Padang Siap Jadi Pemasok Sayur dan Protein Hewani untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Walikota Padang Fadly Amran Berikan MBG kepada Siswa
D'On, Padang — Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Kota Padang, menandai langkah awal pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Tak hanya menjadi lokasi pelaksanaan, Padang juga berambisi tampil sebagai kota penyokong utama pasokan bahan pangan untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Sejak peluncuran perdana MBG pada 3 Juni 2025 di SMPN 8 Padang, antusiasme masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku sektor pertanian dan peternakan langsung tumbuh signifikan. Satu dapur MBG di Kecamatan Padang Timur kini telah beroperasi, dan delapan dapur lainnya sedang dalam tahap persiapan untuk menyusul dalam waktu dekat.
“Target kita bukan hanya menyelenggarakan program ini, tapi juga jadi penyuplai bahan baku utamanya. Kita ingin Padang berdiri di barisan depan sebagai daerah yang mampu mencukupi kebutuhan pangan MBG, mulai dari sayuran segar hingga protein hewani,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, saat ditemui Senin (9/6/2025).
Potensi Besar di Sektor Pertanian dan Peternakan
Yoice menuturkan bahwa Kota Padang memiliki potensi besar dalam hal produksi sayur-mayur dan peternakan skala kecil hingga menengah, yang bisa dioptimalkan untuk memasok kebutuhan dapur MBG. Komoditas utama yang saat ini menjadi fokus antara lain sayuran hijau, daging ayam, daging sapi, dan telur ayam.
“Program MBG membutuhkan pasokan bahan pangan dalam jumlah besar dan rutin. Untuk itu, kita sedang memperkuat basis produksi lokal agar bisa menyuplai kebutuhan dapur-dapur MBG, setidaknya untuk konsumsi dalam kota terlebih dahulu,” jelasnya.
Langkah awal yang ditempuh Dinas Pertanian adalah memotivasi dan mengarahkan kelompok tani serta peternak lokal untuk meningkatkan produksi. Selain menggenjot volume, mereka juga dibimbing untuk menjaga standar kualitas dan keamanan pangan yang sesuai dengan kebutuhan konsumsi anak-anak sekolah.
“Kami mengajak para petani untuk fokus membudidayakan jenis sayuran yang paling cocok ditanam di wilayah Padang, seperti bayam, kangkung, sawi, dan tomat. Untuk sektor peternakan, kami dorong pemeliharaan ayam petelur dan ayam pedaging yang berkelanjutan,” tambah Yoice.
Sinergi dan Dampak Jangka Panjang
Program MBG tidak hanya tentang makanan gratis, tetapi juga membuka peluang ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Dengan menggandeng para petani dan peternak lokal, program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem produksi dan distribusi pangan yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pinggiran kota.
“Ini bukan semata program bantuan. MBG bisa menjadi stimulus ekonomi bagi sektor pertanian dan peternakan. Kita sedang menyiapkan ekosistem agar program ini tidak hanya berjalan sukses, tapi juga memperkuat struktur sosial ekonomi masyarakat kita,” pungkas Yoice.
Dengan langkah strategis ini, Kota Padang tak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga pionir dalam menjadikan program MBG sebagai gerakan terpadu antara peningkatan gizi anak bangsa dan penguatan ekonomi lokal. Harapan pun mengemuka: semoga Padang menjadi model sukses MBG yang bisa ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
(Mond)
#MakanBergiziGratis #Padang #MBG