Serangan Rudal Iran Hantam Markas Mossad dan Gudang Intelijen Israel di Dekat Tel Aviv
Serangan Rudal Iran Hantam Markas Mosad Israel
D'On, Teheran — Ketegangan di Timur Tengah mencapai titik didih baru setelah Iran melancarkan serangan balasan yang mengejutkan terhadap dua target strategis Israel, termasuk markas badan intelijen Mossad dan pusat logistik intelijen militer di kawasan Tel Aviv. Serangan ini menandai babak baru dalam konfrontasi langsung antara dua musuh bebuyutan tersebut, menyusul operasi militer besar-besaran yang sebelumnya dilakukan Israel di wilayah Iran.
Markas Mossad di Herzliya Dihantam Rudal
Pada Selasa malam waktu setempat, sebuah gedung yang diyakini sebagai markas Mossad di kota pesisir Herzliya, sekitar 15 km utara Tel Aviv, dilaporkan dihantam oleh rudal yang diluncurkan dari wilayah Iran. Herzliya sendiri dikenal sebagai kawasan elite sekaligus pusat kegiatan intelijen dan teknologi tinggi Israel. Meski hingga kini pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi, laporan dari media Iran dan outlet berita Rusia Sputnik menyebutkan bahwa kerusakan yang ditimbulkan berskala signifikan.
Serangan ini diyakini sebagai bentuk pembalasan Iran atas operasi "Rising Lion" yang dilancarkan oleh Israel lima hari sebelumnya, yang menargetkan fasilitas-fasilitas militer dan program nuklir Iran di berbagai lokasi strategis, termasuk ibu kota Teheran.
Pusat Logistik Militer di Glilot Juga Jadi Sasaran
Tidak hanya Herzliya, rudal-rudal Iran juga dilaporkan menghantam kompleks militer Israel di Glilot, sebuah kawasan penting yang terletak di pinggiran utara Tel Aviv. Pangkalan ini dikenal luas sebagai pusat logistik dan data intelijen militer Israel, termasuk fasilitas komunikasi dan penyimpanan senjata canggih. Kantor berita semi-resmi Iran, SNN, menyatakan bahwa sebagian fasilitas tersebut “masih terbakar di bawah gempuran rudal” yang diklaim berasal dari pasukan elite Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Serangan ini disebut sebagai bagian dari gelombang kedua “Operasi True Promise 3” serangkaian serangan strategis yang dirancang Iran untuk mengacaukan struktur komando dan infrastruktur militer Israel.
Iran Klaim Luncurkan Serangan Lebih Kuat dan Akurat
Juru bicara IRGC menyampaikan bahwa rudal-rudal terbaru ini memiliki daya ledak lebih tinggi dan akurasi lebih presisi dibandingkan serangan sebelumnya. Dalam pernyataan terpisah, seorang komandan tinggi Angkatan Darat Iran mengatakan bahwa gelombang baru pesawat nirawak juga telah dikerahkan dan akan “segera menghantam target-target strategis Israel”.
“Ini baru permulaan dari gelombang perlawanan kami. Selama agresi terhadap kedaulatan dan martabat Iran masih berlangsung, setiap basis militer dan intelijen Israel bisa menjadi target sah,” ujar pejabat militer Iran tersebut dalam siaran langsung TV pemerintah Iran.
Israel Klaim Bunuh Kepala Staf Iran, Luncurkan Serangan Balasan
Sementara itu, militer Israel merespons serangan dengan menyatakan bahwa mereka telah berhasil membunuh kepala staf Iran dalam masa perang dalam sebuah operasi khusus. Selain itu, Israel mengklaim telah menghancurkan sejumlah fasilitas militer milik Iran, termasuk tempat penyimpanan senjata, peluncur rudal, serta laboratorium teknologi rudal di Teheran dan Isfahan.
Namun hingga kini, belum ada konfirmasi independen atas klaim tersebut. Israel juga belum memberikan tanggapan resmi atas laporan serangan terhadap Herzliya dan Glilot, meski sejumlah gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap dan aktivitas darurat di sekitar kawasan tersebut.
Korban Jiwa dan Dampak Sipil Meningkat
Pejabat Iran melaporkan bahwa hingga saat ini, korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai 224 orang mayoritas adalah warga sipil. Di sisi lain, Israel menyebutkan bahwa serangan balasan Iran telah menewaskan 24 warga sipil dan menyebabkan kerusakan infrastruktur besar-besaran di wilayah permukiman. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengungkapkan bahwa hampir 3.000 warga telah dievakuasi dari daerah-daerah yang terdampak langsung serangan rudal dan drone.
Latar Belakang: Operasi Rising Lion dan True Promise 3
Ketegangan ini bermula pada 13 Juni ketika Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, sebuah serangan udara terkoordinasi yang menyasar fasilitas nuklir dan militer Iran. Serangan ini menewaskan sejumlah pejabat senior IRGC serta beberapa ilmuwan nuklir terkemuka Iran sebuah pukulan keras yang membuat Iran segera merespons secara militer.
Iran membalas dengan Operasi True Promise 3, yang kali ini tidak hanya mengandalkan serangan drone, tapi juga rudal balistik yang menghantam pusat-pusat militer utama Israel langkah yang belum pernah dilakukan secara terbuka sejak konflik Israel-Iran memanas lebih dari satu dekade lalu.
Analisis: Menuju Perang Terbuka?
Serangan langsung terhadap markas Mossad dan fasilitas militer utama di Israel oleh Iran, jika dikonfirmasi, akan menandai eskalasi paling tajam dalam konflik kedua negara sejak konflik regional terakhir. Pengamat militer menyebut tindakan ini sebagai "pergeseran dari perang bayangan ke konflik terbuka," yang berisiko menyeret aktor-aktor besar lain di kawasan, termasuk AS dan Rusia, ke dalam pusaran konflik.
(*)
#Internasional #Iran #Perang #Israel