menerima kabar kepastian bahwa putrinya menjadi korban mutilasi.
"Iya, orang tua Siska meninggal dunia. Beliau terkena serangan jantung setelah mendengar kabar bahwa Siska jadi korban mutilasi," ujar Suji saat ditemui dirgantaraonline.co.id dengan mata yang masih sembab.
Menurut Suji, sang ibu sempat menunjukkan gelagat cemas luar biasa sejak malam sebelum kejadian. Ketika pagi harinya ia dibawa ke lokasi penggalian jenazah Siska di Korong Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai tempat jasad Siska diduga dikubur oleh pelaku berinisial SJ alias Wanda (26) tubuhnya langsung ambruk sebelum penggalian benar-benar dimulai.
"Ibunya jatuh pingsan sekitar pukul 07.00 WIB, saat sudah berada dekat lokasi penggalian. Dugaan kami karena syok berat. Beliau sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong," jelas Suji lirih.
Tragedi ini memperpanjang deretan luka yang ditanggung keluarga almarhumah Siska. Enam bulan sebelumnya, sang ayah juga telah lebih dulu berpulang. Menurut Suji, sang ayah wafat setelah mengalami depresi berkepanjangan akibat hilangnya Siska sejak Januari 2024.
"Ayahnya itu sejak Siska hilang terus-terusan termenung. Hampir setiap malam menangis diam-diam. Akhirnya, enam bulan lalu beliau meninggal dunia karena sakit yang dipicu stres berat. Sekarang ibunya menyusul," ucap Suji, nyaris tak kuasa menahan tangis.
Siska Oktavia dilaporkan hilang lebih dari setahun lalu. Sejak Januari 2024, pihak keluarga tak pernah menemukan titik terang tentang keberadaannya. Harapan sempat muncul dari waktu ke waktu, namun semuanya pupus ketika jasad Siska ditemukan dalam kondisi mengenaskan dimutilasi dan dikubur di rumah terduga pelaku yang sempat dikenalnya.
Temuan itu membenarkan dugaan kuat bahwa Siska menjadi korban pembunuhan sadis oleh SJ, yang kini telah ditahan dan tengah menjalani proses hukum. Warga sekitar pun diguncang oleh kenyataan bahwa sebuah rumah biasa di lingkungan mereka ternyata menjadi tempat kejadian kejahatan mengerikan tersebut.
Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa Siska secara keji, namun juga secara perlahan melumpuhkan kehidupan orang tuanya, yang tak sanggup menanggung beban kehilangan dan ketidakpastian selama lebih dari satu tahun.
Kini, Suji dan keluarga besarnya harus menata ulang hidup dengan kehilangan tiga anggota keluarganya dalam waktu kurang dari dua tahun. Ia berharap aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberi hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.
"Kami ingin pelaku dihukum seadil-adilnya. Tidak hanya karena sudah membunuh Siska, tapi juga karena luka yang ia tinggalkan di hati keluarga kami," tutup Suji dengan suara bergetar.
(Mond)
#Pembunuhan #Kriminal #Mutilasi #PembunuhanBerantai